2

2.9K 193 1
                                    


----- You Are Only Mine----

Jongin dan Sehun sudah berada di kamar setelah sedikit perdebatan dengan Siwon di ruang makan beberapa menit yang lalu. Keduanya tengah berbaring bersama di atas tempat tidur, Jongin yang sibuk dengan ponsel Sehun, dan Sehun yang sibuk melingkarkan lengannya di atas perut sang kekasih.

"Apa yang terjadi disekolah tadi?" Tanya Sehun, mencoba mencari perhatian Jongin. Sang kekasih itu jika pikirannya  sudah memasuki dunia maya maka akan sulit untuk teralihkan.

"Hmmm... Tidak ada yang menarik..." Jongin menjawab tanpa ada niat berbalik menghadap ke Sehun yang memeluk dari belakang punggungnya.

"Chanyeol tidak menggoda?"

"Ah!" Jongin langsung meletakkan ponsel Sehun ke atas nakas dan berbalik menghadap kekasihnya, "Dia menyebutku hitam lagi!" Jongin mengadu, tanpa disadari jika bibirnya sudah mengerucut tampak menggemaskan. Kalau saja Sehun tidak mampu menahan sesuatu yang sudah siap meledak itu, mungkin Jongin sudah berada di bawah kungkungannya.

Sehun tersenyum lembut, sebelah tangannya terangkat merapikan poni Jongin yang menutupi mata, "Besok akan aku pukul dia..."

Jongin mengangguk menanggapi pembelaan kekasihnya, "Besok kau sudah mulai masuk?" Sehun memang sudah ijin selama 2 hari ini karena di haruskan mengikuti konser. Sehun merupakan seorang siswa dan juga salah satu member dari sebuah boy band yang berada dibawah naungan manajemen bersama Siwon. Boybandnya merupakan junior dari boyband Siwon, jadi keduanya sering bertemu di kantor manajemen selain di rumah. Berbeda dengan Siwon dan Sehun yang merupakan seorang idol, Jongin lebih suka menjadi seorang siswa biasa atau mungkin memang dia yang tidak punya kemampuan seperti dua pemuda tampan itu.

"Besok aku masuk..." Jawaban Sehun membuat Jongin tersenyum puas, akhirnya ada yang membelanya. Tidak ada Sehun membuat ia harus mendapatkan kata-kata kasar dari Chanyeol, rekan satu kelasnya. Keduanya itu memang sudah bersahabat sejak lama, namun Jongin selalu kalah jika bicara dengan Chanyeol tanpa Sehun.

"Kenapa Chanyeol menyebutmu hitam? Apa kau menyebut dia dengan sesuatu yang buruk?" Tanya Sehun penasaran, pasalnya Jongin itu sudah tau tidak bisa membela diri dihadapan Chanyeol tapi tetap saja memancing perkara. Pasti Jongin yang memulai pertengkaran disekolah tadi.

"Aku hanya mengatakan dia bodoh karena menyebut Baek cantik dan membuat Baek marah. Aku saja juga akan marah jika disebut cantik. Kami itu tampan, meskipun kami di pihak bawah...." Lirih Jongin di akhir kalimat.

"Ah! Sekarang kau mengaku jika di pihak bawah?" Terlihat salah satu alis Sehun terangkat.

"Jangan bahas itu!" Jongin kembali mengerucutkan bibirnya, "Dia menyebutku hitam!" Adu Jongin jika masalahnya itu lebih penting daripada pembahasan dia yang berada di pihak bawah.

Melihat Jongin kembali mengerucutkan bibirnya membuat Sehun tidak lagi mampu menahan hasratnya untuk meraup bibir seksi yang menggoda Sehun sedari tadi.
"Hmmm...." gumamnya setelah mengecup bibir sang kekasih, "Aku akan menyebutnya jerapah nanti, sebaiknya sekarang kita tidur. Aku tidak yakin mampu menahan si junior lebih lama lagi jika kau terus menggodaku."

"Hihihiii...." Jongin terkekeh kecil sebelum menjawab, "Baiklah..." Jongin mulai menyusup lebih dekat dengan tubuh Sehun, menyembunyikan wajahnya pada potongan leher Sehun, lengannya membalas pelukan Sehun melingkar pada perut sang kekasih, merasakan kehangatan yang diberikan kekasihnya.

.

Sehun bangun lebih dulu saat mendengar suara cicitan burung dari balik jendela kamar Jongin, sinar mentari menembus jendela yang tertutup kain putih itu, membuat kedua mata sempitnya terusik. Melihat Jongin dalam dekapannya tengah tertidur bukanlah kali pertama dinikmati oleh sepasang manik mutiara hitam miliknya. Namun, menatap sang kekasih dengan jarak yang sangat dekat tidak pernah membuatnya bosan, alih alih bosan, Sehun lebih suka disebut pecandu untuk menatap Jongin tidur. Kegiatan yang dapat membuat hatinya merasa tenang.

You Are Only Mine  (SeKai) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang