OMYG - 10

4.6K 169 3
                                    

Old Man And Young Girl

Chapter 10

~*~

Nick terkekeh geli, "Aviana, kau hanya akan bertemu dengan ibuku, bukan dengan orang nomor satu di dunia." Aviana menoleh seraya merapihkan pakaiannya.

Ini sudah kesekian kalinya Aviana mengganti pakaiannya, dan semua itu membuat Nick merasa gemas pada istri kecilnya.

Nick sudah memberi tahu Aviana, bahwa orang yang akan bertamu siang ini adalah ibu dan adiknya, mungkin itu yang membuat Aviana merasa harus sedikit terlihat pantas - karena sudah bersanding dengan Nick, dengan cara berpakaian yang sedikit lebih baik dari biasanya. Tapi, Nick tak pernah merasa bahwa pakaian yang Aviana kenakan kurang baik atau buruk sekalipun, justru menurut Nick apapun yang Aviana kenakan akan tetap sama cantik dan bagusnya.

Hari ini Nick lebih santai dari hari biasanya, ia mengenakan celana selutut dengan kaos berkerah berwarna senada dengan celananya, hitam. Sedangkan Aviana, ia mengenakan rok dibawah lutut berwarna hitam yang nampak cocok dengan kemeja kotak-kotak lengan pendek miliknya.

"Bagaimana? Kurasa ini cukup baik," seru Aviana seraya memutar tubuhnya, menunjukkan kepada Nick pakaian yang ia kenakan.

Nick mengusap dagunya seolah sedang berpikir, "Mungkin kau lebih baik memakai gaun," goda pria itu yang mendapat tatapan kesal dari gadis didepannya.

Aviana menghampiri Nick yang tengah duduk ditepi ranjang, "Apa ibu dan adikmu sudah sampai?" tanya Aviana seraya duduk disamping Nick.

Nick menoleh kearah Aviana, menatap mata indah itu yang juga tengah menatapnya. Ia berharap Tuhan sedang tersenyum ketika menulis takdir mereka berdua.

"Mungkin sebentar lagi," ucap Nick, lalu berdiri mengulurkan tangannya, "Lebih baik kita tunggu di luar."

Aviana tersenyum kecil, lalu menerima uluran tangan Nick. Ketika Nick hendak membuka pintu kamarnya, tiba-tiba saja di luar ia mendengar suara seseorang yang tengah memanggil namanya.

Aviana mengeratkan genggam tangannya ditangan Nick, lalu melirik Nick. "Ada aku," ucap Nick seolah paham apa yang tengah dirasakan oleh Aviana.

Nick membuka pintu kamarnya, lalu berjalan menuju pintu utama villa, sebelum membuka pintu tersebut, ia sempat melirik Aviana yang sedang meremas-remas ujung roknya.

Aviana merasakan pipinya menghangat, ia melirik Nick yang tengah mengecup pipinya seraya bergumam, "Ada aku, tenangkan dirimu."

Lalu pintu terbuka lebar, memperlihatkan seorang wanita paruh baya yang nampak sangat anggun dengan dress selututnya, disampingnya ada seorang pria yang mungkin saudara Nick. Tapi, Nick mengatakan bahwa adiknya berusia tujuh belas tahun dan mungkin pria didepannya ini usianya hanya terpaut satu tahun saja dari Nick.

"Astaga, Nick." wanita paruh baya itu memeluk Nick dengan erat, "Ibu sangat merindukanmu."

Aviana menatap Nick yang tengah menatap pria dihadapannya dengan tatapan seolah mengatakan, bahwa ia sangat tidak suka pria itu ada disini. Lalu sebuah senyuman terukir diwajah Nick , ketika namanya dipanggil oleh seorang bocah remaja.

"NICK!" teriak bocah remaja itu seraya berlari kearah Nick dengan kedua tangan terbuka lebar, seolah meminta pelukan.

Nick melepaskan pelukan ibunya, lalu menerima pelukan dari bocah remaja yang kemungkinan besar adalah adik laki-laki Nick yang diceritakan pada Aviana.

"Hanson!" Nick nampak sangat erat memeluk bocah remaja yang bernama Hanson itu.

Hanson memukul beberapa kali punggung Nick. "Kak, aku tak bisa bernafas!" pekik Hanson yang berhasil membuat Nick melepaskan pelukannya.

Nick mengelus pelan bahu Hanson seraya berujar, "Akhirnya kita bertemu lagi."

Hanson berdecak malas, "Kau lebay!" ejek remaja itu sebelum akhirnya menyadari kehadiran Aviana yang tengah menatapnya, "Siapa wanita itu?" tanya Hanson dengan dagu mengarah pada Aviana.

Nick melirik Aviana, lalu tersenyum kecil. "Istriku."

Pria yang sedari tadi hanya diam menyaksikan saja, kini mulai membuka obrolan. "Istri? Nick, dia lebih pantas menjadi adik iparmu dari pada istrimu," ujar pria itu seraya menatap Aviana dengan tatapan tak percaya.

Hanson mengulurkan tangannya kearah Aviana, "Hai, kakak ipar, aku Hanson Max, dan ini," Hanson melirik kearah pria disampingnya, "Kakak kedua ku, Andrew Max."

Aviana melirik wanita paruh baya yang sedari tadi memperhatikannya, lalu tatapannya jatuh pada tangan Hanson yang terulur didepannya. Aviana menjabat tangan Hanson, lalu berujar dengan pelan, "Aviana."

Wanita paruh baya yang sedari tadi memperhatikan setiap gerak-gerik Aviana, kini mulai kembali bersuara. "Nama yang bagus, seperti yang Nick ceritakan kemarin ditelpon." wanita itu lantas memeluk Aviana, "Aku Bella, ibu dari tiga pria didepanmu." Bella melepaskan pelukannya, lalu mencubit kuat lengan Nick.

Nick meringis pelan, "Mom!" pekik Nick.

Bella memukul Nick dengan tas yang ia kenakan, "Kau menikah tanpa izinku, aku juga tidak diundang, dasar anak durhaka!" Bella memukul sekali lagi, sebelum menatap Andrew. "Andrew sangat marah, ketika tahu kau menikah diam-diam."

Nick berdecak malas, "Apa pedulinya?"

Andrew membuang muka seraya berujar, "Aku juga adikmu."

~*~





































Oke, jadi aku akan updet setiap Tnggl 7,17,27.

Diusahakan! Pasti! Tapi, kalo gak updet berarti aku lagi sakit.


CERITA BERBAYAR !!

FOLLOW!! VOTE!! COMENT!!

Rara NW

Old Man And Young Girl | On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang