ASJ 4

3 0 0
                                    

Kalau bahagia harus berkorban
Apa aku juga harus mengorbankan krbahagiaanku untukmu?
karna bahagiaku adalah melihatmu bahagia
-devinno jingga-
.
.

Malam harinya devin sedang bergurau dengan adik adiknya. devan jangan tanyakan dia,  dia pasti akan nobar bersama mamanya di depan televisi menikmati acara sinetron yang menurut devin sangat membosankan.

devin sedang bermain ps bersama darka, sedangkan daffa asyik bermain monopoli bersama ayah dan deeran dengan paksaan dari daffa.

"abang deren gak seru curang masa uangnya daffa diambil" adunya pada ayah.

"deren udah dehh, jangan jail main aja yang dimauin."ujar surya sambil terkekeh.

"ishhh ayahhh, deren kan juga mau main ps sama bang devan,liat bang devan jadi kejebak nobar azab sama mama gara gara daffa kan" ujarnya mengerucutkan bibirnya

"yaudah nih main sama bang devan, abang pengen main monopoli sama daffa, abang panggilin bang devan dulu"ujarnya karna ia sudah bosan dengan gamenya yang selalu menang melawan darka.

"abang devan sayang anaknya papih surya dan mamih rania, sok atuh diajak main ps ama adekmu yang tampan deerandry Lingga Affandra nihhh, jangan nonton azzab terus nanti kenak azzab beneran lohh" triakan dari devin sekaligus menyindir mamanya.

"adek mama denger lo ya" triakan rania menyusul.

"piss maa bercanda" ujar devin.

surya sibuk dengan daffa yang tak mau kalah main monopoli bersma darka yang juga mengafunya.

"daffa daripada kaya gitu mending gini deh, daffa kekamar ambil bedak yukk" suruh devin pada adiknya.

daffa pun pergi kekamarnya mengambil bedak bayi miliknya dan kembali turun.

"abang gabakal bikin bencana alam kan" ujar surya mewantii.

"tenang yah kita seneng seneng daridapada hidup ayah cuma gini gini aja" ucapnya seraya tertawa yang mendapat plototan dari surya maupun darka.

"bang ahh masa mainan bedak ihh" ucap darka yang membuat devin dan surya tertawa.

"abang ini bedaknya" ucap bocah berusia 7 tahun itu.

devin menerimanya dan mengambil alas untuk wadah bedaknya dan menuangkannya didalam wadah tersebut.

"jadi gini kita main tebak nama hewan yang kalah dicoret bareng bareng" ujar devin tersenyum.

mereka pun menikmati permainan hingga wajah mereka penuh dengan bedak, devan dan deeran pun ikut menyudahi aksi main psnya dan bergabung dengan mereka. hingga rania melihat keluarganya penuh dengan bedak sambil tertawa pun kaget.

"astagfirullah ya allah" ujar rania syok, melihat 6 orang lelaki yang ia sayangi penuh dengan bedak.

semuanya memandang kearah rania dengan senyum mengembang.

"mama belum kena bedak" ujar semuanya yang langsung menyerbu rania.

mereka menghabiskan malam dengan canda dan tawa hingga jam sudah menunjukkan 21.12 mereka pun menuju kamar masing masing karna daffa sudah mengantuk.

*
ditengah malam devin meringkuk kesakitan sambil berusaha mengambil oksigen yang terasa punah, sambil menekan dadanya yang begitu sakit dan nyeri ia berusaha mengambil obat dan meminumnya saata ia mengambil air dengan tangan gemetar

"pranggggg....."membuat rania yang berada dikamar darka menuju ke kamarnya dengan tergesa gesa.

"adek yaallah, adek kenapa " ujar rania kawatir dan menangis.

"ssaa..kkit..mmma....hhelp..me.." ucap devin terbata.

surya pun langsung menghampiri kedua orang itu dan mengangkat devin menuju ranjang dan memasakangkan oksigen.

"tarik nafas pelan pelan dek, adek pasti bisa" ucap riana dengan tangisnya.

"dekkk kerumah sakit ya, asmanya kambuh biar ga sakit" ucap surya sambil mengontrol nafas anaknya.

dirasa nafasnya sudah normal surya dan rania pun menghela nafas lega.

"yahh.. adekk, dia pasti capek" ujar rania masih tengan tangisnya.

"gapapa ma adekk cuma kecapekkan abis main tadi, nanyi kalo kambul lagi kita cuss rumah sakit" ujar surya terkekeh.

"ayah anaknya sakit masih aja bercanda" ujar rania cemberut.

*
pagi harinya devan sudah siap dengan seragamnya, dia heran tidak ada orang tuannya bahkan yang membuat sarapan adalah bi imah ART dirumah itu, daffa juga menyiapkan diri tanpa mamanya.

devan memasuki kamar devin adik kembarnya, namun nihil kosong, adiknya tidak ada, hanya tersisa kamar yang berantakan.

"drrt drrt..."ponselnya berdering.

"hallo asalamualaikum ma, mama dimana daffa nyariin mama?" ucapnya

"hallo sayang mama dirumah sakit, adek kejang semalem asmanya juga kambuh, kamu anter daffa ama darka kesekolah ya biar daaren ama pak ujang, nanti telat klo daaren ama pak ujang" ucap diseberang sana.

"astaga kok dev gadibangunin sih maa, iya nanti dev anter" ucapnya menggerutu.
.
.
.
.

Antara Senja & JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang