Jimin dan Yuju telah berada di sebuah rumah sakit ternama di Seoul. Demi kebaikan sang istri, Jimin ingin memberikan fasilitas terbaik selama Yuju operasi. Mengenai operasi apa, Jimin pun tak tahu penyakit apa yang diderita Yuju.
Yuju sendiri takut menceritakannya pada Jimin. Ia hanya memberi tahi bahwa ia akan operasi esok. Karena penyakitnya ini ada sangkut pautnya tentang anak.
Jimin dan Yuju telah duduk dihadapan dokter. Jimin senantiasa memeluk Yuju untuk menguatkannya. Sungguh Yuju sangat khawatir jika Jimin marah ataupun meninggalkannya.
Yuju telah diperiksa. Tinggak menunggu hasil labnya. Dokter keluar menuju ruang lan meninggalkan pasutri ini. Yuju tak henti hentinya bergerak di kursinya. Jimin tau kegelisahan Yuju.
"Kamu khawatir?" Tanya Jimin.
Yuju pun mengangguk. Jimin yang melihat hal itupun langsung memeluk Yuju dan menenangkan Yuju sambil mengusap punggungnya. Jimin bernyanyi sedikit untuk menenangkan Yuju.
"Apapun yang terjadi, kita terus sama sama. I promise you" ucap Jimin.
Kata itu membuat Yuju sedikit lega. Lega karena suaminya yang pengertian. Tapi seketika fikiran negatif menghinggap di benaknya. Sampai kapan? Sampai kapan Jimin akan bertahan? Yuju kembali gelisah. Jimin mengakui bahwa Yuju sering bersugesti yang tidak tidak.
Tak lama kemudian sang dokter masuk. Sang dokter membawa satu kertas hasil lab. Hal itu berhasil membuat Yuju kembali khawatir. Jimin hanya menggenggam tangan Yuju agar istrinya itu tenang.
"Istri saya sakit apa dok?" Tanya Jimin.
"Nyonya Yuju akan operasi besok bukan?" Tanya Dokter.
"Iya dok. Besok saya akan operasi" balas Yuju.
"Ah benar. Begini Pak, istri anda mengidap penyakit tumor kandungan. Itulah penyebab siklus haid istri anda sangat lama. Tapi tenang, selagi Nyonya Yuju cepat operasi maka hal itu akan bisa sembuh. Kita hanya perlu berdoa" ucap Dokter.
Ucapan dokter membuat Jimin kaget. Istrinya sakit separah itu dia tidak tau? Sungguh suami macam apa dia. Istrinya melalui proses yang sangat sulit dan dirinya tak ada. Yuju yang disamping Jimin hanya mampu menunduk.
"Tapi kami masih bisa punya anak kan dok?" Tanya Yuju.
Jimin melihat Yuju. Sudah tau dirinya sakit, kenapa masih memikirkan anak? Itu difikiran Jimin. Tapi tidak dengan Yuju. Yuju ingin punya anak bersama Jimin. Ia tak mau membuat Jimin kecewa.
"Kamu harus mikirn diri kamu dulu sayang. Anak urusan belakang. Yang terpenting kamu sehat aku udah cukup" ucap Jimin.
"Gimana dok?" Tanya Yuju nyuekin Jimin.
"Bisa. Selagi Nyonya Yuju melaksanakan perintah saya dengan baik, pasti kalian bisa memiliki anak" balas dokter.
Setelah berbicara dengan dokter mengenai operasi Yuju esok. Jimin dan Yuju memutuskan untuk pulang. Jimin akan menemani Yuju terus. Sedangkan Yuju masih khawatir tentang operasinya.
"Kamu kenapa hm?" Tanya Jimin.
"Aku takut gak bisa hamil kak" balas Yuju.
"Kenapa perlu takut? Kita pasti bisa punya anak sayang. Tanpa anak juga gapapa. Masih ada anak panti asuhan yang bisa kita adopsi" ucap Jimin.
"Tapi belum tentu kamu bakal ada sama aku terus kak. Nanti kam-"
"Gak boleh ngomong gitu. Cuman kamu yang aku cintain. Gak ada yang lain" balas Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family (BANGCHIN) [ ✔ ]
Ficção Adolescente[END] Sequel "Pernikahan Dini" Sebelum baca work ini, baiknya baca work sebelumnya ya. Kalian kira setelah pernikahan mereka, bekerja, mereka seutuhnya bahagia? jawabannya big NO!. Pernikahan dini memang awalnya mereka merasa akan baik baik saja, t...