Hati Kita Mudah Tersentuh

20 2 0
                                    

Kau tahu?
Hati itu mudah sekali tersentuh.

Mendengar serapah, hati langsung mendendam. Bertemu manusia baik, diam-diam cinta yang tumbuh.

Rasa memang sering datang sesukanya. Tanpa aba-aba. Tanpa salam sapa. Setelah dirasa cukup, dia melongos pergi begitu saja. Seakan hati tak miliki pintu yang perlu diketuk dan ditutup.

Tetapi, kamu, jangan menyambut semua rasa begitu saja, ya. Agar rasa cukup menjelma rasa. Tak perlu jadi tuan yang mempertuntutkan segala.

Coba banyangkan..
Apa jadinya bila hati bersahabat dengan diam?
Apa jadinya bila hati terbuka untuk semua cinta?

Jawabannya sama : Lelah.
Ya, kan?

Maka, berhati-hatilah memilah rasa. Mana nurani yang boleh dimengerti, mana respons manusiawi yang harus diteliti.

Sebab, memang begitu hati ini dicipta. Sebagai rahmat tempat berhimpunnya kasih sayang, sekaligus sebagai ujian tempat cobaan berdatangan.

Ribet, ya, mengelola hati?
Ya.. sedikit. Hehe..

Namanya juga dunia; tempat seluruh aspek kita diuji. Bahaya sekali jika kita tak menyadari itu.

Jadi, terhadap hati ini, mari kita berhati-hati, terus belajar, dan tetap bersabar. Tak lupa sandarkan sepenuhnya pada Penciptanya.

Oke?

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
وَ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قُلُوبَنَا عَلَى دِيْنِكَ

“Ya Allah, Dzat Yang Maha memalingkan hati, palingkanlah hati kami pada ketaatan beribadah kepada-Mu.. Wahai Dzat Yang Maha membolak-balikkan hati, teguhkanlah pula hati kami di atas agama-Mu.."

Ruang PaduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang