01. Awalan - Akhir (End)

35 5 1
                                    

" Tidak , terasa sebentar lagi tanggal 25 November. Dimana siswa indonesia akan memperingati hari guru. Jika aku melihat, Jasa para Guru itu sangat berjasa sekali bagiku. Guru tak pernah lelah untuk memberikan semua ilmunya yang kelak akan bermanfaat untukku di masa depan. Tanpa guru aku bukanlah siapa-siapa. Bukan orang yang berpendidikan, juga bukan orang yang mempunyai prestasi. Guru adalah ibu kedua bagiku. Tempat aku berdialog dan tempat aku bersosialisasi.

" Wayo ! . Kamu sedang mikirin apa?." Ariq menepuk pundakku sambil mengagetkan Aku.
" Apa sih, kaget tahu ". Jawabku
Yang penuh dengan kekesalan.
" Oh iya, kamu tahu tidak sebentar lagi sekolah kita akan memperingati hari guru , kalau boleh tahu guru favorit kamu, siapa?"

Tett...tett...tett.. Bel tanda masuk berbunyi. Aku tidak sempat menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Ariq tadi. Aku bergegas masuk , karena pelajaran akan segera di mulai, saat aku mengingat semua jasa guru. Aku teringat sosok guru ,yang menginspirasi hidupku. Guru itu bernama Bu Pupu Puji Pratiwi. Tetapi ia suka di panggil Bu Pupu.
" Assalamu'alaikum anak-anak " Ibu Pupu menyambut semua siswanya dengan senyum.
" Walalaikum Salam Bu ". Jawaban yang diucapkan oleh semua siswa dengan semangat.

Ibu Pupu adalah guru yang selalu dinanti-nanti kehadiranya. Banyak inspirasi yang selalu , Ia sampaikan. Inspirasi itu yang sangat berguna sekali bagiku dan teman-temanku semua kadang aku berpikir. Apa inspirasiku di masa depan.
" Apakah aku bisa menjadi. Orang sukses dan bermanfaat bagi orang banyak?". Namun ketika aku mengingat kata-kata ibu Pupu. Aku belajar untuk mengintropeksi diriku,
" Orang yang fisiknya yang tidak sempurna saja bisa menjadi orang yang sukses dan tidak pantang menyerah. Kenapa aku yang dikatakan sempurna, tidak mau berusaha dan berdoa. Hanya bisa menyerah dengan keadaan". Ucapku dalam hati.

Aku mencoba merenungi semua kata-kata yang dilontarkan Ibu Pupu. Hingga terbawa aku kedalam lamunan yang tidak tahu akhirnya.
" Den...Den...Deden". Ariq memanggilku berkali-kali dengan nada yang mulai kesal.
Aku bergegas melihatnya sambil berkata, " Ada apa. Riq? Kenapa teriak-teriak begitu?".
"Aku memangil kamu dari tadi. Kamu belum menjawab pertanyaanku. Den..!!! Siapa guru favorit kamu??", Ariq masih penasaran dengan jawabanku.
"Guru favorit aku. Ibu Pupu,Riq",jawabku
"Dia baik, iya Den.". tanya Ariq.
"Tentu, Bu Pupu selalu menginspirasi. Hidupku membuatku mengerti kenapa ilmu sangat berguna sekali dimasa depan". Aku menatap, Ariq dengan senyuman.

"Guru itu ibarat lilin, Ia rela terbakar ! Demi menerangi masa depan muridnya. Dan guru mempunyai 1001 cara agar siswanya, kelak menjadi orang yang berguna bagi Nusa dan Bangsa. Walaupun sudah lelah, Guru tidak pernah memperlihatkannya kepada Siswa-siswanya. Karena ia, Tak ingin Siswanya. Menjadi orang yang selalu menyerah. Peran, Guru sangatlah penting. Bagi pendidikan indonesia. Guru tidak pernah meminta imbalan sedikit pun dari Siswanya , meski Ia sudah mengajar Berpuluh-puluh tahun.". 

" Dera "

Teacher's My InspirationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang