Haechan bangun lebih awal kali ini.
Dia mempersiapkan sarapan lebih cepat dibanding sebelumnya.
"Pagi, mom" sapa seseorang yang memeluknya dari belakang.
Jantung Haechan begitu terkejut dan berdetak lebih kencang saat melihat Mark yang berada di belakangnya sambil mengelus perutnya dengan sensual.
"M-mark-hmph!" Perkataan Haechan terhenti saat pria surai hijau itu melumat bibirnya.
"Ukh-hentikan!" Pinta Haechan sambil memukul dada Mark.
Mark malah mempoutkan bibirnya kesal.
"Mom, Mark merindukanmu~" ujarnya manja yang membuat Haechan malah merinding.
"M-manja sekali kau, Mark" kesal Haechan lalu melanjutkan kegiatannya memotong sayuran.
Pemuda itu masih berdiri di sebelah sang ibu. Menyilangkan dadanya sambil melihat raut seriusan Haechan yang begitu cantik bila diamati.
"Hae-"
Panggilan Mark terpotong saat pria lain masuk ke dapur.
"Pagi sayang-uh, Mark? Kau bangun pagi?" Sapa Lucas sekaligus bertanya kepada putra tunggalnya itu. Dia berlalu menuju Haechan sambil mengecup mesra wajah Haechan dan memeluk perut sang istri.
Mark yang melihat itu hanya menampilkan senyum cerah, beda dengan hatinya yang benar-benar panas melihat apa yang dilakukan pria tua itu.
"Pagi, dad. Aku terbiasa bangun lebih cepat saat kuliah. Makanya aku langsung ke dapur berniat membantu mom" jawabnya dengan nada santai.
Haechan gugup mendengar penuturan Mark. Terlebih tangan Lucas yang menjalar mengelus perutnya.
"L-luke, kau bisa lepaskan dulu? Ada Mark sekarang.." gumam Haechan pelan, yang masih dapat didengar oleh Mark.
Pria itu pun tertawa pelan lalu melepas pelukannya. Dia menaruh tangannya di pinggang sambil menatap sang anak.
"Mark, apa kau mau ke perusahaan? Dad akan memperkenalkanmu tentang pekerjaan barumu dan tentunya isi kantor" tawar Lucas yang diangguki oleh pemuda itu.
"Tentu, aku mau"
---
Usai berbenah diri, kedua pasang ayah anak itu pamit menuju ke perusahaan mereka.
"Aku pergi dulu, sayang. Baik-baik di rumah, see you" pamit Lucas lalu mengecup kening istrinya.
Mark yang berada di belakang itu hanya merotasikan mata bosan melihat adegan yang terpaksa matanya lihat. Lucas pun menuju ke mobil, dan Mark kali ini dapat berduaan sebentar dengan sang ibu.
"Haechan" panggilnya pelan.
Yang dipanggil makin merinding saat putranya hanya memanggil namanya.
Dagunya ditarik oleh pemuda itu. Bibirnya mengecup bibir berisi itu lalu melepaskannya.
"Aku mencintaimu" kata Mark sebelum mengikuti sang ayah yang sudah siap dengan mobilnya.
Haechan menatap nanar mobil yang menjauh dari perkarangan rumahnya. Hatinya dilema bukan main. Pikirannya berkecamuk, entah dia harus marah atau senang.
Dia senang karena putra satu-satunya telah kembali. Tapi dia juga marah karena anaknya itu dengan seenaknya berkata dia mencintainya sebagai seorang pria, bukan sebagai anak.
Haechan adalah orang yang melahirkan Mark tapi pemuda itu malah membuat ruang pikir di otaknya bertambah. Perlakuan Mark cukup menandakan dia tak main-main dengan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Series 3shot] Mom
Fanfiction"Kau terlalu indah untuk kuperlakukan hanya sebatas ibu. Kau lebih pantas kucintai layaknya belahan hatiku" Jan 13, 2020