Minnie yang terkejut mendengar perkataan Miyeon hanya diam enggan menoleh ke arah Miyeon.
"Teruslah jatuh cinta padaku."
Miyeon membuat Minnie makin terkejut sekaligus heran dengan ucapannya barusan.
"A-apa yang kau bicarakan?" Tanya Minnie meminta penjelasan atas kata-kata Miyeon.
"Beberapa hari ini kau membuatku terus memikirkanmu."
Miyeon menghela nafas sebelum kembali mengangkat suaranya.
"Terlebih lagi saat tadi kau tak hadir di sekolah. Aku tau kau pasti sakit, mendengar percakapan saat Yuqi menelponmu." Jelas Miyeon namun tak mendapat respon apapun dari Minnie.
Keduanya kini kembali terdiam. Minnie memikirkan apa sebenarnya yang menjadi tujuan Miyeon berbicara seperti ini padanya.
"Di sekolah tadi Shuhua menyampiriku," Kata Miyeon. Sedangkan Minnie yang mendengar nama Shuhua sedikit tersentak.
"Kau tau, impianku akhirnya terkabul. Aku setidaknya telah berbicara dengannya." Lanjut Miyeon sambil tersenyum. Minnie yang mendengar itupun ikut tersenyum miris.
"Tapi entah mengapa itu tak membuatku begitu senang. Rasanya seperti, biasa saja.."
Minnie heran mendengarnya. Mustahil, pikirnya. Ia tau betul kalau Miyeon sangat menyukai Shuhua.
"Bukankah kau sangat senang bahkan hanya dengan menatap wajahnya?" Minnie akhirnya mengeluarkan suaranya lagi. Miyeon tersenyum sambil menatapnya.
"Itu sebelum aku tersadar bahwa selama ini ada seseorang yang selalu berada di sisiku, mendukungku dalam segala hal, termasuk masalah hatiku walaupun ternyata aku telah menghancurkan hatinya. Orang itu telah mengubah impianku," Miyeon menggantungkan kalimatnya membuat Minnie menoleh ke arahnya. Membalas tatapannya. Miyeon tersenyum manis padanya sebelum melanjutkan kalimatnya.
"Orang itu adalah dirimu, Minnie."
Minnie terdiam mendengar itu lalu kembali mengalihkan pandangannya ke lain arah.
"Apa kau ingin tau apa impianku sekarang?" Miyeon bertanya yang kembali tak direspon oleh Minnie.
"Impianku itu, aku ingin mencintaimu."
Tubuh Minnie menegang mendengar jawaban Miyeon. Ia tak menyangka Miyeon akan bertindak sejauh ini.
"Berbicaralah sekali lagi, maka aku tak akan segan untuk menciummu."
Miyeon melihat Minnie yang bernafas kasar. Ia pun tersenyum sebelum kembali berbicara.
"Kalau begitu mungkin aku akan langsung jatuh cinta padamu."
Minnie bangkit dari posisinya lalu berbalik menghadap ke arah Miyeon. Ia menatap Miyeon yang menatapnya seakan menggodanya untuk segera menerkamnya saat itu juga. Minnie pun menangkup wajah Miyeon lalu segera menyatukan bibir mereka.
Hanya sekedar menempel tanpa ada yang menggerakkan bibirnya. Namun Minnie kembali terkejut saat Miyeon tiba-tiba menggerakkan bibirnya, melumat bibir Minnie dengan gerakan pelan. Minnie pun membalas lumatannya dengan gerakan yang lebih cepat.
Miyeon mengalungkan tangannya di leher Minnie sementara tangan Minnie ia letakkan di tengkuk Miyeon. Menahannya untuk memperdalam lumatan-lumatan mereka. Miyeon yang kewalahan mengimbangi gerakan bibir Minnie memutuskan untuk membiarkan Minnie melakukan apapun pada bibir dan mulutnya.
Setelah keduanya merasa kekurangan oksigen, barulah tautan bibir mereka terlepas dengan Minnie yang menatapnya dengan tatapan sayunya.
"I love you, Jo Miyeon.." Katanya setelah mengatur nafas masih dengan posisi yang sama.
Miyeon tersenyum mendengar itu. Ia kembali mengecup bibir Minnie sekilas sebelum menjawab.
"Make me love you, MinMin.."
**********
kalo ada typo mmf ya ak males ngedit hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
make me love u;-minniexmiyeon [✓]
Fanfiction;-nicha yontararak x cho miyeon (g)i-dle, gxg⚠