[4/10]

11.2K 1.3K 114
                                    

Bagaimana bisa aku tahan jika ...

—————

Halilintar menjemput (Name) di kelasnya. Meski berbeda lorong dan jaraknya agak jauh, ia suka rela melakukan hal merepotkan tersebut.

Sejujurnya Halilintar bukan tipe yang dengan mudahnya perhatian kepada orang lain, apalagi perempuan. Namun, semenjak bertemu (Name), perlahan ia menjadi sedikit lembut dan tidak mudah tersulut oleh amarah.

Mungkin benar kata orang, cinta akan merubah sikap seseorang.

"(Name)," panggil Halilintar dari depan kelas. Ia melihat kekasihnya sedang merapikan meja kemudian menghampirinya.

"Ke kantin, 'kan?" tanya (Name) dengan suara parau.

Halilintar tetap bergeming, melihat muka (Name). "Mata kamu kenapa? Kok berair gitu?"

"Abis nangis, bukan-"

"Siapa yang bikin nangis?! Sini aku hajar orangnya!" geram Halilintar seraya mengepalkan tangannya.

(Name) menghela napas. "Kamu mau hajar buku?"

"Buku?"

"So-soalnya isi cerita novelnya sedih. Heroine-nya mati pas ending dan gak sempat ketemu sama pasangannya," lirih (Name), matanya kembali berkaca-kaca. "Tuh kan... jadi pengen nangis lagi. Diingetin lagi, sih!"

Kirain karena apa, ternyata...

"Ya udah, aku beliin es krim, deh. Dasar cengeng."

.
.

Bonus

"Jangan baca buku lagi."

"Tapi, tapi..."

"Mukamu jadi jelek kalo nangis."

—————

... Pacarku menangis, meski hanya gara-gara terbawa perasaan.

My Shy Girlfriend (BoBoiBoy Halilintar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang