"baiklah cobaan apalagi ini, kenapa mereka terus menjaga gerbang" gerutu mu
kamu terus berjalan sambil menguncir rambutmu agar tidak di tindak oleh para penjaga gerbang di depan sana.
bisakah kamu menghindar kali ini saja, kamu sedang tidak memakai dasi saat ini
"Hey sini!." ucap orang yang menarik tangan mu
Ia langsung mengalungkan dasinya, "pakai punyaku bisa habis kau hari ini, lihatlah." ucap nya sambil menunjuk ke arah gerbang
"Park Chanyeol." lirih mu,
Ya, nama nya Chanyeol Park ia seorang siswa pindahan dari Korea Selatan sejak tahun lalu dan ia di percayakan langsung oleh kepala sekolah untuk menggantikan posisi ketua osis sebelumnya.
Banyak yang mengatakan jika dia seperti malaikat maut yang ada di drama Goblin tampan, baik hati mau membantu guru dan teman-temannya.
Tapi disisi lain nya Chanyeol Park ini seseorang yang menyeramkan jika ada seorang siswa maupun siswi yang tidak mengikuti peraturan sekolah.
"Ah kau tidak apa? Jika aku pakai milikmu nantinya kau akan di hukum" katamu
"kau bisa pergi." ucapnya setelah selesai memakaikan dasi miliknya, dan mendorong mu
kamu merasa tidak enak karena selalu merepotkan teman sebangku mu itu, bukan apa-apa pasalnya kamu sering di bantu olehnya mulai dari hal kecil sampai kejadian dimana kamu malu untuk bertemu kapten basket yang menyatakan cintanya padamu dua bulan lalu
ahh kenapa harus teringat lagi.
"(y/n)? kau ikuti aku ke ruang osis." ucap lelaki yang memiliki postur badan lebih dari 180 cm itu
Tidak ada yang bisa lepas jika sudah terkunci oleh sorot matanya, dan mempunyai masalah tentunya.
Mau tidak mau kamu harus mengikutinya, ingin sekali kamu meminta maaf pada temanmu karena gagal lolos dari tatapan park chanyeol.
kamu mengekor di belakang chanyeol yang berjalan ke ruang osis, sesampainya di ruang tersebut "bisakah kalian keluar, kepsek sudah menyediakan ruangan khusus perkumpulan basket jika kalian lupa",
auranya tampak ia sedang menahan amarahnya bagaimana bisa ruangan yang ia bersihkan setiap harinya menjadi berantakan seperti ini, "bisakah kalian keluar aku harus menyelesaikan masalah",
ini salah satu alasan kamu menolak kapten basket di sekolah mu yang di cintai gadis satu angkatan, ia berlaku seperti berandalan meskipun ia tampan
"(y/n) kau berurusan dengannya? sudah ku bilang bukan kau bisa menindak siapa saja tapi jangan menindak milikku?" lelaki itu mencoba menarik dirimu keluar dari ruangan itu
siapa bilang jika berurusan dengan chanyeol itu mudah?
lelaki yang di juluki malaikat maut itu menahan pergelangan tangan mu agar tetap berada di sebelahnya
"akkhhh" kamu meringis nyeri rasanya, Joshua si kapten basket terlalu kuat mencekal tangan mu
chanyeol menepis tangan Joshua dan segera mengusirnya serta teman-temannya dari ruangan itu, ia menutup pintu kemudian menuntun mu untuk duduk di sofa sementara ia mengambil p3k yang tersedia
"kemari kan tangan mu" kamu menyambut tangan chanyeol
"chan tidak apa-apa cuma ruam sedikit, tidak usah berlebihan" cegah mu
"bisa diam tidak?"chanyeol mulai kesal,
"ini masih pagi aku tidak ingin ada keributan",kamu hanya mengangguk patuh dan membiarkan chanyeol mengoleskan minyak di tanganmu