Jaemin meletakkan ponselnya, setelah memastikan keadaan Juno baik-baik saja meski raganya masih di ambil alih oleh jiwa yang lain. Matanya beralih memperhatikan dua tanda titik merah dari GPS di komputernya yang terus berjalan mendekat kearah tempatnya saat ini.
Bibirnya mengeluarkan seringaian. Ia sangat penasaran dengan dua orang manusia keras kepala ini yang bersikukuh untuk menemuinya. Entah untuk alasan apa.
Tangannya meraih White Russian yang sejak tadi Ia tinggalkan untuk memastikan keadaan sang suami. Jarinya mengetuk-ngetuk meja dari kayu mahoni, tengah berpikir apa yang harus dilakukannya untuk menyambut dua orang tamunya yang datang mendadak itu.
"Josh!" Panggilnya pada seseorang yang berjaga di luar pintu ruangannya.
Seseorang dengan wajah tampan namun juga cantik masuk setelah mendengar namanya di sebut oleh sang Tuan.
"Ya Tuan?"
"Tolong sampaikan pada mereka yang berjaga di bawah untuk membiarkan dua orang tamuku yang tak diundang itu masuk. Bawa mereka ke ruangan pribadiku." Titah Jaemin.
"Ya Tuan." Joshua mengangguk lalu bergegas pergi untuk memberikan instruksi sesuai keinginan Tuannya.
Jaemin mengangkat kedua tangannya yang berkaitan untuk meregangkan ototnya. Ia tidak sabar untuk menerima tamu spesialnya yang sudah lancang masuk ke daerah kekuasaannya.
"Baiklah, Tuan Lee sekalian. Mari kita dengarkan apa yang ingin kalian sampaikan padaku." Bibirnya menyunggingkan senyum manis namun tersirat makna yang mengerikan di dalamnya.
To be continued
