Chapter 3

1.6K 166 4
                                    

Sejak malam itu jika ada kesempatan, mereka melakukannya lagi. Di kamar Jennie, di kamar Lisa, di ruang tamu, di dalam mobil, bahkan di gudang belakang sekolah! Tidak ada yang mengetahui tentang hubungan mereka karena mereka jago menyembunyikannya. Jennie juga semakin pintar meredam desahan dan erangannya agar tidak terdengar oleh siapapun kecuali mereka berdua.

Saat ini, Lisa sedang disibukkan oleh acara pensi tahunan sekolah yang semakin mendekati hari H, dan mengundang artis terkenal. Dia yang sebagai seksi humas sekaligus performer membuat dia sibuk sekali. Hingga waktu yang dia punya berkurang untuk Jennie. Meskipun begitu, dia selalu berusaha menyempatkan diri untuk apel ke rumah Jennie dan mengobati rindunya.

"Sabar ya, sayang. Seminggu lagi," ujar Lisa yang tidak beranjak dari atas motornya. Dia baru saja pulang untuk mengurusi pensi. Jennie mengangguk, dia merasakan kerinduan berduaan dengan Lisa dan bercinta dengannya hingga klimaks berkali-kali.

"Setelah acaranya selesai, aku akan berikan kepuasan yang lebih lagi dari yang kemarin-kemarin," kata Lisa menatap tajam Jennie. Jennie dibuat malu.

"Apaan sih?! Mesum banget!" Kata Jennie memalingkan wajahnya yang memerah. Lisa menahan tawanya.

"Yaudah gih, istirahat! Udah jam 11!" Suruh Jennie ke Lisa yang matanya sudah sayup-sayup ingin terpejam.

Lisa mengangguk dan tersenyum tipis, "i miss you, sayang,"

Jennie mengangguk, "i miss you. Jangan lupa kabarin kalau udah sampai di rumah ya!"

"Oke. Aku pulang dulu ya, see you at school!" Lisa melambaikan tangannya, Jennie membalasnya, lalu pergi.

=====

Hari H pensi telah tiba. Lapangan yang luas di tengah sekolah telah dipenuhi penonton yang sudah terobek tiketnya. Mereka bergemuruh memanggil artis yang menjadi guest star acara itu. Lampu stik yang dipegang masing-masing mereka bergerak-gerak meramaikannya.

Lisa memastikan artisnya sudah mendapatkan tempat stand by yang tenang dari fans-fansnya. Dia mengecek kembali apa-apa yang dibutuhkan seluruh manajemen artis tersebut. Termasuk permintaan yang cukup aneh bagi dirinya.

"Hei, Lalisa! Bentar lagi giliran kita!" Bisik Rose. Lisa pamit terlebih dahulu ke ketua manajemen artis lalu pergi.

Terdengar riuh menggelegar ketika Lisa dan kawan-kawan menaiki panggung. Saat ini, Lisa memakai kaos hitam polos dan vest putih. Celana jeans hitam dan sepatu kets warna hijau army membuat tampilan Lisa tidak kalah seperti guest star.

"Selamat malam semuanya!!" Teriak Lisa menyemangati audience yang tidak sabar menunggu guest star. Lisa menebar senyumnya sambil memulai intro awal dengan gitar ritem solonya. Semuanya langsung terpukau karena pesona Lisa yang menyejukkan bagi setiap yang melihat senyum manisnya. Termasuk Jennie yang berdiri di antara audience yang berteriak-teriak memanggil Lisa.

Oh, Tuhan! Seksi banget dia malam ini!
Teriak Jennie dalam hati sambil menggenggam tangannya menahan gejolak dalam dadanya. Pikirannya ke sana ke mari melihat Lisa menguasai panggung dengan sangat mempesona. Suara jernih Lisa menghipnotis semua yang mendengarnya. Bahkan, manajemen artis yang menjadi guest star ikut menyimaknya karena penasaran dari awal Lisa bernyanyi. Sesekali ketua manajemen itu mengangguk-angguk menikmatinya.

Sebenarnya Jennie sudah sangat klepek-klepek seperti penonton lainnya karena penampilan Lisa. Dia sudah tidak sabar mengemut bibir Lisa yang selalu merekah merah dengan bibirnya.

Lisa membungkukkan badannya dan melambaikan tangannya sebelum dia turun panggung. Teriakan penonton yang menginginkan Lisa dan bandnya memainkan satu lagu lagi, bergemuruh kompak terdengar riuh.

After Rain [JenLisa] [GXG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang