Selesai makan tepat pukul sembilan malam, 15 menit lagi curfew akan berlaku. Maw diantar Aul ke Camp, membawa sepedah Maw. Untung saja Camp nya dekat. Hanya 5 menit pun sudah sampai. Maw akan pamit untuk kedalam.
"Makasih ya traktiran nya, jadi enak di traktir terus."
"Haha ada-ada aja lo, dah sana masuk."
"Okee see u, hati-hati ya. Kabarin kalo udah di Camp." Kata Maw sambil melangkahkan kaki kepintu.
"Maaf." Suara terakhir Aul dimalam itu.
"Oke oke santuy." Kata Maw yang sebenernya tidak ambil pusing atas kejadian tadi.
Maw masuk kekamar nya dengan senyuman, ntah rasanya dia mau senyum sepanjang malam. Hari ini bener-bener terbaik. Pergi bersama Eksa, dan makan bersama Aul. Sontak saja wajah berseri Maw menjadi pertanyaan untuk para roommates nya. Diperhatikan darah yang lumayan banyak ditangan sebelah kanan nya membuat mereka membelalakan matanya.
"Bismillahirohmanirohim, assalamu'alaikum dengan siapa saya bicara."
"Heh, sembarangan. Ini Maw, dipikir Maw ini kesurupan apa."
"Ya Allah Maura Sabila Arkhanza. Itu tangan kenapa darah semua. Masuk kamar senyam-senyum. Kaya psikopat abis bunuh korban ya ampun." Histeris El, sekarang dia lagi bawel mode on. Setidaknya Maw bersyukur bisa buat mood El balik lagi.
"Amit-amit jabang baby, masa Maw disamain sama psikopat si. Maw itu lagi seneng tau hari ini. Kalo tentang darah ini, liat deh Maw dapet 2 jaitan ya ampun." Sambil memperlihatkan perban nya dengan hati-hati.
"Ya tuhan Maw, lo dapet luka malah senyum-senyum. Bener-bener gua curiga lo psikopat." Ucap Davina dengan sorot mata mengintimidasi.
"Ishh, tau ga si. Di depan di pengkolan gang Camp kita banyak anak berandal. Masa sepeda Maw di timpuk batu sampe jatoh. Untung ada Aul yang nolongin, kalo ga udah jatoh, ilang pula barang-barang Maw."
"Aul yang waktu itu ngajak lo ke Kediri?" Kini giliran Arva yang bersuara
"Hooh, baik kan hehe."
"Maafin kita ya Maw, kalo aja tadi kita temenin makan ga bakal kaya gini." Ucap Ka There dengan wajah penyesalannya.
"Ihh santai aja kali gapapa, Ini jalan ninjaku haha." Balas Maw sambil tertawa, padahal tangan nya sudah mulai nyeri.
"Waktunya curfew guys, kumpul kita mau ada study camp dulu."itu suara teriakan Miss Dera, suara yang mengakhiri percakapan kami.
"Oke Miss" jawab kami serempak.
"Maw cepet ganti baju, nti lo disangka abis bunuh orang lagi."
"Hush kalo ngomong, yauda kalian duluan aja Maw mau ganti baju."
Curfew sudah dimulai, setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya kami mengadakan study camp dulu sebentar. Belajar kelompok untuk menambah ilmu bahasa inggris kami.
Tapi tangan Maw ga bisa nulis sekarang, akhirnya setelah berbicara pada Miss Dera. Maw dibolehkan hanya menghapal tidak perlu menulis. Setelah study camp usai kami semua masuk ke kamar masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grateful from Painful
Novela JuvenilSebelum memasuki cerita ini ada baiknya kalian menghapus khayalan tentang dunia wattpad. Karna 50% based on true story kehidupan di dunia yang tak tertebak ini. Bukan!! Ini bukan tentang si kaya bertemu si miskin, si tampan bertemu si upik abu, atau...