4] Dêeply

72 14 46
                                    

Tekan ⭐️ dulu yuk 😂

***

Dalam mitologi Romawi, Artemis dikenal sebagai Diana. Nama Artemis sendiri kemungkinan muncul pada Zaman Perunggu Akhir, yang mana nama A-TI-MI-TE ditemukan pada lembaran Linear B di Pylos. Julukannya antara lain Auge, Karyatis, Lucina (kelahiran, Romawi) dan Foibe (dewi bulan).

Tapi disini kita tidak membahas nama Atermis, melainkan nama Diana. Nama yang masuk ke rungu Jimin pagi tadi dan membuatnya berpikir keras siang ini. Apa-apaan ayah tirinya itu, ia bahkan belum bisa mengambil Soora dari Apollo sekarang tiba-tiba diumumkan bahwa Jimin akan segera menikah dengan putri Diana. Jimin bahkan tidak tahu seperti apa rupanya, bagaimana kelakuannya, dan Jimin sangat yakin kalau Diana adalah bagian licik ayahnya.

Jimin bahkan tidak bisa menolak karena itu diumumkan dihadapan beberapa rakyat. Jimin tahu ayahnya sengaja melakukan ini karena tahu Jimin tidak mungkin menolaknya atau bisa dibilang Jimin tidak mau menunjukkan bagaimana hubungannya dengan ayahnya didepan rakyat.

Benar-benar bedebah.

"Pangeran Ares, nanti malam adalah pertemuan pertama anda dengan putri Selena dan keluarga, Raja menginginkan anda bersiap untuk itu." penasehat Jimin menyampaikan hal menyebalkan disaat yang tidak tepat. Meski hanya ia yang Jimin percayai, tapi tetap saja itu memuakkan.

Tu-tunggu, "Selena? Sebenarnya mana yang harus kunikahi? Selena? Atau Diana?" tanya Jimin, atau jangan-jangan ia disuruh menikahi dua wanita?

"Selena adalah putri Diana pangeran, ia memiliki nama asli Niobe Selena. Tapi karena ibunya sudah tiada ayahnya menggantinya menjadi Niobe Diana. Ayahnya tidak mencintai ibu putri Diana yang berasal dari Poseidon sama sekali, hubungan ayahnya dan putri Diana pun tidak akrab meskipun terbilang baik."

Penasehat Jimin memang tidak diragukan kalau menyangkut informasi. Tapi Jimin sudah terlalu pusing memikirkan Soora dan pernikahan ini, mana mungkin ia menambahnya dengan memikirkan orang lain.

"Simpan informasimu, katakanlah jika suatu saat aku menbutuhkannya." Jimin kemudian pergi mengambil busur dan panah kemudian menghilang dibalik pintu.

***

"Pangeran Jeon, sebaiknya anda keluar dari sini pangeran." Bonghe menunduk, ia khawatir kalau pangeran dihadapannya berbuat sesuatu yang mengerikan.

"Aku pergi dengan kau terluka, atau kau yang pergi dengan tidak ada satupun terluka?" Bonghe semakin khawatir, pangeran dihadapannya bahkan sama sekali tidak melihatnya. Netranya fokus pada Putri Soora yang kebingungan diatas ranjang. Jemari Bonghe bahkan bergetar saat Jeon naik ke ranjang dan menarik ujung selimut Soora. Reflek Bonghe menarik ujung selimut yang satunya. Ia tahu ini akan menjadikan keadaan semakin buruk, tapi putri Soora sedang sakit dan pangeran Ares tidak berada di istana saat ini.

Jeon pun langsung menarik lebih keras ujung yang ia pegang hingga terlepas dari pegangan Bonghe. " Ta-tapi Pangeran, Putri Soora sedang sakit, ia bisa kedinginan jika tidak memakai selimut."

Jangan tanyakan bagaimana keadaan Soora, kepala yang ia sandarkan sudah sedikit merosot karena takut dan bingung. Disaat seperti itu Soora justru merasakan kepalanya kembali berdenyut.

Jeon justru tersenyum mendengar penuturan Bonghe. Ia kemudian berdiri dari ranjang berjalan mendekati nakas dan menuangkan minum kedalam gelas. Sedikit lama, ia kamudian berbalik dan duduk disisi ranjang dihadapan Bonghe. "Minumlah kalau begitu, kurasa kau kehausan." Jeon menyodorkan minum itu pada Soora. Soora kemudian melihat ke Bonghe, meminta jawaban apakah ia harus meminumnya atau tidak.

FORTUNE | KTH&PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang