Jalanan malam ini cukup lengang karena minimnya aktivitas kendaraan. Mengingat ini pukul 23.45, maka tidak heran kalau keadaannya seperti ini. Lagipula, jalan yang di lewati pun tergolong sepi karena bukan termasuk jalan utama.
Minkyu berpisah dengan Minhee dan Midam yang lebih memilih mengambil jalan utama yang ramai, lagi pula dia tidak memaksa keduanya untuk pulang lewat jalan yang sama. Kini motor yang di kendarainya setia di belakang motor Wooseok yang melaju cepat, dia membuntuti cowok cantik yang terpaut 5 tahun di atasnya itu.
Minkyu hanya merasa harus bertanggung jawab menjaga Wooseok sekarang. Tidak ada yang tahu kan kalau cowok yang sudah dia anggap kakak itu akan menabrak sesuatu, atau bisa jadi mengecoh orang di jalanan dengan laju motornya yang tinggi.
Wooseok itu kalau sudah emosi kacau, Minkyu harus memantaunya agar tidak terjadi hal yang tak di inginkan. Bagaimana kalau Wooseok kecelakaan? Minkyu tidak mau repot memanggil ambulan kalau itu terjadi. Soalnya baterai handphone nya low.
Tiba di jalanan lurus Wooseok memelankan laju motornya, sengaja menunggu motor Minkyu agar sejajar dengan motornya.
Minkyu secepat kilat menaikan kaca helmnya, yang kini hanya terlihat manik hitam matanya karena helmnya menutup sebagian wajah. Dia menaikan sebelah alisnya sambil menoleh ke samping dengan cepat.
"Lo pulang! Jangan ngikutin gue sampai rumah! Kita pisah di sini!" teriak Wooseok menembus kencangnya angin malam, sengaja agar suaranya terdengar.
Minkyu kembali menoleh, keningnya mengerut tanda tak setuju.
"Pulang atau gue nabrak orang sekalian?!"
Oh, gawat. Minkyu dengan cepat mengangguk pelan, memilih menuruti Wooseok kali ini. Tepat setelah itu motor Wooseok berbelok saat jalanan tiba di persimpangan.
Minkyu tidak bisa berbuat apa-apa, yang bisa di lakukannya sekarang adalah melihat motor Wooseok yang baru saja berbelok ke simpang kiri. Awalnya begitu, sampai kemudian dia mengernyit saat menyadari ada satu mobil hijau yang ikut berbelok membuntuti Wooseok.
Tunggu, itu siapa?
Belum sempat menerka-nerka, dia kembali di buat terkejut saat menyadari ada mobil sport hitam di belakangnya.
Minkyu melirik dari kaca spion, memerhatikan laju mobil di belakangnya. Dia mencoba membelokan laju motor untuk mengecoh, dan dugaan benar. Mobil itu memang membuntuti nya. Terbukti dengan laju mobil yang ikut berbelok sesuai dengan arah motornya.
Astaga, siapa lagi sekarang? Tidak bisakah malam ini dia bisa pulang dengan tenang??
Minkyu mendengus, menaikan laju motornya hingga 100km/jam. Persetan dengan mobil itu, dia hanya ingin pulang tanpa terlibat masalah apapun.
Sial seribu sial, mobil itu ikut menambah kecepatannya. Bangsat, Minkyu mengumpat tanpa suara. Siapa yang mengendarai mobil itu? Kurang kerjaan sekali mengikutinya di jalanan lengang ini, apa orang itu ingin bermain-main dengannya?
Oke, kalau itu maunya maka Minkyu dengan senang hati akan mengikuti alur.
§O§Di kejar sepanjang jalan membuat akal sehat Wooseok hampir tersingkir oleh amarah.
Terimakasih kepada pemilik mobil sport hijau yang setia mengikutinya sejak dia berpisah dengan Minkyu di simpang jalan. Lumayan, dia jadi tidak sendirian melewati jalan sepi ini.
Anjing. Tentu saja itu tak akan pernah terjadi. Wooseok lebih memilih melewati jalanan lebar seorang diri daripada di temani mobil sport berpengendara sinting. Mobil itu memang sudah tidak di belakangnya. Tapi sekarang ada tepat di sampingnya, sengaja mensejajarkan mobil dengan motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
anak jalanan «pdx» [DISCONTINUE]
Cerita PendekUke on Top mainannya moge. Motor gede. With; Hankyu, Seodam, Hwangmini, Weishin and others. Only bxb!!