Awal dari Semuanya

196 21 2
                                    

Acha "KKKYYYAAAAA!!"

Miyami "Eh? Itu kaya suaranya Acha?!"

Rani "Dia dimana?!"

Gray M "Suaranya kaya berasal dari Kamar Mandi deh. Soalnya bergema gitu."

Felix "Iya, tadi Acha ke toilet."

Faris "Ah ya udah hayu cepetan, takut terjadi kenapa² sama Acha."

Mereka semua pun pergi ke Kamar Mandi Perempuan karna mendengar teriakan dari Acha itu. Sesampainya disana, mereka sudah mendapati Acha yang terbaring dilantai dengan bersimpuh darah dimana². Ada luka tusuk dibagian punggung Acha dan Pisaunya masih menempel di punggung nya. Semua mata terbelalak melihat kejadian yang baru saja dialami temannya mereka itu. Sungguh, Acha pergi dengan keadaan tragis seperti ini sangat lah menyedihkan. Mereka tidak menyangka ini akan terjadi pada Acha yang baik, pemalu, pintar dan loyal itu. Siapa yang tega membunuh nya?

Mereka pun saling menatap satu sama lain. Berharap ada yang mengatakan sesuatu untuk menenangkan semuanya. Beberapa orang histeris dan sampai ada yang menangis.

Vera "Erm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vera "Erm... Se-semuanya tenang, gini aja... Erh... Lisa sama Miyami tolong angkat Mayatnya bisa??"

Lisa "Iya... Bisa²."

Vera "Reza sama Gray ke gudang, ambil sekop terus nanti sama Lisa dan Miyami bareng ke sebelah taman buat kubur Acha. Aku yang akan membersihkan darahnya dan Aku bakal telpon Pak Andi atas kejadian ini. Dan ingat! Jangan pergi kemanapun sendirian." Mereka pun pergi melakukan tugas dari Vera.

Sylfan "Kamu gk takut?"

Vera "Ya takut lah, apalagi aku kan orangnya parno an. Kayanya aku gk akan bisa tidur malam ini." Sambil memeluk dirinya sendiri.

Kaizo "Aciaaaa, dasar jomblo :v"

Author "Bacod!" Plak!

Vera "Halo Pak? Erh... Ini... Disini... Ada... Yang meninggal Pak. ..... Gtw Pak, tadi dia itu ke Toilet, abis itu dia teriak. ..... Oh, enggak sama siapa² kok. ..... Herm... Iya² ok Pak. Makasih ya Pak."

Nad "Apa katanya?"

Vera "Katanya dia gk bisa kesini, dia lagi otw ke Bali. Terus kalau misalnya telpon polisi, kita gk akan bisa. Kita terjebak disini, jalan pulang nya juga... Kalau dari sini ngikutin jalan yang tadi, kita bisa hilang disana walau tau jalannya." Kemudian Vera pun mengambil lap pel dan membersihkan darah yang bercucuran dilantai.

Nad "Ya terus kita harus ngapain dong?? Temen kita mati, siapa tau abis ini giliran yang lain gimana?"

Christina "Hush! Gk boleh ngomong kaya gt Nad!"

Nana R "Iya, kamu buat yang lain takut lho."

Nad "Ya abis mau gimana lagi?? Soalnya aku takut banget, apalagi kalau di film² horor itu kan kaya gini tiba² mati satu persatu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BoyversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang