I Love My Husband -osh

Oh Sehun Dramawangsa; 3

"ahh.. Sehun aku lelah." Eranga nya dengan mata terpejam.

Tak lama kemudian Sehun mengeluarkan cairan tersebut didalam kewanitaan milik Lena, sebenarnya Sehun ingin lagi namun kasihan melihat Lena yang sepertinya sudah sangat lelah. Kurang lebih mereka bersetubuh lima jam.

Sehun tidur disebelah Lena seraya menciumi leher jenjang milik Lena.

"Sayang, satu kali lagi?"

Tak ada sahutan sama sekali dari Lena, hanya dengkuran halus yang terdengar di telinga Sehun.

Sehun menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik Lena, ia mengusap seluruh wajah Lena dengan sayang sesekali ia mengecup pipi Lena. Ia begitu sayang dengan istri mungilnya.

.

Malam terganti dengan matahari yang begitu cerah, saat-saat ini adalah untuk memasuki musim hujan. Lena terbangun lebih dulu daripada Sehun, sebenarnya ia sangat lelah tapi jika sudah melihat Sehun lelah nya hilang begitu saja.

"Mas, sudah pagi."

Tak ada sahutan dari Sehun, tetapi Sehun mengeratkan pelukannya.

"Mas?" Ucapnya sehalus mungkin, mengusap wajah Sehun yang terlihat sangat tampan.

"Iya." Jawab Sehun dengan mata terpejam.

"Bangun, mandi lalu sarapan."

"Aku tidak ingin itu, aku ingin kamu."

"Mas? Kamu harus berangkat bekerja sekarang, anak-anak murid kamu rindu nanti."

"Biarkan saja, aku hanya ingin disini bersama mu."

"Sayang?"

Sehun seperti nya horny saat ia dipanggil seperti itu, jadilah Sehun menindih tubuh Lena dengan cepat.

"Aku ingin menuntaskan lagi."

"Tap-"

"Sst! Cukup menikmati saja."

"Aku-"

"Kamu harus menyanggupi permintaan suami mu ini Lena."

"Mas ih! Mandi! Bau tau!"

Bukannya melanjutkan untuk menuntaskan pagi ini, Sehun malah tersenyum lucu. Dia hanya ingin mendengar omelan dipagi hari ini.

"Gitu dong marah, kan lucu kamu nya."

"Kalau aku marah-marah nanti tua, terus kamu nggak bakalan suka lagi sama aku."

"Kata siapa? Dalam kamus Mr.Oh tidak ada yang namanya menikah dua kali."

"Benarkah?"

"Tidak percaya?"

Lena menggeleng lucu seperti anak kucing yang ingin menyusu.

Sehun berfikir sejenak, setelah apa yang dipikirkan itu bagus ia tersenyum ramah.

"Mau ikut aku mengajar?"

"Hm.. seperti nya tid-"

"Oke bangun, kita pergi selesai sarapan pagi."

"Sehun, aku harus mencari tempat kuliah."

"Itu urusan kecil, sekarang ikut aku yuk?"

"Nanti aku kena amukan anak murid kamu."

"Nggak, kebetulan sekarang ada pensi disekolah. Aku mau ngajak kamu kesana, ada anak kecil loh disana."

"Anak kecil?"

"Iya, supaya lebih meriah katanya. Kamu suka anak kecil kan?"

"Iya suka!!"