Oh Sehun Dramawangsa; 2

60 1 0
                                    

"Mas bangun nanti telat."

Lena membangunkan Sehun pagi-pagi buta hanya untuk pergi ke sekolah. Entah kenapa bagian kewanitaan nya begitu sakit saat ia bergerak sedikit. Tapi tak apa, ia harus menjadi istri yang berbakti dengan suami.

Pertama-tama Lena harus mandi terlebih dahulu lalu menyiapkan pakaian untuk Sehun pergi bekerja ke sekolah. Ia tahu, sekarang adalah hari para guru untuk memakai batik.

Setelah menyiapkan semua peralatan Lena beralih ke tujuan awal, membangunkan Sehun yang masih saja tertidur.

"Mas bangun, hari Kamis jadwal kamu piket kan?"

Sehun bangun matanya masih terpejam tapi tubuhnya sudah terduduk, ia mengangguk sesekali menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

"Jangan tidur, nanti kesiangan."

"Aku lelah na."

"Izin lagi?"

"Handuk mana?"

"Nih, mandi dulu baru makan."

Sehun beranjak dari tempat tidur dan berjalan gontai menuju kamar mandi. Tak lupa ia memberikan kecupan manis di pucuk kepala sang istri.

Sebenarnya Lena malu melihat Sehun berjalan tanpa busana ditubuhnya, namun apalah daya yang hanya bisa menahan untuk tetap biasa saja.

"Mas baju sudah aku siapin, aku mau nyiapin makanan kamu ya."

Lena berjalan menuju dapur untuk membantu asisten nya yang sedang memasak daging. Ya, Sehun sangat suka daging.

"Masak apa bi?"

"Rendang daging non."

"Aku bantu ya bi? Kasian bibi sendirian masak."

"Non tunggu dimeja makan saja sama den Sehun, biarkan ini tugas bibi."

"Aku beres-beres piring aja ya?"

"Jangan terlalu lelah ya non, nanti bibi takut kena marah sama den Sehun."

"Memangnya bibi pernah dimarahi oleh Sehun?"

"Hanya di peringati saja, den Sehun baik sama bibi kok."

"Aku kira Sehun marah sama bibi."

"Den Sehun hormat sama orang tua, kecuali kalau bibi membuat kesalahan."

"Iya bi."

Banyak yang diceritakan oleh bi Mira, mulai dia merawat Sehun dari kecil hingga besar.

"Bi, Sehun dulu nakal ya?"

"Nakal non, tapi dia pintar. Apalagi jika berhubungan dengan matematika."

"Menurut bibi aku harus kuliah atau tidak?"

"Itu kemauan non Lena, bibi tidak bisa menjawab. Tapi jika non Lena mau kuliah tidak apa-apa asalkan den Sehun tahu."

"Sebenarnya aku mau lanjut S2 bi, tapi takut Sehun marah."

"Aku tidak akan marah jika itu hal baik." Ucap seseorang menduduki kursi makan.

"Mas?" Lena terkejut mendapati seorang pria yang ia sangat kenal.

"Makasih ya mas, tapi aku mau kuliah di UGM. Boleh?"

"Memangnya tidak ada tempat kuliah di daerah Jakarta? Itu jauh sekali na."

"Tapi aku ingin disana mas, impian pertama ku mau kuliah disana."

"Aku bekerja bagaimana Lena? Kamu tahu kan Yogyakarta itu jauh?"

I Love My Husband -oshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang