jangan biarkan sesuatu yang indah hilang
biarkan semua bersama walau ujungnya ada harus ada yang menggantikan-devinno jingga-
.
.
..Riana terus memandang keempat putranya dengan senyum tanpa sadar air matanya mengalir.
"Mama juga pengen kamu ada disini bang tapi kamu yang milih ikut bunda sama papa "riana menangis.
devin membiarkan kakak dan adiknya bermain dia meninggalkan lapangan dengan alasan haus, tapi dia malah menemui riana.
"mama kangen sama bang dean ya?" devin pengen deh ketemu bang dean mama bilang bang dean kan dokter," ujar devin tersenyum
"iya dek bang dean dokter nanti klo adek sakit berobat sama dia" jawab riana.
"maa nanti pasti bang dean bakal tinggal sama kita saat semua sudah berjalan semestinya, bunda punya 5 anak kalo bang dean kesini harus ada yang gantiin" jawab devin membuat rania menatapnya bingung.
"adek ke kamar dulu ya mau mandi bauk acem" jawabnya seraya mencium mamanya.
*
dikamar devin sudah menghabiskan 1 inhaler karna alasan malas memasang oksigen. namun bedanya dadanya terasa nyeri sekali seperti devin ingin melepasnya."anjir kenapa lagi sihh...akkkh" racaunya sambil memegang dadanya kuat.
tanpa disadari cairan kental berwarna merah mengalir dari hidungnya.
"ishhh ngapain pakek mimisan...maaa devin lagi kenapa napa devin bakal buat kak dean jadi milik mama" ujarnya dengan lirih..
devin memang merasa ada yang berbeda selain asma, tapi dia malas untuk ke rumah sakit, jadi dia hanya menanti nanti saja, sampai dia benar pergi kerumah sakit dengan sangat berat hati dia pulang membawa kekecewaan.
"saya kenapa dok asmanya parah ya?" tanyanya pelan.
"ada masalah lagi, nanti saya beritahu ayah kamu" ucap dokter vian.
"jangan, ayah gausah tau pliss kasian dok, doker kasi tau saya aja" ujarnya memohon.
"jantung kamu gabaik, kamu haru melakukan transplantasi." ujar vian membuat devin tersenyum.
"okke dok kasi obak pereda nyeri ya dok, nanti saya bakal konsul kakak saya dokter kok dok" ucap devin membuat vian tersenyum.
"okke klo gitu tapi secepatnya kasi tau ayah kamu ya" ucapnya
"siap dokk"
*
tengah malam devin bangun dari tidurnya, merasakan dadanya dihantam benda tumpul, ia hanya menahannya dan meminum obat pemberian vian, rasa sakitnya mereda membuat devin harus kembali tidur tidak mau sakit itu datang lagi."dekk bangun.... kebiasaan banget dah molor ampe jam segini" ucap devan menarik slimut adiknya itu.
"bang ahhh, males taukk" ucapnya
"ini hari pertama pakekk seragam putih abu abu njer, kagak mau sekolah? percuma ikut mpls" jawabnya
memang kegiatan mpls sudah berakhir kemarin, jadi hari ini sudah mengadakan kegiatan belajar walau hanya ada kegiatan perkenalan saja pastinya..
"iya iya bangun nihh, sana turun gua mau mandi" ucap devin mengusir.
"kagak turun 10 menit berangkat sendiri" ucap singkat devan yang membuat devin meneriaki namanya.
dimeja makan hanya ada devan, surya, dan deeran, rania sedang mengurusi daffa, sedangkan darka pasti sedang pup biasa kegiatan pagi darka.
"devinya mana bang?" tanya surya
"mandi yah biasa magernya kumat" jawab devan santai.
mereka semua sudah selesai sarapan, darka dan daffa sudah verangkat diantar supir, sisa si kembar dan deeran beserta surya dan rania.
"deer kaga telat hah SMP masuk jam 7 pas kan" tanya devin.
"bareng abang" jawabnya singkat.
"kenapa kagak bilang dari tadi abang santai karna abang masuk jam set 8." kaget devan.
"deren bareng ayah aja, pulangnya baru sama abang kasian nanti macet" jawab surya
"okke yahh" jawab deeran.
mereka pun bergegas menunu sekolah, tinggalah rania menunggu putra bungsunya pulang. Mungkin dia akan menemui dean di rumasakit, atau menikmati acara televisi.
"ma kita berangkat " yang mendapat anggukan dari rania
*
Jam menunjukkan pukul 11.32, rania sudah bosan dia akan pergi ke RS menemui putranya dean."Mama..."dean langsung memeluk putranya.
"kenapa gak kerumah aja dicariin dasha ma" ujar dean pada ibu tirinya.
"maunya sih, kan dashanya juga sekolah bang, bunda gimana?" tanya rania sambil berjalan menuju ruangan dean.
"baik kok ma paling lagi main sama Dika maa"jawabnya
"dinno udah SD ya sekarang? ni mama bawa nasi padang" jawabnya.
"udah ma kemarin daftaran juga, makasih maa " jawabnya
"devin pengen ketemu kamu, mungkin devan juga, kenapa kamu gak mau ketemu sama adik adik kamu termasuk daaren darka dan daffa?" dek membuat dean diam.
"dean taku pengen ikut mama, dean kangen mereka" ucapnya lirih.
"mereka bahkan gatau mukak kamu kecuali darka dan daffa" ucapnya pelan.
"devin sakit, dia seneng waktu denger kamu udah jadi dokter"
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Senja & Jingga
Teen FictionEntah bagaimana caranya hanya tuhan dan mereka senja dan jingga yang mengerti maksud dibaliknya.