[8/10]

9.7K 1.2K 54
                                    

Kami berselisih

—————

Di depan etalase toko es krim, (Name) dan Halilintar terlihat serius menatapi berbagai es krim yang tersedia di dalam etalase.

“Jadinya mau rasa apa, Kakak?” tanya sang penjaga toko.

“Cokelat/Vanila,” jawab mereka bersamaan.

(Name) menoleh cepat sambil protes, “A-aku mau vanila, Lili!”

“Biasanya juga cokelat, 'kan?” kata Halilintar biasa saja.

Merasa tak terima kembali, (Name) merengut kesal, “Ta-tapi kan! Bosan rasa itu terus, mau coba varian rasa lain.”

Kemudian pemuda serba merah itu mengusap kepala gadisnya dengan lembut. “(Name) … Aku nggak terlalu suka sama vanila.”

Mata (Name) mulai berkaca-kaca. “Te-terus?”

“Aku sukanya kamu, gimana dong?”

“EH?!”

.
.

Bonus

Penjaga toko: “Gimana kalau cokelat-vanila saja, Kakak?”

Halilintar: “Oh, boleh juga.”

(Name): “…”

Halilintar: “Bumi kepada (Name). Hei, sadar, (Name)!”

(Name): “…”

—————

kok malah berakhir awkward, ya?

My Shy Girlfriend (BoBoiBoy Halilintar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang