Happy reading 😉
Maaf bahasa nya amburadulKami berjalan menuju kantin, banyak yang menatap kami tak suka, terutama kepada ku. Mungkin mereka iri karena aku bisa bergandengan dengan laki-laki yang hampir mendekati kata sempurna. Sesampainya dikantin aku dan Dela duduk, kami memilih meja paling pojok karena disini kami tidak terlalu terganggu dengan keramaian. Kenzo dan Diman berjalan menuju ke para penjual, tadi sebelum aku dan Dela duduk kami sudah memesan kepada mereka berdua. Setelah menunggu lima belas menitan akhirnya Kenzo datang membawa dua porsi ayam geprek dan Dimas membawa dua porsi nasi goreng. “Sebentar ya tuan putri, kami akan mengambilkan minumannya” ucap Dimas. “Terimakasih, kami akan menunggu kalian” ucapku dan Dela bersama. Sesampainya mereka membawa minuman kami. Kami fokus menikmati makanannya sendiri, aku yang sudah selesai menyudahinya. Kuliahan semua masih fokus sama kegiatan masing-masing. Aku melihat Kenzo melirikku. Dertt hp ku bergetar, aku pun mengeceknya
085******392
Bagaimana? Aku menunggu jawabanmu?Aku
Kamu siapa? Kok tiba-tiba saja tanya begitu?085******392
Aku manusia manusia yang akan menjadi imam mu! Sekarang berada di depanmu
Uhukk uhukk aku seketika tersedak membacanya. “Kamu kenapa Kei?” tanya Kenzo polos, “tidak apa-apa” jawabku sewotAku
Kalau berani kamu ucapkan semua perkataan kemarin sekarang.085******392
Lihat saja.Aku lihat Kenzo menyudahi makannya dan meletakkan hp. Dia bangkit dari tempat duduk sedikit berlari entah kemana. “Dia kenapa?” tanya Dela dan Dimas bersama. “entahlah aku juga bingung” jawabku. Setelah menunggu, Kenzo datang membawa gitar bersama seorang cowo yang berada dibelakangnya. “Hay semua, selamat menikmati makanan yang kalian beli sendiri. Saya disini mau bernyanyi untuk seseorang yang saya sayang” jrengg Kenzo mengawali nyanyiannya. Dia bernyanyi lagu Akad-payung teduh. Seperti saat itu dia bernyanyi sambil menatapku, dia mendekatiku dan menyuruhku berdiri. Setelah lagu berakhir dia berjongkok di depanku membawa buket bunga yang dibawa cowo tadi. “Keisha Aurelia Syahira aku mencintaimu. Maukah kamu menjadi pacarku” ucapnya memberi bunga. Aku melihat semua penjuru dan semua menyoraki kami berdua “ Iya aku terima” jawabku mengambil bunga darinya. CIIEEEE semua bersorak lagi pipiku bersemu merah, “ cieee yang sudah official jangan lupa pajaknya” kata Dela. Aku mencubit pinggangnya “ Ampun-ampun iya-iya aku minta maaf” Dela memelas. Bel berbunyi menandakan jam istirahat telah selesai, kami kembali ke kelas masing-masing.
Didalam kelas semua teman mengungkapkan selamat, kecuali satu orang Shafa. Dia terlihat murung di bangkunya. Aku semakin bingung kenapa ini anak kog menjadi seperti ini. Apakah mungkin... Ah itu konyol, dia temanku sejak kecil masa gara-gara cowo dia menjauh. Guru pun datang dan pelajaran dimulai. Hp ku bergetar, reflek aku memeriksa nya
Kenzo♥️
Sayang nanti pulang bareng aku ya..Aku
Siap komandan.Aku tersenyum, hari ini adalah hari terindah buatku. “Del, aku kog semakin yakin jika aku berbuat salah hingga Shafa menjauhi ku” aku bertanya. Dela menoleh “biarin aja nanti lama-lama dia capek dan baikan lagi dengan mu”. Aku mengendus pasrah, kubuka gadget ku dan mengetik sesuatu di sana
Aku
Kamu sebenarnya kenapa? Aku salah apa? Kenapa sekarang kamu menjauhiku?Aku meletakkan benda tipis itu, melihatnya dengan cemas. Shafa berjalan kearah ku, aku semakin cemas. “Aku hanya ingin sendiri, dan bukan kamu yang salah tapi aku” ucapnya sambil berlalu. Apa salahnya? Apa hubungannya dengan persahabatan kami? dan kenapa dia harus menjauhi ku?
Jangan lupa meninggalkan jejak yha kakak-kakak
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Cinta dan Sahabat
RomanceCerita tentang bagaimana hidupku yang harus merelakan cinta untuk sahabat ku... #cinta