"Anda mengajar orang lain bagaimana memperlakukan diri anda"~Phil McGraw, psikologSELAMAT MEMBACA PARA READERS KU-!♡
(●●●)
"Ibu, mamah, mom!" Panggil Alin dengan nada cukup tinggi.
"Apa? Apa? Kau mau apa gadis tengil?" Ucap Jeni sedikit jengah.
"Aku gamau sekolah disitu." Rengek Alin sambil bergelayut manja dilengan kanan wanita yang sudah menginjak usia 47 tahun itu.
Tolonglah, usia gadis itu 16 tahun dan masih cukup belia, namun itu bukan Alin yang sebenarnya jika bukan hanya ingin keinginan nya dikabulkan.
"Keputusan ku sudah bulat."
Dasar wanita paruh baya keras kepala, sialan.--batin Alin.
Aish, sejak kapan gue jadi sekasar ini?---batinnya kembali.
☆☆☆
Akhirnya Alin menginjakkan kakinya di sekolah yang katanya paling ternama dan bergengsi itu. Di hari pertama saja, sudah terlihat anak-anak disini levelnya bukan main. Mereka anak konglomerat yang selalu bergelimang harta. Anak-anak kelas rendahan selalu terasingkan disini.
Tempat ternama dibilang? Tapi watak dan sifatnya sekelas dengan kelas rendahan.
Pertemanan macam apa yang dilihat dari latar belakang, keluarga, harta dan fisik? Baru beberapa saat Alin disini, ia sudah memutuskan untuk tidak banyak bersosialisasi dengan para keparat bodoh yang agung dan dipuja karena harta orang tuanya.
"Hai" Sapa seorang lelaki ramah pada Alin. Baru lelaki ini yang akhirnya berani berinteraksi dengannya.
"Oh, hai." Jawab gadis itu seadanya.
"Baru disini?" Tanya pria itu.
Oh shit!--batin Alin.
Jangan lupakan senyum manisnya yang tak kunjung luntur itu, Alin merasa terhipnotis.
"Hei?" Ucap nya kembali karena tidak mendapat respon dari si gadis.
Pabo! Gue terlalu hanyut dalam pikiran gue sendiri.---batin Alin kembali.
"Eh, iya gue baru disini."
"Merasa kurang nyaman? Apa karena gak ada yang bisa lo ajak bicara?" Tanyanya.
"Gue rasa kita gak sedekat itu untuk menyampaikan isi hati kita secara spontan." Ucap Alin tanpa disaring terlebih dahulu.
Njir sopan santun gue kemana?---Alin membatin menyalahkan dirinya.
"Oh oke, kalau begitu kita kenalan terlebih dahulu. Gue Tidor? Lo?" Pria dengan nama Tidor itu mengulurkan tangannya pada gadis dihadapannya.
Garis mata Tidor tajam bagaikan elang, kulitnya kecoklatan dengan tubuh tinggi gagah. Gayanya sedikit seperti anak brandal, tapi bersamaan dengan itu ketampanannya tidak bisa di tolak oleh kaum hawa. Ditambah lagi, rambutnya yang dicat merah kecoklatan, menambahkan kesan nakal pada dirinya.
Dan tolong ini di koridor banyak pasang mata yang melihat mereka, apalagi kaum hawa yang menatap sinis karena iri, apakah ini waktu yang pas untuk berkenalan?
"Aline." Jawab gadis itu singkat.
"Mau diajak keliling?" Tawarnya ramah.
Dia gak capek apa senyum lebar kayak gitu terus?----batin Alin.
"Tidak terimakasih, gue mau masuk kelas sebentar lagi, permisi." Ucap Alin dan segera meninggalkan lelaki tersebut.
Lebih kurang ajarnya lagi, Alin tidak menyambut uluran tangan lelaki itu sejak tadi. Apa Alin keterlaluan?
Sebenarnya gadis berwajah polos dengan pemikiran yang cukup dewasa itu risih saja dengan tatapan para kaum hawa yang melihatnya. Mereka seperti sedang mengintimidasi.
Alin itu sebenarnya telat masuk, sekolah sudah dimulai sejak 3 bulan yang lalu dan gadis itu harus mengejar ketinggalannya. Saat jam pertama di mulai semuanya masih berjalan normal. Tapi tidak sampai ekor matanya menangkap sosok itu. Entah Alin salah lihat atau bukan, tapi sosok itu baru saja lewat didepan kelasnya.
Bayang-bayang nya terus mengusik pikiran gadis lugu itu, membuatnya menjadi kacau, sehingga materi yang disampaikan tidak ada yang masuk ke otaknya.
Gue mohon kalau gue salah lihat---batin Alin memohon.
.
.
.
Gerald Alvando.
(18 y.o)
(183 cm)Tidor Swara Mahardika.
(17 y.o)
(180 cm)Maaf ya baru ngasih castnya di chapter ini, cast akan bertambah sesuai berjalannya crita oke.
Sosok Alin (17 y.o)●(168 cm)
Terserah kalian mau ngebayangin nya gimana ya:v gue gak kasih visualnya, ehehe.Dan di chapter ini masih flashback, yang di cast adalah umur mereka buat 2 chapter selanjutnya.
Sekali lagi ini hanya fiktif belaka.
GUE TAU KALO KALIAN MENGERTI CARANYA MENGHARGAI KARYA SESEORANG, JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA-!♡
KAMU SEDANG MEMBACA
╣perғecт ғor мe?╠
Teen Fiction"My savior is also the beginning I get misfortune in my life." -Alinia Hyldas. ✓romance, fan fiction ✓harsh word, standard language | UPDATE SEMINGGU 1 ATAU 2 KALI | | FOLLOW DULU BARU BACA | | 15+ | Highest rank: #6 in alin [20-01-20] #5 in aline [...