O1

2.1K 183 34
                                    

Hari ini mungkin hari yang paling ditunggu-tunggu Kirin, sekaligus hari yang pengen banget Kirin hindarin. Yup, betul, hari pertama Kirin di SMA. Setelah homeschooling selama 10 tahun terakhir, Kirin membulatkan tekad untuk masuk sekolah biasa.

Ada plus minusnya tersendiri sih. Kirin akhirnya bisa explore lingkungan sekitarnya, mencari tahu hal-hal baru. Minusnya, Kirin belum terbiasa bergaul, berbaur, apalagi nyari temen :(

Rasanya Kirin mau pulang, tapi udah terlanjur berdiri di depan kelas barunya. Sebelas IPA empat. Lima menit yang lalu, calon wali kelas Kirin, yang biasanya dipanggil Pak Jin masuk ke dalam kelas dan meminta Kirin menunggu. Kirin bisa dengar samar-samar suara dari ruang kelas.

"Lu ngapain?" Kirin yang lagi nunduk sambil mainin jarinya menoleh sekilas ke arah suara. Kirin nggak kenal, ya jelas sih. Siapa coba yang Kirin kenal di sini?

"Murid baru," jawab Kirin. Singkat, padat, dan jelas.

Cowok di depan Kirin ini hanya mengangguk-ngangguk kemudian terdiam selama beberapa detik. "Kelas ini?" tanyanya lagi sambil menunjuk pintu kelas 11 IPA 4.

Kirin menghela nafasnya, ini kah yang dinamakan basa-basi?

"Iya," jawab Kirin lagi. Masih singkat, padat, dan jelas.

Cowok tadi malah ketawa. Ketawanya bukan haha hehe gitu, tapi AKOWKOKWO. Cekakak-cekikikan nggak jelas.

Di saat Kirin lagi menatap si cowok dengan tatapan kamu kenapa... lawan bicaranya itu malah berhenti ketawa dan mengulurkan tangannya ke arah Kirin. "Chenle Dirgantara. Dari Palembang," katanya.

Karena Kirin bingung, dan panik, dan bingung dengan perkenalan diri Chenle yang tiba-tiba, akhirnya Kirin menerima uluran tangan Chenle dan ikut memperkenalkan diri. "Kirina Senja dari Papua," ucap Kirin.

Chenle menatap Kirin dari atas sampai bawah. "Serius lu orang Papua?" tanya Chenle.

"Bukan."

Jawaban Kirin membuat Chenle bingung. "Terus?" tanya Chenle.

"Lahir di Papua."

Jawaban singkat Kirin berhasil membuat Chenle jengkel. Kenapa nggak dijelasin sekalian aja sih??

Baru aja Chenle mau lanjut bertanya ke Kirin, pintu kelas mereka tiba-tiba terbuka, ada Pak Jin berdiri di pinggir pintu, mempersilahkan Chenle dan Kirin untuk masuk.

"Ayo masuk?" ajak Chenle.

Kirin menghiraukan Chenle. Ia berusaha mengatur nafasnya, mempersiapkan diri agar nantinya ia tidak terbata-bata ketika memperkenalkan diri di depan kelas barunya. First impression itu penting Kirin, ingat.

Malas menunggu lama, Chenle berinisiatif menarik lengan Kirin untuk masuk kelas bersamanya.

"LAH?" Begitu masuk, Chenle dan Kirin disambut oleh teriakan nyaring salah satu murid.

"LOH?" Diikuti teriakan murid lainnya. Ada dua murid berdiri dari bangkunya sambil menunjuk Chenle. Kirin bingung.

"BUKANNYA CHENLE PINDAH SEKOLAH?"

"Tuhan Yesus, gua kira pindah sekolah... taunya pindah kelas.. anjing."

"Haechan, Jaemin, Jeno. Boleh diam sebentar? Atau perlu bapak tutup mulut kalian satu persatu?" tanya Pak Jin dengan lakban di tangannya.

Tiga murid yang namanya dipanggil cuma haha hehe tanpa dosa. Chenle juga menanggapi teriakan mereka dengan ketawa ganteng.

Kirin udah bingung, tambah bingung. Apalagi Chenle yang tiba-tiba menariknya ke kelas. Kirin kan belum siap!! Pikirannya tiba-tiba kosong, padahal sudah jauh-jauh hari Kirin berlatih untuk ini!!

ya gitu deh | 00-02LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang