29- terimakasih

662 70 11
                                    

Semangkuk bubur ayam hangat ala restoran Indonesia di Berlin itu  ditemani segelas air mineral yang menjadi sarapan kedua pasangan yang sedang duduk sembari bersends gurau.

Salsha menyuapkan sesendok bubur ke depan mulut pria yang sedang menatap dirinya dengan sangat lekat.

Ia tersipu,sudah berkali-kali ia menyuruh kekasihnya untuk tidak menatap dirinya seperti itu,namun hal itu tak juga dikabulkan oleh Iqbaal.

"Baal! Udah ih aku malu!"

Pria itu terkekeh dibuatnya,melihat gadisnya tersenyum dengan rona merah dipipinya itu membuat dirinya semakin gemas,"iya iya, udah kamu makan dulu,dari tadi aku terus yang makan." Ujarnya.

Gadis itu mengangguk lalu menyuap sendok demi sendok ke mulutnya.
"Mau aku suapin gak?"tanya iqbaal jahil.

Dengan cepat gadis itu menggeleng lalu ia menyodorkan mangkuk yang tinggal berisi setengah bubur kehadapan iqbaal,"nih habisin sendiri." Ucapnya lalu kembali sibuk dengan mangkuk miliknya.

Setelah selesai iqbaal berdiri dan menghampiri kasir untuk membayar pesanan mereka."Mau kemana lagi tuan puteri?" Tanyanya lembut.

Salsha tampak menimang tawaran iqbaal lalu ia memasang wajah memohon dengan binar matanya yang lucu,"MALL!" mintanya riang.

Iqbaal pun tak sanggup menolak permintaan kekasihnya itu, lagipula sudah lama mereka tidak menghabiskan waktu berdua.

Disinilah mereka sedang berkeliling mall terbesar yang ada di berlin padahal salsha hanya ingin ke mall biasa saja untuk bermain timezone ala Berlin. Namun iqbaal malah membawanya ke salah satu mall terbesar disini.

Salsha yang bahkan lebih lama tinggal di berlin dibanding kekasihnya itu belum pernah datang kesini sehingga membuat gadis berambut cokelat itu tampak takjub.

Isinya kebanyakan toko branded ya seperti plaza Indonesia versi super duper besarnya lagi."Baal mau icecream!"pintanya

Iqbaal mengangguk lalu memesankan icecream yang gadis itu minta,"one chocolate with rapsberry please."ucapnya.

Salsha nampak terkejut lagi karena ia tak menduga iqbaal tau icecream favorit nya dulu, padahal yang ia tau iqbaal hanya tau rasa favoritnya satu lagi yang vanilla with cookies cream,tapi darimana ia tau batin nya bertanya-tanya.

Iqbaal menempelkan ujung icecream ke hidung salsha yang nampak melamun itu."hei ngelamunin apa sih?"tanya nya.

Seakan bisa membaca mimik muka kekasihnya,"aku tau kamu suka rasa ini dari aldi."jelasnya lalu mengacak rambut salsha.

Bibirnya mengerucut lucu, lalu membalas perlakuan iqbaal dengan mengelitik perut rata cowok itu,mencolek icecream ke pipi, berdansa tidak jelas seakan lupa kalau mereka berada ditengah mall.

Kini kemesraan mereka menjadi tontonan banyak orang yang datang mengerumun,mereka tersipu malu dibuatnya.Alhasil iqbaal menunduk dan berterimakasih atas tepuk tangan yang diberikan,padahal mereka hanya joget asal saja namun didasari rasa cinta yang membuat gerakan itu nampak sempurna.

"Hahhh,capek juga ya,aku malu banget tau baal."gerutu Salsha.

Iqbaal mengangguk menyetujui,"Gak apa lah buat kenang-kenangan."

Salsha tersenyum,ia merasa bahagia sekali memiliki pria disampingnya ini.Ia juga merasa nyaris telah menyia-nyiakan lagi orang yang sangat mewarnai hidupnya,

Ia berjanji akan memberikan sepenuh hatinya untuk pria ini,ia juga akan menyayanginya seperti yang pria itu lakukan.

Setelah seharian menghabiskan waktu bersama mereka menyempatkan diri kembali ke rumah sakit sebelum pulang untuk membersihkan diri dan istirahat,"eh salsha,iqbaal." Sapa cassie yang berada disana.

I'm Salsha [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang