2

5.7K 651 32
                                    

Peluh membasahi dahinya, kaki kecil yang terus berlari tanpa henti, rasa lelah tidak menghentikannya teriakan dari arah belakangnya ia hiraukan.

"YONGIE!!! TUNGGU AKU" ten memanggil taeyong dengan sisa suaranya namun taeyong tidak menghiraukannya dia terus berlari tanpa henti

"Hikss... Hikss... Nu-i hikss" setelah sampai ditempat peristirahatan terakhir chaeyeon taeyong langsung diam membeku

Grepp...

"Akhirnya aku menangkapmu juga yongie, kenapa kamu meninggalkanku?"

"Hikss.. Hikss.." ten langsung memeluk taeyong "jangan menangis lagi yongie nu-i tidak akan menyukainya"

Acara pemakaman chaeyeonpun telah selesai dengan suara isak tangis yang masih terdengar, taeyong menghampiri myoji nu-inya "nu-i aku berjanji akan mencari dan menghukum dengan setimpal orang yang telah membuatmu begini, jangan khawatir nu-i orang itu harus hiks.. Harus mendapatkan akibatnya hiks.."

Ten memeluk taeyong "yongie kau harus sabar, aku akan selalu berada disampingmu jika kau membutuhkanku" taeyong melepaskan pelukan ten dan langsung berdiri "tennie ayo antar aku" ten memandang taeyong iba bagaimana tidak? Muka taeyong sangat pucat dan nada suaranyapun terdengar sangat lemah dan dingin

"Kemana? Kau harus pulang lihatlah kau terlihat sakit"

"Jika tidak mau mengantar yasudah" taeyong berjalan meninggalkan ten membuat ten langsung berdiri dan berjalan disamping taeyong "aku akan ikut bersamamu tapi kita mau kemana?"

"Kudengar raja hari ini akan berkeliling untuk melihat rakyatnya, aku akan menghentikannya" ucap taeyong acuh

"UNTUK APA YONGIE??" ten menaikkan suaranya karna sungguh dia sangat kaget mendengar ucapan taeyong

"Melaporkan pembunuhan nu-iku" ucap taeyong acuh

( jadi waktu era joseon itu mereka percaya tubuh kita pemberian orang tua jadi kalo kita nyakitin diri sendiri sama aja kita durhaka kalo kalian liat drama drama era joseon itu cowonya biasanya rambutnya panjang, karna motong rambutpun dianggap durhaka kalo dulu )

"APA!! apa kau tidak takut yongie?" ucap ten dengan nada khawatirnya

"Demi nu-iku aku akan melakukan apapun asal orang yang telah melukainya mendapatkan balasan yang setimpal" ucap taeyong dengan nada semangatnya

"A-aku akan membantumu yongie bukankah aku sudah bilang aku akan berada disampingmu" suara ten mengecil dari nadanya saja sudah terlihat bahwa dia sedang khawatir sesungguhnya dia sangat takut karna jika berita yang disampaikan oleh rakyat biasa seperti mereka salah atau tidak jelas maka mereka akan mendapatkan hukuman gonjang dan mungkin itu bisa membuat mereka mati

Ten dan taeyong membawa gong besar ke pinggir jalan yang akan dilalui raja

"Huft.. Yongie ini sangat berat" ten menghapus keringat yang membasahi dahinya dan langsung duduk di tanah

"Hosh.. Hosh... Iya tennie ini berat sekali terimakasih telah membantuku ya sekarang kita tinggal menunggu raja saja melewati kita"

Mereka berdua duduk bersama diatas tanah tak peduli akan pakaian mereka yang kotor, toh tidak akan ada memperhatikan rakyat kecil seperti mereka bukan?

Tak perlu menunggu lama para rakyatpun sudah memenuhi jalan untuk melihat rombongan kerajaan yang membawa gama sungguh jung jaehyun (raja) mereka sangat tampan namun mereka tidak ingin mengatakan apapun karna takut akan hukuman jika mereka salah berbicara

GONGG...

GONGG...

Suara gong terdengar sangat nyaring membuat rombongan kerajaan tersebut berhenti memang raja harus menghentikan perjalanannya jika mendengar suara tersebut, itu tandanya ada rakyat yang ingin menyampaikan sesuatu yang penting dan jika itu tidak penting maka hukuman gonjang yang akan mereka dapatkan

Raja turun dari gama nya dan mendekati rakyat yang membunyikan gong tersebut ditemani beberapa pengawal

Deg...

Kaki raja berhenti melangkah, rakyat di depan matanya ini sungguh tidak bisa dijelaskan mata bulat yang sangat indah hidung mancung serta garis rahang yang sangat tajam, meskipun wajahnya sedikit kotor namun itu tidak menghalangi pancaran manis yang keluar dari sana

Melihat raja mendekatinya taeyong langsung bersujud mencium tanah diikuti ten tentu saja

"Bangunlah" suara husky dan tegas terdengar indah di telinga taeyong, dia dan ten pun lantas bangun manik indah doe dan elang itu saling bertabrakan mengagumi pahatan indah masing masing wajahnya

"Ada apa?" suara tegas itu keluar lagi membuat taeyong tersadar dari lamunannya

"M-maaf jeonha saya telah menghentikan perjalanan anda" taeyong membungkuk 90 derajat dan bangun kembali "jeonha ada masalah disini nu-iku telah dibunuh oleh seseorang, hamba ingin meminta bantuan jeonha, untuk menemukan pembunuh itu dan menghukumnya agar mendiang nu-i saya tenang disana" taeyong membungkukan lagi badannya

"Bangunlah, siapa namamu dan siapa nama nu-imu?

Taeyong bangun kembali "n-nama saya lee taeyong jeonha dan nu-iku bernama lee chaeyeon"

Jaehyun menganggukkan kepalanya lalu memanggil salah satu pengawalnya

"Tolong selidiki kasus kematian lee chaeyeon dan berikan tugas ini pada kepala investigator lee jeno"

"Baik jeonha" pengawal itupun membungkukkan badannya lalu pergi

"Terimakasih jeonha" taeyong bersujud lagi di atas tanah

Jaehyun menganggukkan kepalanya lalu meninggalkan taeyong memasuki gamanya lalu melanjutkan lagi perjalanannya.

Selepas rombongan kerajaan itu pergi taeyong bangun kembali dan melirik ke belakangnya terlihat disana ten yang masih bersujud

"Ten"

"Ten raja sudah pergi ayo bangunlah" seakan tidak mendengar suara taeyong ten masih setia bersujud

"Ten"

"...."

Taeyong mendekati ten lalu mendorong sedikit tubuhnya, ten langsung jatuh dengan mata terpejam

"Astaga bisa bisanya dia tertidur disaat seperti ini" taeyong mencubit hidung ten membuatnya kehilangan pasokan udara

"TEN BANGUN!! YONGIE TIDAK MAU MENGGENDONGMU SAMPAI KE RUMAH!!" ten terlonjak kaget dan langsung bangun terduduk, bukan hanya ten rombongan kerajaan yang telah berlalu pun mendengar suara nyaring itu, jaehyun yang ada di dalam gama menengok ke arah belakang dan tersenyum "lucu sekali"














----"----"----"----"----"----"----"----"----"----"----"

----"----"----"----"----"----"----"----"----"----"----"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

GONJANG = hukuman 100x dipukul pada area pantat menggunakan kayu berukuran 1,7 m

Myoji = kuburan

Gama = tandu

Jeonha = yang mulia

Jeonha || Jaeyong✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang