Mom 3

34.9K 1.8K 658
                                    

"M-mark—uhmph!"

Haechan berusaha mendorong tubuh pria yang membawanya dalam lumatan nafsu.

Akhirnya ciuman itu terlepas. Haechan merogoh oksigen agar masuk ke paru-parunya.

"Mom—" tubuh Haechan hampir saja di peluk Mark jika saja Haechan tak mendaratkan tamparan di pipi tirusnya.

Mata Mark membulat. Dia kaget melihat apa yang dilakukan sang ibu padanya. Baru kali ini laki-laki itu berlaku kasar pada Mark.

"S-sudah kukatakan berulang kali aku ini ibumu?!" Pekik Haechan penuh amarah.

Mata Haechan menatap tajam pada Mark. Tapi itu tak lama, Mark kembali membalas tatapan tajam itu dengan sorot mata datar penuh intimidasi.

"Lalu?" Tanya Mark, menaikkan alis kanannya.

Haechan menjenguk ludah kasar. Menggenggam kuat tangannya.

"Lumpuhkan rasa cintamu padaku. Carilah wanita cantik di luaran sana." Lirih Haechan, membuang muka dari Mark.

Pria itu menampilkan smirk-nya. Berpangku tangan di hadapan Haechan, memperhatikan raut gelisah dari tingkahnya.

"Baiklah jika itu mau-mu. Aku akan pergi"

Mendengarnya, Haechan langsung masuk ke dalam rumah meninggalkan Mark yang tertawa kecil melihat tingkah ibu cantiknya itu.

———

Haechan terduduk di ranjangnya.

Dia masih memikirkan kalimat Mark tentang Haechan yang menyuruh pria itu mencari wanita lain.

Hatinya sebagai seorang ibu cukup senang mendengar perkataan Mark. Tapi tetap saja ada rasa sesak di dadanya. Saking gelisah pun Haechan tak sadar jam makan malam akan tiba.

Dia turun dari ranjang dan keluar menuju dapur.

Rumahnya tampak sepi, mungkin Mark benar-benar pergi sesuai apa yang Haechan pinta.

Bahan-bahan makanan mulai dikeluarkan, sambil Haechan menghela nafas saat sadar persediaan telur telah habis.

Haechan membalikkan badannya berencana keluar untuk membeli beberapa telur dan daging mentah di minimarket. Namun alangkah terkejutnya dia saat melihat Mark terduduk di sofa dengan bathrobe sambil mebolak-balikkan koran.

"Mark.." gumam Haechan pelan tak bermaksud memanggilnya.

Tapi tampaknya pria itu lebih peka, dia berbalik dan tersenyum melihat Haechan dengan wajah kaget menatapnya.

"Hai mom—uh bukan. Hai honey~" Haechan makin merinding saat mendengar itu. Mark yang berdiri sambil memegang tali bathrobe-nya saja cukup membuat nafas Haechan tercekat.

"A-apa yang akan kau lakukan?!" Teriak Haechan. Mark makin mendekat, hingga Haechan tak dapat mundur karena telah tersudut di meja pantry.

Mark mengikis jarak tubuhnya dan sang ibu hingga hanya seperkian senti jarak mereka. Tangannya mengusap pinggul laki-laki itu. Sedangkan satunya, mencoba melepas resleting celana Haechan.

"Ah!" Pekik Haechan saat bawahannya ditarik paksa oleh Mark ke bawah yang membuat celana dalam berenda miliknya terlihat.

Mark mengambil posisi jongkok. Tangannya mengelus daerah selatan Haechan dengan usapan sensual yang membuat Haechan tak berpikir dengan baik saat ini.

"A-apa yang kau lakukan, Mark?!" Teriaknya saat penis kecil milik Haechan tak tertutupi apapun.

Mark terkekeh, dia kembali berdiri mendekat, membisikkan sesuatu di telinga Haechan.

[Series 3shot] MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang