" Aku menyukai kedua bola matamu, terima kasih sudah mengizinkanku menikmati semua keindahan ini", ucap seorang pria yang kini tepat berada di atas tubuhku dengan nafasnya yang tersengal memburu sembari bibirnya yang begitu menggoda beberapa kali mengecupi area leherku hingga meninggalkan bekas.
Usiaku yang saat ini baru menginjak 19 tahun harus dihadapkan pada sebuah kenyataan pahit dan juga menjijikan yang tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku.
"Terima kasih juga sudah mengizinkanku untuk menjadi yang pertama melakukannya", ucapnya lagi sembari menekan semakin dalam penyatuan kami dengan ritme yang pelan namun bertahap.
"Tolong jangan tanyakan apapun lagi padaku, aku mohon", balasku dengan nafas tersengal menahan sakit dan juga kenikmatan yang kini menjadi satu tanpa berani menatap kedua bola matanya.
Kulihat dia hanya tersenyum dan kembali membenamkan wajahnya di leherku kemudian mengecupnya lagi beberapa kali hingga suara desahan yang sejak tadi sudah kutahan akhirnya keluar dari bibirku.
"Akhh" tolong hentikan!", ucapku lagi diiringi desahan yang justru membuatnya semakin tidak terkendali dan kedua tanganku semakin mencengkram punggungnya yang bergoyang mengikuti irama desahanku.
"Sepertinya kau begitu sangat menikmatinya,karena aku sendiri begitu sangat menikmatinya, aku juga sangat menyukai suara desahanmu, Nona", balasnya tersenyum kemudian melumat bibirku tanpa jeda.
Jangan tanyakan siapa yang tengah menggauliku saat ini, dia bukanlah suamiku. Dia hanyalah seorang pemuda brengsek kaya raya yang menyebutkan namanya Lee dan kini tengah memanfaatkan kemiskinanku.
Inilah yang harus aku lakukan agar Ayahku mau membiayai perawatan Ibuku yang kini mengalami gangguan kejiwaan akibat depresi berat karena kehilangan adikku yang masih berusia 17 tahun akibat tewas bunuh diri karena malu harus mengandung anak dari hasil perbuatan brengsek Ayahku. Dan saat ini, Ayahku juga melakukan hal biadab yang sama dengan cara menjual kegadisanku pada seorang pemuda yang sama sekali belum pernah aku temui sebelumnya, awalnya aku benar-benar menolak dan memohon agar Ayahku mau mengurungkan niatnya namun bukan Ayahku jika dia akan dengan mudah mengabukalkan permohonanku."Aku akan keluar, apakah aku boleh mengeluarkannya didalam? Aku akan senang jika aku bisa memiliki keturunan dari seorang Nona cantik seperti dirimu", ucap pria itu tersenyum dengan menyebalkan.
Aku menggeleng pelan.
"Aku mohon jangan! Aku masih ingin melanjutkan kuliahku, Tuan", balasku masih diiringi desahan berirama.
"Aku tahu, kau pasti gadis yang sangat cantik, bola matamu sangat indah", ucapnya lagi sembari menggoyangkan pinggulnya dengan ritme yang lebih cepat tanpa tatapan matanya yang lepas dari wajahku yang sejak tadi sudah menggigiti bibir bawahku sendiri menahan kenikmatan yang luar biasa dan setelah beberapa kali hentakan akhirnya dia pun mencapai kepuasaanya kemudian di akhiri dengan mengecup bibirku lembut setelah itu berbaring di sampingku sembari memandangiku yang masih mengatur nafas.
"Sebenarnya aku ingin melakukannya sekali lagi, tapi sepertinya kau pasti akan menolaknya, bukan?", ucapnya sembari mengubah posisi tubuhnya agar menghadap ke arahku.
Aku sangat terkejut dengan semua ucapan yang keluar dari bibirnya itu.Aku mengubah posisi tubuhku juga untuk membalas tatapan matanya.
"Apakah kau sudah terbiasa melakukan hal seperti ini? Dan sudah berapa banyak wanita yang sudah kau tiduri?", tanyaku padanya sembari sesekali aku memandangi sebuah Tattoo tulisan dengan bahasa sansekerta yang berada tepat di bawah tulang selangka kirinya.
Kulihat dia sempat tersenyum kemudian menggeleng pelan.
"Aku ingin sekali melihat wajahmu Nona, bolehkah?", ucapnya dengan suaranya yang khas. Aku memang memberi persyaratan pada ayahku, aku mau melakukan hubungan menjijikan ini asalkan aku dan dia tidak saling menunjukan wajah, jadi aku meminta agar aku dan Lee menggunakan topeng yang menutupi sebagian mata dan hidung kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
❤️ Promise ❤️ 🔞
Fiction générale(No copast, please) Ketika kau menyadari kesalahanmu namun tidak pernah ada sebuah kata ma'af yang keluar dari bibirmu ☺️ Tolong beri tahu satu alasan agar kau layak untuk aku perjuangkan ☺️☺️