BRAINER

22 1 0
                                    

Budidayakan sebelum baca vote dulu ya guys:)

Happy reading!

"Mereka yang berkata cewek main dengan cowok itu murah, karna mereka tidak tahu bagaimana rasanya jadi tuan putri"-adisty

Nafsu makannya sudah hilang karna kesal diintrogasi dengan inti Vagos, baru saja ia coba melupakan kejadian dikantin malah datang masalah baru. Ya, didepan nya berdiri empat orang cewek yang sangat mencolok dengannya. Adisty hampir lupa, disetiap sekolah pasti ada saja manusia yang sok berkuasa, seperti orang-orang yang menghadang jalannya sekarang.

Jenner cs

"Oh jadi ini yang buat gempar sekolah" ujar salah satu dari mereka

"Minggir"

"Songgong amat sih jadi anak baru" ucap seseorang yang memiliki name tag Jenner angel nestapa

Adisty mengangguk, melihat satu-satu wajah mereka dan beranjak pergi, tapi sebelum itu, "Lu salah pilih korban" bisiknya tepat di telinga cewek blasteran itu.

Bukan Adisty namanya jika bisa dibully, bahkan ketika di sekolah lama nya ia lah yang membully orang.

Adisty masuk ke kelas dengan santai nya tak memperdulikan tatapan sinis dari cewek-cewek yang berada di kelasnya.

"Yaampun Nara!!!! Lu kenapa berani banget kayak gitu!!" teriak Finka berlari kearah meja yang Adisty duduki sekarang.

Ia mengangkat sebelah alisnya sebagai jawaban apa?

Finka duduk dan menarik nafasnya dalam-dalam seperti orang yang ingin melahirkan saja

"Lu gak tahu apa?!! Tadi lu main rebut makanannya Aditya?!!! Ketua geng nya Vagos yang dingin itu!!Oh may ghos!! Bisa gila gua karna lu nar, nanti kalau lu diapa-apain sama mereka gimana?!!" finka berbicara panjang lebar dengan volume yang jetar membuat seisi kelas menatap kearah mereka.

"Iya"

Finka cengo

"IYA DOANG? IYA AJA??!! GILAAA LU BENER- BENER CARI MAT--hmmmpp"
Adisty menutup mulut mulut finka, pasalnya telinga Adisty sudah ingin meledak sekarang mendengar suara teman sebangkunya ini

"Berisik nyet"

Baru saja ingin membuka mulut lagi guru sejarah yang tidak tahu namanya siapa itu memasuki kelas membuat sekelas menjadi hening.

Bukannya menyimak apa yang diterangkan oleh guru didepan, mata Adisty malah fokus kearah jendela yang menyorot langsung ke parkiran utama

Bukan cuma lima inti Vagos tapi beberapa siswa lainnya juga ikut keluar sekolah melalui gerbang depan, mungkin mereka sudah mengerjai Pak Beni yang notaben adalah satpam, makanya mereka bisa lewat jalur depan.

"Mereka mau kemana" gumam Adisty

Hp Adisty bergetar, satu pesan dari Aditya. Ia langsung membacanya

Aditya bego

Gua di megarum
Lu kesini aja nanti
Kalo gk tau tempatnya tnya tmen lu, mereka smua tau

VAGOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang