KING CASPIAN - CHAPTER 07

695 66 3
                                    

Harry Potter milik JK. Rowling, TLOTR milik JRR. Tolkien dan The Chronicle Of Narnia milik CS Lewis. Penggunaan karakter hanyalah bagian dari Fanfiction ini. Storyline by me. Beberapa cerita Harry Potter - TLOTR - Narnia mungkin ga akan sesuai dengan karya aslinya, karena ini Fanfiction...

Selamat Membaca..

Pelayaran mereka terasa lebih tenang tanpa badai sekarang. Walaupun perjalanan itu masih perjalanan yang panjang. Semua orang terlihat lebih bahagia. Lemari Miracle kembali dibuka, sehingga jumlah persediaan yang dikhawatirkan Drinian tidak benar-benar terjadi. Tapi masalah lain datang bagi Miracle.

Kontaknya dengan Perpustakaan sepenuhnya terputus, bahkan dengan badai yang sudah berakhir sekalipun. Semua usahanya untuk menghubungi Ibunya dan Camille menjadi sia-sia. Miracle berpikir, semua ini terjadi karena mereka semakin dekat dengan pulau kegelapan. Drinian memutuskan mereka tetap harus berhemat, walaupun mereka memiliki persediaan Miracle yang berlimpah. Mereka tetap harus berhenti jika mereka menemukan pulau dan mencari persediaan tambahan sebanyak yang mereka bisa temukan.

"Apakah Perpustakaan memang memiliki semua jawaban?" Lucy bertanya padanya saat dia mendatangi Miracle di dalam bagasinya. Gulungan-gulungan perkamen terlihat bertebaran di karpet bulu alpaca-nya. Laptopnya terbuka dan menyala untuk digunakannya bekerja. Walaupun tidak bisa terhubung ke perpustakaan beberapa perangkat masih tetap menyala karena sunbox yang dibawanya.

"Seharusnya..." sahut Miracle, menyalin beberapa catatan dari data yang berhasil Camille kirim sebelum kontak terputus. "Semua buku di seluruh dunia ada disana. Dari sejarah, dongeng, takhayul. Sihir dan non sihir. Modern dan kuno" jelasnya saat Lucy duduk di hadapannya dan membaca beberapa gulungan perkamen. "Perpustakaanku, hanya bagian terkecil yang paling kecil dari perpustakaan"

Lucy terlihat sangat takjub. "Tempat itu pasti sangat indah. Aku berharap bisa melihatnya suatu saat nanti. Eustace benar-benar beruntung"

"Benar. Sangat sedikit kemungkinan muggle bisa memasuki perpustakaan kita. Bukan berarti kita melarang muggle memasukinya. Ada banyak muggle datang di tempatku tinggal. Tapi mereka adalah yang mendapatkan hak khusus. Tapi Eustace, dia adalah pengunjung langka yang hanya terjadi 1 jt : 1 setiap kalinya. Aku penasaran, biasanya Jenkins akan protes tentang hal itu. Dia agak yah... protektif dengan isi perpustakaan."

Miracle tertawa mengingat pria berambut putih itu, yang masih terlihat tampan dengan usianya yang ratusan tahun. Menurut Claudia, Jenkins ada di jaman Camelot. Apakah mungkin dia juga mengenalnya sebagai Enchantress? Apakah karena itu dia sangat protektif padanya? Dia ingin tahu...

Lalu, ucapannya tentang semua buku selalu benar. Jika dia adalah Ratu Narnia, kenapa buku Narnia tidak menulis tentangnya? Kenapa namanya bahkan tidak disebut sama sekali? Ibunya mengatakan, tidak semua buku berisi kebenaran, apakah hal ini yang dia maksud? Bahwa... ada kisah lain yang tidak ditulis atau ada kisah lain yang ditulis salah. Seperti... seperti bahwa dia adalah calon istri Caspian, bukan Lilliandil.

Mungkin, hal inilah yang Lilliandil coba jelaskan padanya. Tapi dia terlalu kesal karena cemburu untuk mendengarkannya. Bukan dengan Lilliandil, Caspian akan berakhir. Tapi dengannya... Memikirkan hal itu, selalu membuat pipinya merona merah. Dan dia akan bersenandung atau berdansa tanpa sadar.

"Memikirkan Caspian lagi?"

"Oh, diamlah!" bisik Miracle, tersenyum malu-malu.

"Jika kau benar-benar menyukainya, bukankah seharusnya kau tidak menjauhinya? Kau calon istrinya, Ratu Narnia!" ucap Lucy dengan berbisik histeris, dia menyeringai saat melihat pipi Miracle semakin merona merah. "Kau membuatnya gelisah"

Miracle berdehem. "Aku tidak menjauhinya. Hanya saja, setelah aku tahu kalau aku adalah Ratu Narnia. Jantung rasanya berdebar kencang setiap dia mendekatiku. Aku gugup, perut ku melilit rasanya seperti kupu-kupu berterbangan" erang Miracle, dia mendesah sedih memeluk perutnya. "Bahkan sihirku bergolak setiap dia ada didekatku, kulitku meremang setiap kami bersentuhan. Rasanya --"

The Enchantress - The Voyage of the Dawn TreaderWhere stories live. Discover now