0.7

3K 362 12
                                    

Wahh Daebak, yang Vote banyak banget wkwkwk

Jeno mengerutkan keningnya saat tak menemukan Renjun di dalam kamar. Matanya menatap jam yang terpajang di dinding antara kamar Renjun dan kamar kosong di sebelahnya.

"Masih jam setengah enam, kemana dia pergi sepagi ini?" Heran Jeno.

Mengikuti insting, akhirnya Jeno memilih berkeliling rumah dulu sebelum menelpon pemuda Jilin tersebut. Karena tidak biasanya Renjun pergi kerja sepagi ini.

Dapur, ruang tengah, ruang tamu, kamar tamu hingga teras depan. Akhirnya, Jeno menemukan Renjun sedang duduk bersila di atas rumput menghadap ke kolam yang ada di halaman belakang rumahnya.

Jeno tersenyum, Renjun terlihat manis saat seperti itu.

"Apa kau ini memang memiliki kebiasaan menatap orang secara diam-diam?"

Renjun membalikkan tubuhnya ke arah kembaran Juno itu, Ia mengangkat alisnya seolah menunggu jawaban dari pertanyaannya.

"Wah wah wah, Huang Renjun. Apa kau memiliki sixth sense? Bagiamana kau bisa tahu aku ada di belakangmu, huh?" Tanya Jeno kagum.

Renjun mengendikkan bahu, "Kau mengganggu konsentrasiku."

"Aku akan ke luar negeri untuk urusan pekerjaan, mungkin seminggu."

"Lalu?" Tanya Renjun bingung, setahunya itu bukan urusannya.

"Ku harap kau tidak melupakan makan dan vitaminmu. Aku tidak bisa memantau secara langsung, tapi Bibi Anh dan Dokter Park yang akan menggantikanku. Kau tau kan jika kau menentang maka itu sama saja kau merepotkan mereka?" Jeno tersenyum dalam hati, puas akan ancaman yang dilontarkannya.

"Ku harap kau cepat menemukan Juno. Aku merasa seperti berada di neraka saat di sini." Gumamnya kesal.

"Hmm ya, semoga saja." Balas Jeno main-main, "Ya sudah, lanjutkan kegiatanmu. Aku tidak akan menganggu, aku akan bersiap ke kantor dulu."

"Ya memang seharusnya kau tidak mengganggu ku dari awal." Balas Renjun tajam.

Jeno mengendikkan bahu dan memilih untuk masuk kembali ke dalam rumah, meninggalkan Ibu hamil yang pagi-pagi sudah emosi itu.

Drrrt

Jeno mengecek ponselnya yang bergetar, satu panggilan masuk dari sahabatnya.

"Halo, Jeno."

"Ya, Hyung."

"Kita akan terbang ke Manhattan malam ini."

"Apa Jaemin sudah menyetujuinya?"

"Setuju atau tidak, dia tidak akan bisa lari dari kita."

"Oww, Woww. Apa Hyung masih dendam padanya?"

"Mungkin. Kita akan tau saat bertemu dengannya langsung."

"Baiklah, terimakasih Hyung. Kau berjasa banyak untukku."

"Hmm ya. Jangan lupa resort yang ada di Jeju itu okay hahahaha."

"Sialan!"

To be continued

The Little Mess ™ NoRenWhere stories live. Discover now