4

1.5K 202 0
                                    

Aku sedang menikmati makan siangku hari ini. Kantin terlihat cukup ramai. Tapi tetap saja aku akan memilih duduk sendiri. Ya itu memang kebiasaanku, dan harusnya memang seperti ini.

Ketika aku akan melahap sesendok nasi, seseorang memukul kepalaku dengan keras dari belakang. Satu orang lainnya memukul meja makanku dengan keras. Satu orang lain yang berbeda menumpahkan makanan dihadapanku dengan kasar. Ya, kondisiku sudah berantakan sekarang. Aku hanya diam, menunggu mereka mengoceh.

"Pergi sana!! Kotor!"

"Sampah! Masih berani duduk?!"

Plak!

Seseorang yang sudah berdiri dihadapanku menamparku dengan keras.

"Hey Kim Doyoung! Kau tidak mengerti juga? Pergi!"

Aku pelan pelan membersihkan beberapa kotoran yang menempel di bajuku.

"Pergi!!"

Teriaknya lagi sambil menoyor kepalaku.
Aku bangkit, tapi tiba tiba seseorang yang sudah membentakku terjatuh karena pukulan seseorang yang tiba tiba datang dari arah belakang.

"Hyung!"

Teriak ku panik ketika menyadari orang itu adalah Taeyong. Tidak, ini tidak boleh terjadi. Taeyong akan menghancurkan orang yang sedang dia pukul sekarang.

"Hyung! Berhenti berkelahi!"

"Kim Doyoung! Kau bodoh!"

Taeyong masih memukul wajah seseorang yang sudah babak belur dihadapannya dengan amarah yang masih tidak terkontrol. Dapat dilihat dengan jelas, tangannya kini sudah berdarah. Ya, itu darah yang muncul akibat pukulan Taeyong yang begitu kerasnya kepada seseorang dihadapannya kini. Bukan, itu bukan luka dari tangan Taeyong. Itu darah yang muncul di wajah seseorang yang sedang Taeyong hajar sekarang.

"Hyung, Berhenti!!"

Taeyong geram, Taeyong kesal, Taeyong marah. Bagaimana tidak? Doyoung satu satunya teman terbaiknya sedang diperlakukan seperti itu, dan Doyoung hanya diam saja.

"Hyung!!!"

•HIM•

Ya, aku dan Taeyong hyung itu sama. Kita sama sama tidak punya teman. Hanya saja sudut pandang kita berbeda. Aku lemah, aku yang sering diolok olok, aku yang sering dihina, aku yang sering dimanfaatkan. Berbeda dengan dirinya yang selalu ditakuti, dihindari, dan dijauhi. Ya, kita sama namun berbeda.

Aku kembali merenung mengingat kedatangan Taeyong hyung benar benar mengubah hidupku. Berteman dengannya membuat banyak hal berubah. Aku yang dulu selalu sendiri kini tidak lagi. Meskipun dia kasar, tapi itulah dirinya, dia hanya perlu perhatian dari orang orang terdekatnya.

Seperti saat ini.. hanya ada aku yang selalu menemani tidurnya. Dia begitu terlelap, sangat tenang.. tidak seperti dirinya yang biasanya.




"Hyung, aku benci melihatmu berkelahi.."









"Tapi baru kali ini aku benci melihatmu hanya terdiam seperti ini.."









Sok di vote atuhh 🙏 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sok di vote atuhh 🙏 😭

HIM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang