We only do what we want (Part 1) killer AU

156 9 10
                                    

Warning! Killer AU,Violence dan darah bertebaran, bila kalian tidak suka yg gore kalian bisa skip saja. Maaf kalau gorenya kurang--

Suara malam hari yg dingin di Ikebukoro terdengar sunyi yang ditemani oleh beberapa suara mobil dan orang yg berkeliaran di malam hari.

Seorang pemuda yang mengenakan penutup mulut sedang berjalan ke arah sebuah gang kecil yang terdengar suram oleh orang sekitar dan saat orang itu ingin ke arah gang tersebut, dia dihantam oleh seorang preman jalanan ke arah dinding bata yg dingin dan keras.

"Hei! Mau apa kau ke gang ini? Kau tidak tau ini gang milik preman daerah sini? Lebih baik kau bayar jika tidak ingin terluka" bentak preman tersebut, tapi pemuda penutup mulut itu tidak bergemiring apapun dan hanya menghiraukan preman tersebut.

Perasaan kesal dan marah preman tersebut mulai memukul pemuda tersebut, dengan cepat pemuda penutup mulut tersebut menghindar pukulan tersebut dan menahan dan mematahkan tangan preman tersebut.

Sang preman meringis kesakitan dengan perilakuan pemuda penutup mulut itu, pemuda tersebut pun mulai menonjok preman itu dan sang preman terpelentar jauh.

"Agh! S-siapa kamu?! Mau apa kamu?" Ujar sang preman dengan ketakutan, dan pemuda penutup mulut itu mendekati sang preman dan mengeluarkan sebuah gunting besar dan mengarahkan kepada leher preman tersebut dan berkata "kau bisa panggil aku 'number two'" kata pemuda tersebut sambil menunjukan mata heterochromaticnya berwarna hijau dan kuning.

Dalam sesaat sang pemuda itu menusukan gunting miliknya ke leher preman itu. Darah mengucur banyak dari lehernya dan mengalir dari leher ke badannya. Dan lalu gunting tersebut dicabut dan menusuk ke arah kepala preman yg telah mati itu.

Setelah puas menusuk badan preman tersebut beberapa kali yang sudah hancur, perutnya terbuka dan organ dalamnya dihinggapi serangga, kepalanya hancur, bolamatanya sudah tidak ada ditempatnya. Sang pemuda bermata hijau-kuning tersebut pun beranjak meninggalkan badan itu dengan begitu saja.

Dan dia pun pergi ke tempat yang dia tuju, sebuah bangunan yang tua dan sudah tidak berpenghuni. Rumah tersebut memilik beberapa kerusakaan dan perlu di perbaiki, tapi sang pemuda pemilik mata heterochromatic itu tidak peduli dan memasuki rumah tua tersebut.

Dia menelurusi rumah tua tersebut dengan santai, dan menuju ke ruangan bawah tanah yang arahnya berdekatan dengan tangga. Dia terus menuruni tangga tersebut untuk berjalan ke ruangan yang dia tujui dengan bertuliskan "bahaya jangan masuk" dan memasuki ruangan tersebut.

Di dalam ruangan tersebut terdapat sekitar 17 orang menunggunya di sana.

"Kenapa kamu baru datang sekarang? Kita semua udah nungguin kamu lama sekali, Jiro" ujar seseorang yang sedang menghack laptop yg dia pegang.

"Maaf saja, tapi aku tadi sedang membereskan sesuatu, emang kalian gak ada hal yang harus kalian lakukan apa?" Tanya Jiro kepada mereka.

"Aku tadi baru saja dari RS melakukan sebuah pembedahan kepada seorang direktur yang sedang sakit hati, dan akupun mengambil hatinya. Tau-taunya pas aku udh ambil hatinya dia malah tidur" kata "Killer-Doc" sambil mengeluarkan sebuah hati yang masih berlumuran darah.

"Wah sebuah hati! Makasih Jakurai-san, kamu tau aku lagi butuh hati nih buat makan!" Seru 'D777CE' sambil mengambil hati tersebut dari genggaman Jakurai dan langsung memakan hati tersebut.

"Dice! Hati itu seharusnya dimasak dulu, kamu jangan langsung makan mentah-mentah!" 'DEMI' memperingati Dice untuk tidak memakan hati tersebut dengan mentah.

"Santai saja Hitoya-san, aku kan kanibal dan aku bisa makan apapun!" Kata Dice sambil tersenyum dan meneruskan makannya. Yang lain hanya bisa tersenyum pasrah saja melihat Dice seperti itu.

"Ngomong-ngomong, bagaimana dengan kerjaan mu Doppo-san? Kau sudah mencari tahu dimana keberadaan para Chuuoku?" Tanya 'Sir.Navy' kepada 'D.O.P' yg sedang melacak keberadaan Chuuoku

"Tenang saja.... aku sudah dapat keberadaan para Chuuoku" ujar Doppo sambil tersenyum ke arah Rio.

"Baguslah kalau begitu kita tinggal langsung berangkat saja kesana" ujar 'hc.Yakuza' yg hendak pergi ke arah pintu keluar tetapi kemauannya itu dihentikan oleh 'Mr.Zero'

"Jangan gegabah dulu Samatoki-kun, kita tidak bopeh berangkat sembarangan kalau mau membunuh para Chuuoku." Ujar Rei sambil menahan Samatoki.

"Tapi---" "Sudahlah Samatoki, kita persiapkan dulu rencana kita selanjutnya. Nanti kalau kita semua sudah siap kita akan bebaskan adikmu dan semuanya, ok?" Jelas 'Jester' kepada Samatoki.

"Baiklah kalau begitu... kita tinggal tunggu saja ya Sasara?" Tanya Samatoki kepada Sasara.

"Ya betul!" Ujar Sasara disertai dengan anggukan yg lainnya. "Kalau begitu kita lebih baik pergi ke hutan untuk bertemu teman lamaku~" ujar 'Candy' ke yg lain sambil beranjak ke luar dengan yg lain.

"Memangnya kita mau ngapain ke sana?" Tanya Dice kepada Ramuda. "Itu rahasia~ ayo, sebelum mereka marah" ujarnya dan mereka semua pun berangkat ke tempat yang mereka tujui yaitu hutan.

TBC...

Tales of the unusual ft. HypmicWhere stories live. Discover now