~sebuah usaha tidak akan mengkhianati hasil, tanpa kamu sadari usaha yang lama kamu lakukan telah membuahkan hasil, dia sudah mulai mencintaimu~
Happy reading 😉
Waktu istirahat aku dan Shafa berada di dalam kelas setelah membeli jajanan di kantin, kami tidak makan dikantin karena sangat ramai. Tiga puluh menit berlalu, bel berbunyi tanda akan dimulai lagi kegiatan. Menurut instruksi kak Ridwan tadi kami menuju lapangan utama. Aku dan anak-anak lain mengeluh bagaimana tidak panas-panas kami harus berdiri mendengarkan ceramah dari kepala sekolah. Aku berjalan bersama Shafa, saat akan menuju lapangan utama aku bertemu lelaki tadi, lelaki yang menemaniku bersepeda tadi. Aku terus melihat nya, tak lama kemudian dia menengok dan tatapan kami bertemu oh Tuhan indah sekali ciptaan-Mu. Dia tersenyum kearah ku dan tak terasa aku pun ikut tersenyum, begitu lama kami bertatapan Shafa menyadarkan ku “ He kamu Kesambet apa siang yang panas begini kok senyum-senyum sendiri”. “Astaga... Shafa kamu mengejutkanku” jawabku terkejut. Aku baru sadar jika kami sudah sampai lapangan.
Jam menunjukkan pukul dua siang, kami diperbolehkan pulang. Aku pulang bersama Shafa, mengayuh sepeda. Di perjalanan dia curhat tentang pertama kali bertemu dengan kak Ridwan dan kenapa dia suka sama kak Ridwan. Dia memuji kak Ridwan dan menurutku sudah diucapkan beberapa kali saat bersamaku. Aku sampai rumah dan melakukan semua aktivitas seperti biasa seperti mandi, bersih-bersih rumah, makan, belajar dan tidur lagi. Keesokan harinya aku berangkat sekolah seperti biasa dan seperti kemarin aku ditinggal Shafa. Oh Tuhan mungkin kali ini dia sengaja karena dia sudah berjanji untuk berangkat bersama. Dan saat aku melewati rumah laki-laki kemarin, dia akan berangkat sekolah dan seperti kemarin dia menemaniku naik sepeda “ Akhirnya MOS selesai” ucapnya penuh semangat. “ Alhamdulillah.... Merdeka” kataku. “ Kok sendirian lagi jomblo ya?” tanyanya. Aku menoleh dan menjawab “ Sendiri belum tentu jomblo. Kan pacaran tidak perlu di umbar!” jawabku ketus. Aku mengayuh sepeda ku lebih cepat, dia menyusul “Maaf kalau aku menyinggung mu, maksudku kalau kamu masih jomblo aku boleh daftar”. “ Apasih kamu ini” kataku menyembunyikan senyum. Kami sampai sekolah dan seperti biasa serangkaian acara kami ikuti. Hari ini adalah MOS terakhir, kami dikumpulkan di aula untuk upacara penutupan dilanjutkan demo ekstrakulikuler dan pensi. Aku hari ini tidak bertemu Shafa karena dia ditugaskan untuk mewakili kelompokku tampil di acara pensi. Saat Shafa mempersiapkan diri aku datang mmenghampirinya, “ Kamu sekarang beda” ucapku penuh kesal. “ Kamu ini kenapa datang-datang kok marah” tanyanya bingung. “Tadi kamu meninggalkan ku, sekarang kamu mau tampil pensi pun tidak pernah bercerita” omelku. Dia menghembuskan nafas kasar “ Maafkan aku Keisha hari ini aku ditugaskan tampil menggantikan Dela, dia sakit dan kak Ridwan baru memberitahu ku tadi subuh” dia menjelaskan. “ Benarkah lalu kamu kan bisa memberi tahu setelah diberi informasi” kataku tidak mau kalah. “Iya-iya Keisha aku ngaku kalau aku salah maafkan aku yaaa” ucapnya memohon. “ kamu tadi berangkat bersama siapa? Bau-bau nya ada yang mau jadian ini” Shafa menggoda “Apasih kamu ini, tau namanya aja tidak, yaudah kamu yang semangat. Aku pergi dulu dada” pamitku.
Aku duduk bersama teman satu kelompok, melihat penampilan demi penampilan. Giliran Shafa yang tampil kami yang satu kelompok bersamanya menyoraki untuk memberikan semangat. Shafa tersenyum kearah penonton lalu dia mulai menyanyi, aku tahu suara Shafa memang merdu buktinya semua penonton menghayati setiap bait yang dilantunkan Shafa. Tampilan Shafa diakhiri dengan tepuk tangan yang meriah. Selanjutnya adalah kelompok anggrek, aku menduga itu adalah kelompok laki-laki yang dua hari terakhir ini menemaniku bersepeda. Ada seorang lelaki yang duduk membelakangi penonton di atas panggung, semua penasaran siapa laki-laki yang sedang duduk tersebut dan apa yang akan dia lakukan. “Selamat siang, perkenalkan nama saya Kenzo Zhafran Arviano perwakilan dari kelompok anggrek. Saya disini akan membawakan sebuah lagu untuk seseorang yang membuat saya berani untuk berada di tempat ini sekarang. Dia yang membuat saya selalu bahagia saat melihat wajahnya. Semoga dia dan kalian semua suka dengan lagu yang saya bawa sekarang” ucap laki-laki tersebut dan menatap penonton, riuh penonton menyoraki. Astaga dia... Dia adalah laki-laki yang dua hari terakhir bersamaku, “owh namanya Kenzo bagus juga namanya” batinku. Dia tersenyum kearah ku, terdengar suara gitar dipetik dengan sangat lembut dia menyanyikan lagu yang berjudul Bukti- Virgoun. Suaranya dan gitar beradu menciptakan lagu yang sangat enak untuk di dengar, dia bernyanyi sambil menatap penonton mungkin aku terutama dan menebar senyum indahnya.Acara demi acara telah selesai, kami pulang ke rumah masing-masing. Tadi Shafa pamit sama aku untuk tidak pulang bareng, entah kenapa akhir-akhir ini dia menjauhi ku ahhh mungkin hanya perasaanku saja. Aku mengayuh sepeda santai semua beban telah hilang bersamaan dengan penutupan masa orientasi siswa. “Alhamdulillah” kataku dengan keras. “ Kenapa kamu? Kok kelihatannya senang sekali?” tanya seseorang yang mengejutkanku. “ Astaga kamu? Kok sudah ada di sampingku, kaya hantu tau!!” ucapku kesal. “ Bagaimana penampilan ku tadi?” tanya Kenzo “ sangat bagus! Kalau boleh tau buat siapa tadi?” tanyaku penasaran. “ Buat kamu” jawabnya memalingkan wajah. “ Apa? Bisa diulang?” tanyaku terkejut. Dia menyuruhku menghentikan sepeda dan entah kenapa aku menghentikannya, dia menatapku serius, aku yang ditatap seperti itu jadi salah tingkah. “ Kamu ini kenapa? Kok menyuruhku menghentikan sepeda, dan kenapa kamu memandang ku seperti itu?” tanyaku gugup. Detak jantungku tidak karuan mungkin ini bukan pertama kalinya aku bertatapan dengan seorang cowok tetapi rasa ini baru pertama aku rasakan. Aku kadang bingung sendiri baru dua hari bertemu dengannya dan itupun hanya sebatas melihat tetapi langsung menaruh hati kepadanya. Ah.... Masak aku jatuh cinta pada pandangan pertama, membayangkan saja aku tertawa. Lama kami saling berpandangan dia memutuskan pandangan lebih dahulu, terdengar helaan nafas yang kasar. “Aku mau ngomong sesuatu sama kamu” ucap Kenzo menatap ku serius.
Maaf jika tidak sesuai harapan, author nya lagi belajar
Jangan lupa tinggalkan jejak 😘
Pendapat kalian begitu berharga buat author
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Cinta dan Sahabat
RomanceCerita tentang bagaimana hidupku yang harus merelakan cinta untuk sahabat ku... #cinta