"Masuklah."
Miyeon pun segera masuk dengan Minnie yang berjalan mengikutinya. Ya, Miyeon saat ini berada di apartemen Minnie. Sepulang dari sekolah tadi, ia segera pulang ke apartemennya untuk mengganti seragamnya dengan baju yang lebih nyaman lalu segera pergi lagi untuk mencari Minnie.
Minnie yang masih berjalan mengekori Miyeon keget saat tiba-tiba Miyeon menghentikan langkahnya. Miyeon lalu berbalik menghadap Minnie yang masih menampakkan raut terkejutnya.
"Apa-apaan kau ini.." Kata Minnie setelah berhasil menyembunyikan raut terkejutnya.
Miyeon hanya diam tak merespon dengan tatapan yang masih ia tujukan pada Minnie. Namun kali ini tatapan tajam yang ia tunjukkan.
"Kalau kau datang kemari hanya untuk diam dan menatapku seperti itu lebih baik kau pulang saja." Kata Minnie lagi dengan berpura-pura ketus karena ia cukup terintimidasi dengan tatapan Miyeon.
"Kau, sakit apa?"
Minnie terdiam sesaat sebelum menjawab.
"Apa yang kau bicarakan? Siapa yang sakit?"
Miyeon memicingkan matanya dan mendekat ke arah Minnie lalu meletakkan punggung tangannya di dahi Minnie.
"Tubuhmu panas, bodoh. Kenapa tidak istirahat?" Miyeon menyilangkan tangannya di dada sambil menatap Minnie dengan raut wajah kesal. Sementara yang ditatap hanya mengangkat kedua bahunya malas.
"Masuk ke kamarmu sekarang." Miyeon berkata dengan dingin dan berlalu dari hadapan Minnie.
Minnie awalnya hendak protes. Namun seketika hawa di sekitarnya terasa mencekam sehingga ia memutuskan untuk mengikuti perintah Miyeon dan bergegas masuk ke kamarnya. Ia lalu mendudukkan diri di tepi ranjang memainkan ponselnya sambil menunggu apa yang akan Miyeon lakukan setelah ini.
Setelah sekitar lima belas menit Miyeon pun masuk ke kamarnya dengan membawa sebuah mangkuk yang segera ia letakkan di meja tepat di samping ranjang. Tak lupa sebuah handuk kecil yang ia letakkan di bahunya. Hal itu membuat Minnie menatapnya heran.
"Berbaringlah. Simpan ponselmu." Titahnya tanpa menoleh ke arah Minnie yang masih diam menatapnya keheranan.
"Kau tak dengar aku bilang apa?" Minnie segera berbaring setelah menyimpan ponselnya di atas meja.
Miyeon lalu mencelupkan handuk kecil tadi ke dalam mangkuk yang berisi air hangat. Memerasnya lalu meletakkannya di atas dahi Minnie yang hanya pasrah membiarkan Miyeon melakukan apapun pada dirinya.
"Kau sudah makan?" Tanya Miyeon yang dijawab anggukan oleh Minnie.
"Minum obat?" Tanyanya lagi namun kali ini dibalas dengan gelengan kepala. Miyeon menghela nafas kasar.
"Istirahatlah."
Setelah itu kamar Minnie pun menjadi hening. Keduanya terdiam tak terlibat dalam percakapan apapun lagi. Minnie memejamkan matanya menuruti perkataan Miyeon. Sedangkan Miyeon mendudukkan dirinya di kursi yang baru saja ia ambil. Walaupun begitu, keduanya sebenarnya masih sibuk dengan pikiran masing-masing. Minnie masih berpikir mengapa Miyeon tiba-tiba datang dan bahkan melakukan ini padanya. Sementara Miyeon, entah apa yang ia pikirkan saat ini.
"Bukankah kau telah berjanji untuk tidak sakit?"
Miyeon tiba-tiba berbicara lagi membuat Minnie cukup tersentak namun tak membuatnya membuka matanya.
"Aku tetap seorang manusia." Jawab Minnie.
"Lalu kenapa kau tidak minum obat? Bagaimana kau bisa sembuh kalau begitu? Apa yang akan kau lakukan jika aku tak datang kemari? Kau ing–"
"Bukankah ini terlalu berlebihan?" Potong Minnie menghentikan celotehan Miyeon.
Miyeon mengerutkan dahi mendengarnya.
"Apa maksudmu?"
"Kau hanya membuatku makin ingin melewati batas dengan bertingkah seperti ini," Jelasnya.
Miyeon menatap mata Minnie yang saat ini telah menatapnya sayu.
"Kau membuatku makin jatuh cinta padamu."
Miyeon yang mendengar itu lalu menundukkan kepalanya terdiam dengan kata-kata Minnie kepadanya barusan yang terus berputar di pikirannya. Ia pun sejujurnya merasa bingung ada apadengan dirinya hari ini.
Minnie yang melihat ekspresi Miyeon hanya tersenyum miris lalu mengalihkan pandangannya ke atas, menatap langit-langit kamarnya. Mempersiapkan diri dengan kemungkinan bahwa Miyeon mungkin saja akan kembali marah padanya karena ia mengungkit hal ini lagi.
Namun kata-kata yang keluar dari mulut Miyeon setelah itu sukses membuat matanya membelalak. Terkejut dengan kata-kata yang tak ia duga akan keluar dari mulut Miyeon sendiri.
"Tolong, teruslah melewati batasmu."
**********
KAMU SEDANG MEMBACA
make me love u;-minniexmiyeon [✓]
Fanfiction;-nicha yontararak x cho miyeon (g)i-dle, gxg⚠