Renjun menunduk lesu. Kesal dan ingin marah bercampur menjadi satu. Perkataan Dokter Park terus terngiang di kepalanya.
Anda tidak bisa melakukan penerbangan karena kondisi kandungan anda lemah, Nyonya.
Anda tidak bisa melakukan penerbangan karena kondisi kandungan anda lemah, Nyonya.
Anda tidak bisa melakukan penerbangan karena kondisi kandungan anda lemah, Nyonya./system' error :") /
"ARGHHHH!!" Renjun meremas perutnya kesal, "Karena kau bayi sialan!! Aku tidak bisa bertemu Juno. Jangan harap kau bisa lahir kedunia ini."
Tangan mungilnya meraba kantong dan mengambil sekotak rokok. Setelah mematik api pada batang rokok, Renjun menghisapnya dengan kuat lalu melepaskannya. Kepulan asap tebal terbang bersama angin malam.
Ia tengah berpikir tentang jalan keluar untuk masalahnya. Jeno masih belum bisa menemukan dimana keberadaan Juno. Renjun ingin sekali rasanya pergi dari rumah ini. Ia sangat tidak merasa nyaman berada dalam lingkup baru apalagi seatap dengan Lee Jeno. Mengesalkan!
"Andai saja dia sudah menemukan dimana Juno, aku pasti sudah pergi dari rumah ini jauh-jauh hari."
Ya, selama Renjun berada disini Ia selalu di hadapkan pada Jeno yang protektif terhadap keponakannya (?). Ia dilarang makan ini, itu. Lelaki itu juga selalu bertanya tentang dirinya yang sudah minum obat atau belum.
Mengganggu sekali!!
To be continued
Sumpah, aku ngetik ini di ambang batas kesadaran. Gak mikir typo atau nyambung nggak-nya.
