Patner in life

484 27 6
                                    

Matahari sudah menampakan dirinya dari arah ufuk timur. Pertanda pagi sudah datang. Cahaya nya yang terang sedikit mengusik tidur gadis bertubuh tambun itu. Dia Maw, gadis yang sebentar lagi akan pergi ke kota lain.

Dia baru saja lulus SMK, tapi sangat disayangkan, ia tidak keterima kuliah di tahun ini. Kecewa pasti,sedih juga iya, tapi mau bagaimana lagi this is Maw fate.

Dia menjadi bagian dari pejuang gap year sudah lima bulan lamanya ia jobless, teman-temannya kini sudah memakai Almamater Favorite mereka. Tapi sudah-sudah tak perlu dibahas lagi. Kakak nya bernama Rizky mernyarankan agar ia pergi menuntut ilmu ke Kampung Inggris Pare Kediri di waktu senggangnya.

Jika kalian pikir ia anak orang kaya yah, kalian salah. Dia anak sederhana yang cukup untuk kehidupan hariannya. Dia tinggal bersama Mama dan Kakak yang ia miliki. Jangan tanyakan kemana sosok Papah, itu akan membuat Maw sedih. Karna Maura adalah bagian dari keluarga broken home.

Mama yang hanya seorang ibu rumah tangga, Tapi ia bersyukur setidaknya hidupnya tak seperti di Wattpad kekurangan kasih sayang karna orang tuanya sibuk bekerja setengah mati.

"Maw bangun ini udah jam 06.30, kenapa si kamu abis solat subuh tidur lagi. Jodoh nya di ambil ayam baru tau rasa."Ceramah pagi hari ibunda tercinta

"Maw ngantuk mah, tadi malem packing sampe jam 02.00.''

''Kamu mau ke Kediri Maw, nanti ketinggalan kereta''

''Iya ma ini Maw bangun.'' ucap nya duduk dengan mata terpejam

''Maw, sampe itungan ketiga belum mandi ga ada jatah Brownis kesukaan kamu ya'' ucap nya sambil terkikik

''Iya mah ini udah bangun mau mandi. Sisain Brownis nya kalo ga Maw obrak- abrik rumah ini hahaha'' gurauan Maw sembari berlari ke kamar mandi

Seusai Maw mandi dan bersiap ia keluar dengan 1 koper ukuran besar,tas ransel army kesayangan, dan tottebag gajah pemberian tantenya. Rasanya dia seperti pindah rumah, padahal ia hanya 4 bulan di Kota Kediri. Maw pun segera menghampiri Mama tercinta di dapur sambil melahap Brownis yang berada ditangan nya. Sudah waktunya ia pergi menuntut ilmu. Travel yang akan mengantarkan ia ke pelabuhan Bakauheni sudah datang.

''Ma Maw berangkat dulu ya. Jaga kesehatan, Maw bingung kalo Maw pergi siapa yang beresin rumah dan mijitin Mama kalo sakit''

''Udah Maw gausa khawatir Mama bisa jaga diri. Kakak kamu pasti jaga Mama juga. Mama yakin kamu bisa jaga kepercayaan Mama dengan jaga pergaulan disana.''

''Iya ma pasti, kalo yang Mama maksud tentang cowok,tenang aja. Maw bakalan jaga kepercayaan Mama, lagian disana juga ga bakal ada yang mau sama Maw. Jelek dan gendut gini."

''Jangan ngomong gitu Maw, mungkin itu masih wayah nya kamu puber. Kamu itu cantik,dari kecil juga kamu yang tercantik''

Maw lemah jika begini, insecure nya tinggi. Rasa nya ia ingin menangis jika seperti ini. Siapa yang mau jadi wanita gendut hitam jelek. Maw tidak mau tapi ia harus melewati ini. She is almost crying everyday tapi ia menangis dalam kesendirian. Sudah cukup ia jadi beban Mama nya. Ia harus kuat dan buktikan pada semua nya everythings gonna be alright itu yang Maw katakan untuk menguatkan hatinya ya minimal untuk sesaat.

Dengan berat hati, beserta jatuhnya air mata Maw naik ke mobil travel yang sudah menjemputnya untuk ke Pelabuhan Bakauheni. Maw sengaja memilih jalur darat karna relatif jauh lebih murah dibanding pesawat. Walau waktu tempuh nya 24x lipat lebih lama jika dibandingkan  ia menggunakan pesawat. Ia harus naik Travel, Kapal laut, Kereta , dan Ojek untuk sampai ke Pare Kediri. Remuk rasanya badan ini tapi ia harus semangat.

Grateful from PainfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang