Chapter - 5

9 1 36
                                    

"Anak-anak, jadi kita sudah sampai ditempatnya, sekarang ibu harap kalian membereskan barang kalian dengan rapih di sekeliling tenda kalian, nahh untuk tau tenda kalian dimana, ibu akan membacakannya yaa," perintah Ibu Erna kepada murid-muridnya

"Navael, kamu setenda dengan siapa saja?" tanya Ibu Erna lagi

"Saya setenda dengan Gilbert, Brian, Gerald dan juga Alvin buu" jawab Navael dengan gaul tapi sopan.

"Okk, kalian disebelah sana yaa, yang dekat pohon rimbun itu!" perintah Ibu Erna lagi, sambil menunjukkan mereka tenda yang harus mereka isi.

Dan begitulah seterusnya dengan anak-anak yang lainnya.

●●●

Mereka langsung menaruh koper, tas dan segala barang perlengkapan mereka disekeliling tenda.

Setelah itu, mereka berkumpul bersama lagi untuk mendengarkan amanat lainnya dari Ibu Erna.

"Baik anak-anak, kalian semua sudah menaruh barang-barang kalian kan?!" tanya Ibu Erna kepada semua murid.

"Sudah buu" jawab semua anak murid dengan kompak.

"Nahh, sekarang kalian boleh "free time", kalian boleh makan, boleh membaca buku, boleh istirahat di dalam tenda dan juga jalan-jalan, tapi ingat jalan-jalannya hanya disekitar tenda-tenda ini saja, tidak boleh melebihi garis yang sudah ditentukan!" jelas Ibu Erna

"Yeeyyy" jawaban anak-anak murid dengan senang.

●●●

"Wehh, jalan-jalan yookk!" ajak Navael kepada gengnya.

"Ayookk!" Ivana mengikuti keinginan Navael.

"Ayook lahh kuyy" jawab Gilbert lagi.

"Weh, Chelle, Gab?! Lu mau ikut gak?" tanya Navael.

"Ahh, gw maless ahh, mending istirahat aja di tenda" jawab Michelle.

"Iyaa, gw juga.Lagian jalan-jalannya cuma disekitar sini" jawab Gabie.

"Yawudah, kalo gak mauuu, ayook guyss" jawab Navael lagi.

Navael, Gilbert dan Ivana mulai jalan-jalan mengelilingi lokasi.Mereka sangat suka dengan pemandangannya, karena Ivana menyukai photografi, ia mulai memfoto alam sekitar dengan kameranya.

Beberapa saat kemudian, tanpa sadar mereka melewati garis batas yang sudah ditentukan, sehingga merasa bahwa garis batasnya lumayan jauh.

"Weh, kok makin mendung sih?Padahal baru pukul 13 : 00" jawab Ivana curiga

"Iyaa wehh, jangan-jangan ... Kita kelewat batas woii" jawab Gilbert lagi.

"Seriusan luu? Njirr, pantasan gw ngerasa kita jalan udah jauh banget, tapi kita ga ketemu-ketemu garis batasnya" jawab Navael

"Ehh coba dehh, ntar gw liat pakai teropong gw dulu, siapa tau kita emang udah kelewat jauh dari garis batas" Ivana berinisyatif dan sambil mulai mencari garis batas tersebut dengan teropongnya.

"Ehh, itu diaa!Warna merahh, ngejreng gituu" Ivana menginformasikan kepada teman-temannya.

"Lah? Emang iyaa? Kok anehh sihh, coba sini gw liat Van" jawab Gilbert, tidak percaya.

"Ehh iyaa benarr woii" tambah Gilbert lagi.

"Njir! Mampus kitaa, bisa diomelin Bu Erna dan Pak Akhin, terus ntar kita dipermalukan lagii di depan kelas XI juga, aduhh ada Moniccc lagiii" jawab Navael dengan lebay.

"Udah lah El, bukan waktunya buat ngebahas Monic, sekarang kita harus balik ke habitat, yook!" perintah Ivana.

Mereka mulai kembali ke tenda mereka dan tidak lama kemudian mereka menemukan garis merah, yaitu garis batas mereka.Itu tandanya, mereka sebentar lagi menuju habitat mereka.

"Weh, ini dia batasnya" jawab Ivana singkat.

"Iyaa, wehh! Garis batasnya, tali begini, warnanya juga ngejreng, kok bisa-bisanya kita melewati garis batas ini?!" tanya Gilbert tidak percaya, yang telah terjadi.

"Iyaa, yahh! Anehh banget!" jawab Ivana mensetujui Gilbert.

"Weh, bisa aja tadi kita lewat arah jalan sebelah sana" jawab Navael dengan bodonya.

"Aduh, El! Gamungkin lah! Semua arah jalan itu udah dibatasin semua" jawab Ivana hampir ngegas.

Sesampai mereka di habitat mereka, mereka juga bertemu dengan gengnya Jivella.

"Wehh, Jiv! Tadi lu dan geng lu, baru jalan-jalan kan?!" tanya Ivana.

"Iyaa, emangnya kenapa?" tanya Jivella  lagi.

"Tadi lu lewat arah mana?" tanya Gilbert.

"Lewat sini" jawab Jivella, menunjukkan arah yang dilalui juga oleh gengnya Ivana.

"Hah? Lu liat kita ga?" tanya Ivana lagi.

"Kagak." jawab Jivella singkat.
"Emang kenapa sih? Kok pada anehh banget, gw aja bingung loh, kenapa kalian tiba-tiba disini? Lagian jalan-jalannya gaenak, cuma dari situ ke sini doang"

"Tadi, gw sama geng gw abis dari sana.Melewati garis batas" jawab Ivana.

"Lah? Kok bisa? Orang garis batasnya aja talinya kuat dan besar banget terus diikat juga dipohon besar itu.Kalian molos lewat tali itu yaa?" Jivella curiga dengan geng mereka.

"Yaa, makaya gw juga bingung.Kita ga merasa lewatin batas apapun.Tiba-tiba pas kita liat, kita udah lewatin garis batas" jelas Ivana,

"Yaahh kan gaiis?" tanya Ivana lagii

"Iyaa" jawab Navael dan Gilbert kompak



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Confusion & TensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang