33- sudah

954 48 15
                                    

salsha menghela nafasnya sejenak lalu kembali melangkahkan kakinya masuk ke gedung rumah sakit.

Hari ini aldi dikabarkan tengah menjalani kemo nya setelah beberapa bulan memutuskan berhenti karena kondisi dirinya yang tidak memungkinkan,gadis itu berniat datang untuk menengok sebentar,seraya memberi semangat untuk mantan pacarnya itu.

Dia datang tidak bersama iqbaal,tidak bersama para sahabatnya,sendiri.

Sahabatnya punya jadwal yang sibuk dikarenakan sudah normal lagi harinya.

Kalau kalian bertanya kemana sahabat yang lain?

Bella dan kiki? Pengantin baru,banyak yang perlu diurus.

Steffi dan pacarnya? Mengurus visa untuk diperpanjang.

Cassie dan babas? Sedang berpetualang dikota yang besar dan indah ini,nanti mereka datang untuk menjenguk.

Iqbaal? Entahlah salsha sendiri tidak tau kemana dan dimana pria itu.

'klek'

Gadis itu tersenyum,"Selamat pagi Al."

"Pagi."

Salsha mengambil posisi disamping pria itu,memutuskan untuk tidak duduk karena memang hanya sebentar saja inginnya.

"Kemo jam berapa Al?"

"45 menit lagi."

Hening.

Salsha kehabisan topik,entahlah biasanya ia cukup bawel jika berbicara tapi sekarang mulutnya seperti dibungkam dengan jeruji besi.
"Eummm, semangat ya Al? Biar kita bisa seru-seruan bareng lagi?kamu mau kan?janji ya harus baik-baik aja?"

Pria itu tersenyum tipis,ia tidak tau harus menjawab apa.

Dan akhirnya ia mengangguk,"iya gue usahakan cha."

Salsha pun meraih tangan aldi yang bebas jarum infus, menggenggamnya seraya berkata,"Al,masih banyak yang sayang dan butuh lo disini."

Aldi menarik tangannya cepat,membuat salsha terkejut dengan tingkah pria itu.

Apakah ia tidak sudi lagi dekat dengannya? Bahkan untuk menatap matanya pun ia hanya sekilas lalu kembali menatap tembok kosong didepannya.

Aldi memejamkan matanya sebentar,ia menatap nanar gadis yang berdiri disamping brankarnya,"Maaf cha,ya gue tau itu.Gak usah khawatir,bahagia terus ya cha?"

Salsha mengangguk mantap,"Pasti. Tapi tolong berjuang sekali lagi Al,bukan untuk gue,untuk lo,untuk sahabat-sahabat lo,dan untuk bokap lo."

"Pasien aldi,10 menit lagi kita masuk."ucap seorang perawat yang masuk dan meletakkan segelas air minum.

"Baik sus."

"Lo mau gue tungguin kemo nya?"tanya salsha ragu.

Aldi menggeleng,"Gak usah cha,makasih,lo pulang aja."ucapnya.

Salsha mengiyakan pasrah,"lo harus baik-baik aja ya al? Besok kan ulang tahun gue,gue mau lo hadir juga."

Aldi tersenyum,"gue gak akan mati secepat itu kali cha,gue kan strong hahaha." Balasnya sambil tertawa pelan.

Salsha dengan gemas mencubit lengan aldi.

"Aw! Dih kenapa nyubit sih?"

"Abisnya lo kan bukan tuhan Al tapi gue aminin!Aamiin paling serius!."

Pria itu tersenyum manis kali ini.
"Mau kado apa tuan puteri?"tanyanya.

Tampak menimang tawaran pria itu tapi dengan cepat ia hanya menjawab,"Kesembuhan lo!kalau bisa 1 box macaroon hehe."

Aldi menyanggupi.
"Gue akan kasih hadiah yang paling berkesan untuk lo cha."

Salsha tersenyum.

"Jadi boleh gue nemenin lo kemo?"

"Jangan,jaga perasaan iqbaal,dia berhak dapet cinta dari lo sal,"
"Dia berhak memiliki lo."

"Terimakasih al."

----

Aldi sudah memasuki ruang kemo,salsha menurut,ia pulang dan tidak menunggu aldi kemoterapi.

Bff gang (8 anggota)

Stephanie : woi pada dimana?

Cassie lee : ini gue sama babas mau ke rumah sakit.

Bella G : Maaf ya guys gue sama kiki gak ikut dulu,capek wkwkw.

Stephanie : ya deh pengantin baru mah wikwik hahaha!

Bella G : apaan sih stef?! Habis beres-beres rumah baru dong!

Stephanie : ✌
Stephanie : gue nanti nyusul ya @ cassie lee

Cassie lee : yang lain gak ikut? @ iqbaal @ salsha

Salsha : tadi gue udah kesana sebentar.

Iqbaal : gak ngajak?

Salsha : maaf tadi buru-buru bareng uni soalnya baal.

Cassie lee : gak ikutan ah kaboor.

----
Iqbaal berdecak, sebenarnya ia itu dianggap apasih sama salsha? Memangnya sekadar kasih kabar sebentar tidak bisa?

Giliran dirinya yang menghilang, gadis itu justru mendiamkannya,marah tidak jelas,lalu ketika ia minta maaf pun gadis itu enggan.

Kenapa perempuan susah sekali dimengerti sih?

Lelaki kan juga ingin dimengerti bukan hanya ngertiin saja!

Gumamnya dalam hati

Drrt drrrt

Salsha is calling

"Halo?"

"Baal, hiks, aldi baal."

Iqbaal memutar bola matanya jengah, ia kira gadis itu ingin minta maaf.

" Hmm."

Salsha yang masih sesenggukan pun tetap berbicara, "baal untuk hal aku gak kabarin kamu aku minta maaf, tapi baal, ini kabar buruk hiks. "

Kali ini pria itu mengerutkan keningnya, merasa ada yang tidak beres.

Pasalnya sejak tadi handphone nya terus bergetar tapi ia enggan untuk melihat atau bahkan sekedar mengeceknya.

"Kenapa?" Tanya nya.

"Aldi baal hiks----"

"Aldi meninggal baal."

Deg

Gak mungkin kan? Pasti gadisnya itu salah, atau mungkin ia salah dengar, ya pasti salah.

"Kamu gak usah bercanda!"

Salsha menggeleng di tempatnya, bahunya sedang diusap oleh para sahabatnya yang juga menangis, "aku gak bercanda! Gak bohong! Datang ke rumah sakit sekarang baal! Aku mohon hiks."

Tutttt

Iqbaal mengacak rambutnya frustasi, ini terlalu cepat, ia belum cerita banyak hal dengan sahabat sejatinya itu, masih banyak hal yang ingin ia sampaikan.

Kenapa tuhan berkata lain? Kenapa??

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Salsha [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang