Budidayakan sebelum baca vote dulu ya readers!"rasa dekat yang jauh"
Semuanya sudah berkumpul dilapangan Merdeka sekarang. Ada lebih 80 orang saling bersitatap. Dan untuk Adisty yang akhirnya diperbolehkan aditya untuk ikut andil dalam tempur pertama nya.
Dia, cowok yang telah berdiri dihadapannya, Adisty seperti mengenali wajahnya, tapi tidak mungkin kan? Ia saja baru tiba di Indonesia.
"Gua mau ini yang terakhir kalinya ben" Ucap Aditya tegas.
"Kenapa? Lu takut kalah?"
Aditya tersenyum sinis, "Capek main drama"
"Dasar raja drama"
Dan setelahnya baku hantam memenuhi lapangan.
Adisty pun bukan hanya diam karna sekarang yang ia hadapi dua orang sekaligus.
"Berengsek!" umpat adis saat satu tinjuan mendarat dipipi nya.
Sekali lagi satu kepalan berhasil membuat darah disudut bibirnya
Bugh!
"Salah pilih lawan anjing!"
Adisty kira itu aditya ternyata bukan. Itu Benji. Lawannya.
"Pergi lu!"
Dua orang yang tadinya menjadi lawan adisty pun pergi beralih melawan yang lain.
"Lu gakpapa dis?" Tanya nya
Adisty membeku.
Suara sirine polisi pun terdengar membuat semua yang tengah bakuhantam mengacir kabur, begitu pun dengan aditya yang langsung menarik adisty pergi dari sana meninggalkan Benji yang masih menatap ke arah nya.
"Shit!"
ΔΔΔΔΔ
Mereka berdua sampai di apartemen milik adisty, rasanya badannya sakit semua akibat diserang dua cowok gila tadi, sial.Aditya menarik adis kedalam dekapannya, "jangan lagi ya, gua khawatir"
"Gua paham lu khawatir sama keadaan gua, tapi ini gua yang baru. Nara yang baru, bukan Adisty yang dulu dit"
Aditya mengangguk, lalu beralih mengambil kotak p3k untuk membersihkan luka kembarannya, walaupun ia sendiri terluka.
"Dit gua mau nanya"
"Nanti aja gua bersihin luka lu dulu ntar infeksi" ucap Adit.
Adisty hanya mengangguk sampai akhirnya rasa kantuk menyambutnya, aditya yang melihat itupun langsung menggendong tubuh Adisty ke kamar.
Menarik selimut sampai leher adisty, adit terdiam memikirkan apakah ia salah telah memperbolehkan adisty mengikuti jejaknya? Tapi jika itu bisa membuatnya bahagia kenapa tidak?
Apapun gua lakuin buat lu bahagia batin adit
"Tetap jadi Adisty nya gua, jangan jadi Nara, plis" aditya mengecup singkat dahi nya lalu pergi keluar, ia sudah ada janji dengan seseorang malam ini.
Ia sekarang berada di sebuah cafe yang sedaritadi mencari seseorang, tatapannya terkunci pada cowok berjaket kulit dipojokkan.
Ia menghampiri cowok itu, "sorry lama ben"
Iya cowok itu adalah Benji.
"Sans aja kali"
"Gimana keadaannya?" lanjut Benji to the point.
"Baik"
"Kenapa lu gak kasitahu gua?" tanya nya lagi.
"Karna gua tau lu pasti langsung kenali dia tanpa harus gua kasihtau. Dan sekarang bener kan? Lu tahu itu dia" kekeh Adit
"Bangke lu"
"Jangan paksa dia buat dekat sama lu ben" ucap Adit
Benji mengangguk, "Biar waktu yang dekatin kami lagi"
Benji melihat keluar jendela yang langsung tertuju pada jalan raya.
Ia tersenyum, "Dia udah banyak berubah ya dit"
Aditya hanya diam, ia tahu apa yang dirasakan benji sama dengan apa yang ia rasakan.
"Benji kangen Adisty"
Semoga kalian sukaa yaa!! Maaf lama up ini juga aku up karna diteror sama someone wkwk part ini khusus dia
Maaf kalau ada typo atau feel nya kurang dapat😴
And happy new years!! Welcome 2020!!
Salam penulis amatiran
Mrsynabila

KAMU SEDANG MEMBACA
VAGOS
Novela JuvenilBesar dengan dipenuhi dendam, sesuatu yang membuat seorang gadis manis itu menjadi tak tersentuh Gadis yang dari kecil sudah dicampakan oleh keluarganya bukan berarti ia terpisah jauh dari kembaran nya. Akankah semuanya berubah? Menjadi lebih baik...