5] First

70 15 48
                                    

Tekan ⭐️ dulu yukkk, boleh commentnya juga :)


Oke, Harap bijak dalam membaca Chapter ini. Untuk yang masih dibawah umur silahkan diskip yah

***

"Pa...pangeran, tolong, kenapa panas sekali..." oh salahkan suara putri Soora yang terlalu mendayu-dayu dirungu Taehyung. Ia selalu menahannya selama ini, mencoba tidak menyentuhnya sedikitpun dan lebih memilih menjaga. Meski Taehyung tau hormonnya selalu memuncak saat melihat Soora tapi selama ini Taehyung berhasil menahannya bukan?

Taehyung tidak ingin menyakiti Soora, ketidakberdayaan Soora selalu mengingatkannya pada seseorang. Ia berusaha untuk tidak memperlakukan Soora sebagai tawanan tapi entah mengapa rasanya sulit dengan melihat Soora begitu menggoda di depan matanya.

Tapi apakah yang Soora rasakan saat ini tidak begitu menyakitkan ? Mengingat bahwa Taehyung selalu merasakannya, puncak gairah yang tidak bisa terlampiaskan. Oh sial, memikirkannya saja membuat gairahnya naik meski Taehyung yakin sebenarnya itu sudah terasa saat ia pertama melihat keadaan Soora tadi.

"Putri.. Apakah kau percaya padaku ?" Taehyung kemudian bertanya sambil sesekali tangannya mengipas diarea leher Soora, berusaha mendinginkan panas yang melanda lehernya. Soora kebingungan, dia selama ini selalu melihat kebaikan pada pangeran Apollo tapi ia belum bisa percaya. Ditambah ia tidak bisa berpikir jernih saat keadaannya terasa menyiksa seperti ini.

Berbeda dengan pikirannya yang masih bergelut, Soora justru menganggukkan kepalanya dihadapan Taehyung. Ia menatap begitu sayu sehingga dalam pikiran Taehyung Soora benar-benar minta dihabiskan.

"Aku akan membantumu jika kau percaya padaku." Taehyung lalu mendekatkan wajahnya pada Soora, perlahan menyingkirkan anak rambut yang berada disekitar wajah Soora. Tubuh Soora bereaksi karena sentuhan provokatif Taehyung ditambah berhentinya telapak Taehyung pada tengkuknya. Dan pada detik berikutnya Taehyung melumat lembut bibir Soora.

Soora merasakan Taehyung sudah menindihnya. Ini salah, benar-benar salah. Tapi Soora terbuai, gairahnya menuntut untuk dilepaskan terlebih Taehyung melakukannya dengan lembut tidak seperti adiknya tadi yang memperlakukannya dengan kasar. Soora tidak mengerti, tapi hatinya merasa percaya pada Taehyung meski pikirannya masih mencoba berpikir jernih. Apa ini akhir hidupnya ? Dengan membiarkan seseorang ini mengambil miliknya ?

"pa...pangeran..anhh" Soora bahkan seperti sudah mengizinkan Taehyung dengan mendesah seperti itu saat Taehyung mencoba membuat markah keunguan dilehernya. Taehyung terkejut sebelumnya melihat beberapa tanda dileher Soora yang Taehyung yakini pasti ulah Jeon. Maka detik selanjutnya Taehyung mencium seluruh tanda itu, mencoba menghapus bekas dari adiknya dan ia seakan didukung oleh Soora dengan suara-suara indah yang memasuki rungunya.

"Kumohon putri, berhentikan aku jika kau merasa sakit atau kau tidak menginginkannya. Karena akupun tidak yakin bisa menahan diriku sekarang." Soora tahu dan dengan jelas mendengarnya. Tapi fokusnya terpecah dengan benda yang terus menggeseknya dibawah. Tepat pada selangkangannya. Ia pasti sudah gila jika ia merasa ia menikmatinya ?

Taehyung sudah turun kearah payudaranya yang sudah sedari tadi sedikit menyembul. Ia berhenti sejenak merasa karena ragu. Ia hanya ingin membantu Soora bukan untuk memperkosanya. Jadi perlukah ia menyentuh dua aset yang terlihat sintal milik Soora itu ?

Tapi suara nafas memburu Soora kembali mengalihkan perhatiannya. Taehyung kemudian memberanikan diri menyentuh tanpa membukanya. Meremas dengan sedikit memainkannya supaya gairah Soora sedikit terlampiaskan. Soora menggeliat, kedua tangannya meremat sprei dan bahkan ia membusungkan dada dengan kepalanya yang terlempar kebelakang. Taehyung bisa gila jika terus menyaksikan pemandangan seperti ini.

FORTUNE | KTH&PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang