KING CASPIAN - CHAPTER 02

1.1K 81 4
                                    

Harry Potter milik JK. Rowling, TLOTR milik JRR. Tolkien dan The Chronicle Of Narnia milik CS Lewis. Penggunaan karakter hanyalah bagian dari Fanfiction ini. Storyline by me. Beberapa cerita Harry Potter - TLOTR - Narnia mungkin ga akan sesuai dengan karya aslinya, karena ini Fanfiction...

Selamat Membaca..

Caspian memberikan sebuah ruangan untuk mereka berganti pakaian setelah dia memperkenalkan kembali pada semua kru kapalnya. Edmund berganti pakaian di ruangan lain, sementara Miracle dan Lucy berganti pakaian di kamar Caspian.

Caspian menyortir beberapa pakaian miliknya, pada Lucy dan Miracle. Karena tidak ada pakaian wanita sama sekali. Miracle menolak pemberian Caspian, dan menjelaskan bahwa dia memiliki cukup banyak pakaian di dalam tas maniknya. Sementara Lucy tetap menerimanya. Dia berpikir bahwa semua baju yang Miracle miliki pastilah hanya sebuah gaun, dan gaun tidak akan cocok dikenakan di atas kapal.

Tapi saat Miracle keluar dari bagasinya, Lucy yang sedang mengikat celana kebesarannya dengan ikat pinggang, tersentak. Miracle terlihat anggun. Dia memakai kemeja dengan lengan panjang berwarna soft pink, bagian leher hingga bahunya terbuka dengan kerutan dan hiasan bunga mawar kecil. Diatasnya, korset merah maroon mengikat perut, dan membuat sebuah pita di bahunya yang telanjang. Bawahannya, celana kulit hitam ketat mengikuti lekuk tubuhnya dengan beberapa sabuk di sekeliling paha yang akan menyimpan beberapa belati dan juga tongkat sihirnya. Dia juga memakai sarung tangan kulit naga tanpa jari, lalu sepatu boot hitam dengan banyak tali yang tingginya hampir mencapai lututnya.

"Kau terlihat cantik" puji Lucy.

Miracle yang sedang mengepang rambut panjangnya menjadi kepangan berantakan, hanya menoleh dan tersenyum. "Terima kasih, Lu. Kau juga terlihat cantik" Miracle menyadari kesulitan Lucy, menggerakan tangannya untuk membantunya. Mengubah celana kain kebesaran menjadi lebih kecil dan ketat, mengikuti bentuk kakinya. Tapi, Miracle meninggalkan kemeja dan tuniknya dalam ukuran normal. "Lebih baik?"

Lucy mendesah lega, "Ini lebih baik. Aku lupa kau bisa mengecilkannya"

"Kau bisa memakai sepatu adikku, aku yakin milik Mellody ada di bagasiku. Ukuran kaki kalian sama" Miracle menggunakan pesona pemanggil, memanggil sepasang sepatu kulit berwarna coklat terang tanpa heels, tingginya bahkan tidak mencapai separuh betisnya.

"Ini indah" Lucy menerima sepatu itu dengan takjub. "Tapi, ini milik adikmu" ucapnya ragu-ragu.

"Percayalah, ada puluhan di lemari adikku. Dia suka mengumpulkan sepatu seperti mengumpulkan kerang di pantai. Dia tidak akan marah atau bahkan menyadari salah satu sepatunya hilang" jelas Miracle, mengedipkan matanya, geli.

"Sampaikan terima kasihku, padanya"

"Selesai" balas Miracle, melambaikan ponselnya yang ada di genggamannya. Lucy hanya menaikkan alisnya saat dia mencoba memakai sepatu Mellody.

Lucy menyukai sepatu barunya. Bahannya sangat lembut dan halus, walaupun terbuat dari kulit tebal. Terasa nyaman, tidak kaku dan menyakiti kakinya seperti sepatu miliknya.

.•°\ ❄🌺🦁🌺❄ /°•.

"Ada banyak hal yang harus kita diskusikan" ucap Caspian saat dia membimbing Miracle, Edmund dan Lucy melewati beberapa lorong sempit sebelum membuka dua buah pintu kayu besar dan berjalan memasukinya. Dia terpesona pada penampilan dewasa Miracle yang terlihat sangat cantik dan membuatnya gugup. Jika saja Edmund tidak berdehem keras. Dia pasti akan terus memandangi gadis itu. Ketika mereka masuk, mereka semua disambut dengan sebuah ruangan yang menyimpan kenangan-kenangan mereka. Lucy dan Edmund mulai menjelajahi ruangan, sementara Miracle membuka jendela untuk membiarkan angin laut memasuki ruangan mereka.

The Enchantress - The Voyage of the Dawn TreaderWhere stories live. Discover now