----- You Are Only Mine----
Pagi ini Sehun tengah memasang wajah kesalnya saat sarapan bersama Jongin, ia masih merasa kecewa dengan Jongin yang mendorongnya hingga terjatuh malam kemarin. Jongin? Jangan ditanya, dia masih belum menyadari kekesalan Sehun karena semalam langsung tidur, mengabaikan sang kekasih dengan omelannya.
"Biasanya para istri itu peka, suami yang tidak peka. Ini malah istri yang tidak peka..." Keluh Sehun entah pada siapa, karena dua matanya fokus mengamati roti dengan selai cokelat atas meja.
"Siapa sayang?" Jongin memanggil Sehun sayang? Oh ini dia dampaknya, sebuah senyuman terukir jelas menghiasi ketampanannya.
"Bukan siapa-siapa sayang, itu tadi ada berita di tv tentang suami bunuh istri karena istrinya kurang peka."
"Astaga! Benarkah?"
"Benar, aku tadi liat di tv setelah mandi..."
"Bukan itu... Tapi benarkah seorang Sehun melihat acara TV selain gosip tentang dirinya?"
Sehun meletakkan kembali rotinya yang sudah siap dimakan, "Apa maksudmu?" Tanya Sehun dengan wajah super datar.
"Seingatku, seorang Sehun akan melihat TV jika ia tengah menjadi pembahasan, selain itu TV adalah hal tidak berguna." Jongin menunjukkan sebuah senyuman lebar di akhir kalimat.
"Kau ini! Benar-benar istri tidak peka!" Sehun pergi meninggalkan Jongin yang tampak masih bingung di meja makan.
"Kenapa dia marah hanya karena aku menggoda seperti itu?" Gumam Jongin sembari menatap punggung Sehun yang menjauh.
"Terserahlah, sebentar lagi juga kembali padaku. Tidak ada yang bisa mengabaikan pesona seorang Kim Jongin" Sebuah senyuman menghiasi wajahnya, tingkat percaya diri Jongin memang luar biasa. Beberapa detik kemudian tampak Sehun kembali melangkah memasuki ruang makan, "Nah apa aku bilang..." Gumamnya sendiri.
"Kenapa kembali? Sudah rindu?" Tanya Jongin dengan sebuah kepercayaan diri yang tinggi.
"Rotinya ketinggalan" Jawab Sehun sebelum kembali pergi meninggalkan Jongin setelah mengambil roti miliknya tadi.
"Yaaaaa!!!! Sehun!!!!" Teriakan Jongin pagi ini sudah menjadi alarm untuk semua orang supaya tidak menggoda dirinya jika tidak ingin gendang telinga mereka pecah.
Apakah acara marah-marahnya berlangsung lama? Tidak. Mereka bukan dua pemuda labil yang akan membesarkan masalah sepele, cinta benar-benar membuat mereka buta dan bodoh dengan yang namanya marah.
Jongin sudah duduk dengan tenang di kursi penumpang, saat Sehun baru saja masuk ke kursi kemudi.
"Chanyeol berisik saat lapar..." Keluh Jongin yang baru saja membuka notifikasi di ponselnya, bom pesan berisikan kata lapar.
Sehun melirik ke arah Jongin, "Dia memang selalu berisik..." Jawab Sehun dengan gerakan mendekat ke arah Jongin, tentu saja Jongin langsung menurunkan ponselnya, ikut mendekatkan wajahnya ke arah Sehun, menerima morning kiss yang tertunda, itulah yang ada di pikiran Jongin.
Sehun terus mendekat, kedua mata hitam miliknya menatap wajah Jongin lekat, semakin dekat hingga tinggal beberapa inchi,
Tuk!
Sehun menyentil kening Jongin yang sudah memejamkan mata.
"Apa yang kau pikirkan?"
"Ya! Ini sakit! Bukankah kau ingin morning kiss yang tertunda?"
"Tidak. Ini ada selai di seragammu, nanti bisa mengotori mobilku jika tidak dibersihkan" ucap Sehun sembari mengelap bagian seragam Jongin yang terkena selai cokelat.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Only Mine (SeKai) (END)
FanfictionCerita ini pernah aku upload sebelumnya di bulan Januari 2020. Aku meng upload cerita ini di salah satu event lomba cerbung pada sebuah grup facebook. Jadi jangan sampai ada yang mengatakan aku meng copy ceritaku sendiri ya???