HAI (2)

15 0 0
                                    

Budidayakan vote sebelum membaca 🤗

        "selain eskrim , aku juga suka kamu , Adisty Queenara Sakhi"

"Benji kangen Adisty"

Benji menoleh ke arah Aditya yang sedari tadi menatapnya.

"Gua tau lu punya cara sendiri buat kembaliin Adisty, Jakarta terlalu keras buat dia ben.." Aditya bangkit dari duduknya.

"...dan buat yang tadi, makasih udah selamatkan kembaran gua, gua harap itu beneran yang terakhir kalinya kita war" lanjutnya.

Benji mengangguk paham

"Gua balik dulu mau ngumpul sama yang lain" ucap Aditya.

"Hati-hati" dan dibalas senyum oleh Aditya, lalu beranjak pergi.

Ting!

Adityot
W bungkus mkn, lu byr ya

Benji hanya menggeleng gelengkan kepala, memang sahabatnya tak pernah berubah

mungkin keadaan bisa memisahkan mereka, tapi mereka slalu punya cara untuk kembali bersama, bahkan Benji lupa kapan terakhir kali mereka berantem sungguhan.

ΔΔΔΔΔ

Adistya yang tidak tahu harus apa di apartemennya hanya bisa uring-uringan tidak jelas.

Seperti membuka tutup applikasi whatsapp, menscrool feed instagram sampai mentok, dan trus begitu sampai akhirnya ia memutuskan untuk mengganggu seseorang.

"Halo Adittt lu dimana sih gua gabut banget anjirr"

"Lagi ngumpul sama anak-anak"

"Lah lu kagak ajakin gua gitu? Eh kutu lu lupa ya gua kan udah jadi inti Vagos sekarang, masa gak diajakin miris banget hidup gu--"

Tut tutt tutt

Aditya menutup panggilan secara sepihak dan Adis hanya bisa melongo meratapi layar ponsel nya.

"Arrggggggghhhh bosen!!!" teriaknya

Ia bangkit dari ranjang berjalan ke arah lemari untuk mengganti pakaiannya , Adisty memakai kaos hitam krop dan celana jongger hitam.

"Bisa lumutan gua lama - lama mendem di apart mulu"

Cewek berambut pirang sebahu itu pun mengendarai mobil yang diberikan oma nya menuju salah satu kedai eskrim.

Langit malam tanpa bintang pertanda hujan akan turun , tanpa membuang waktu lagi Adisty memarkirkan mobil nya dan masuk ke dalam kedai eskrim.

Walaupun ia sudah merubah nama nya , tapi tetap saja cewek setengah tomboy itu masih menyukai semua hal yang manis.

"Mbak eskrim--" ucapan nya terhenti saat seorang cowok jangkung mendekati nya.

Cowok itu menatap nya datar , "Eskrim coklat nya satu dan eskrim matcha satu" ucap nya pada kasir.

Adisty tersadar saat merasakan pipi nya dingin , ia menoleh dan mendapati eskrim didepan wajah nya.

"Nih" cowok dihadapannya itu memberikan eskrim rasa matcha kepadanya.

Tunggu . Darimana ia tahu kalau Adis ingin memesan ini

"Kok tau gua mau pesan rasa matcha ? Tanya Adis

"Nebak aja"

Lalu cowok itu duduk di salah satu meja , "gak mau duduk ?" tanya nya.

Adisty memilih berdiri sambil menikmati eskrim nya.

"Lu lupa sama gua ?" tanya nya lagi.

"Inget..."

"...ketua Brainner kan ?" sambung Adisty.

Ya , cowok yang dari tadi ada didekat nya adalah Benji .

Benji tersenyum tipis

"Oh lu ngenalin gua sebagai musuh lu ya ? Makanya lu juga gak mau duduk bareng gua , right ?" ujar Benji , dan Adisty menggangguk.

Adisty memang tidak suka terlalu banyak dibacara dengan oranglain , apalagi dengan cowok dihadapan nya ini , yang dia anggap musuh .

"Gua balik , thanks eskrim nya " Adisty berbalik , langkah nya terhenti saat sebuah tangan menarik nya dan langsung memeluk nya erat.

"Selain eskrim , aku juga suka kamu Adisty Queenara Sakhi " Ucap Benji.

Dan seketika tubuh Adis melemas , jantung nya berdegup kencang , pasal nya tidak ada yang tahu nama Adisty , orang - orang mengenal nya sebagai Nara.








Makasih buat yang udah baca -!! Jangan lupa vote dan tinggalin jejak dikolom komentar yaps -!!

See u next chapter readers -!!!!

Penulis amatiran ,
Mrsynabila :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VAGOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang