#chapter 3

39 6 3
                                    

Vote yuhuu😘

Pov Mahesa~

Sedetik yang lalu sebelum bahu ku
terhantam ,wanita wanita yg penuh dengan materi mengincarku
Berbeda dengannya,dia manis dan menyetarakan setiap orang tanpa melihat ketampanan ku

Flashback on~

"kak Mahesa!! Lopyu!"

"Mahesa will you marry me"

"kakak bales DM ku"

"Kak Mahesa ku slalu luv luv"

Apa yg ada dipikiran mereka
Tujuan mereka di sekolahkan agar pintar dan bukan memujaku

Benar benar wanita jaman sekarang banyak yg murahan

Dugh!

"Eh! bego lo!! matanya di pake!"ketusnya

Tanpa kusadari saat itu juga bibirku tertarik keatas tapi tak menampilkan deretan gigi ku

Flashback of~

Pov Mahesa end,.

Kini pria yg di juluki es kutub itu sedang memilih milih buku di perpus,sekedar mencari sesuatu yg bisa dibaca.Buku dengan genre misteri mungkin sangat membantu rasa sepinya

Tak sendiri,sedari tadi Novan mengikutinya dengan seribu ucapan agar bisa membuka obrolan nmun sepertinya tak mempan,Mahesa adalah tipe yg cuek dan don't care

Sampai seseorang menangis pun tidak akan membuat hatinya mencair,dia sosok yg Dingin dan tak suka bergaul
Bahkan untuk jatuh cinta
Apa itu?Mahesa tak kenal rasa cinta
Bahkan dia tak punya cinta untuk keluarganya.Bisa di bilang sepupu sepupunya hampir menjadi orang yg matre,mendekati dan menemani Mahesa adalah cara untuk menjilat uangnya

Terkadang ia kesal,namun ia tetap menikmati alur dunia yg membiarkan para Anjing anjing menjilatnya

Mahesa mendudukan dirinya di salah satu bangku dan diikuti Novan

Jika dibilang Novan Sabar?
Bahkan Novan patut untuk menjadi orang yg di sayang tuhan

Novan adalah sebangku Mahesa dari dulu,bukan Mahesa yg memintanya
Tapi Novan yg slalu ingin jadi teman baiknya

"Sa lo kenapa sih?diem aja dari tadi"
Mahesa menggeleng pelan dan menujukan matanya pada lembaran lembaran cerita yg semakin menarik untuk di baca

Helaan keluar dari seorang Novan,yg nmanya Mahesa kalo lagi biasa atau marah pun tetap sama saja

Dingin,cuek dan datar
Entah dorongan dari siapa sehingga Novan betah menjadi satu satu nya teman dari orang yang antisosial seperti Mahesa

"yaudah deh van gw tinggal dulu~
Biasalah mau cari chenel"ucap Novan menepuk bahu Mahesa pelan
Dan mendapat deheman dari nya

...
Selasa.

Balutan syal berwarna hitam senada dengan jaket melekat di badan Jasmine hingga menutupi sebagian seragam sekolahnya

Ia usahakan untuk kali ini tidak terlambat lagi seperti biasanya,langkah kaki nya menyusuri jalan jalan kecil yg biasa di sebut jalan pintas

Angin pagi ini berhembus lumayan kencang sampai membuat poni rambut Jasmine acak acakan,akan tetapi menandakan bahwa ini benar benar masih pagi dan tak bisa dikatakan Jasmine akan telat

"tumben agak pagi!"pekik seseorang yg secara tiba tiba ada di belakang Jasmine tepat,spontan Jasmine mencubit lengan orang itu karna kaget

"ihh! Embull!!? "seru Jasmine histeris

"aw!! Sakit aa~ lepasin"pinta orang itu karna cubitan keras

"Mampuss! Suruh sapa ngangetin gw!
S.A.R.I.N.G.A.N T.A.H.U!"tutur Jasmine dengan nada mengejek

"Dasar preman pasar! Cewek gak ada lembut lembutnya.kek Amel itulohh..
Kalm,manis cantik lembut perhatiaaan.."balas pria yg sering Jasmine panggil Embul,tapi nama aslinya Daniel ferdiano.

"yee.. Amel mah Amel aja, Gue mah gue aja.Jdilah diri sendiri!"tutur Jasmine sok bijak
"oh ya kok lo tumben jalan kaki!biasanya bareng Amel naik motor!"

"situ nanya apa nyuruh?ngegas!"ketus  Daniel

"Nyuruh buat jwab pertanyaan*"
Daniel mendengus dan mngecek suhu badan Jasmine di kening

"keknya siap siap jadi istri Tarzan deh"Jasmine kesal lantaran Daniel mengabaikan pertanyaanya

"jawab dulu pertanyaan gue! Lo ada masalah sama Amel?"

"Gak usah kepo kek Dora deh lo! "

Jasmine mendesis sebal,sekarang Daniel sudah berani main rahasia rahasia." Ih lo mah gitu yha semenjak punya cewek jarang mau Curhat ama gue"

"Yha masa cowok hobinya curhat,ygada dibilang banci gua entar"

"ooh,udah mulai gengsi gengsian"

Daniel berdecak dan terpaksa akan mneceritaka. Problemnya dgn Amel

"Tapi janji lo gk akan ngambek?"Daniel memasang kelingking lalu Jasmine mengkaitkan kelingking nya"Janji"

"Jadi Amel marah sama gue dia lagi jaga jarak dulu,karna dia cemburu ngeliat gw terlalu deket sama lo.Dan gue harap lo maklumin yha kalo gw jarang ketemu sama lo di sekolah?"

Mendengar perkataan Daniel membuat dada Jasmine sesak dan memaksakan tersenyum"gue sih fine aja selama lo nyaman"kata Jasmine
Yang cepat cepat melangkahkan kaki
dan jalan mendahului pria berjambul dengan kulit yg agak hitam namun punya senyum manis.

"Tungguin napa? Cinta gw aja lo tungguin.Masa gue nya enggk!?"jerit Daniel yg melihat Jasmine berjalan gaspol

Mendengar hal itu membuat Jasmine sedikit berdebar,karna jujur Jasmine menyukai Daniel dan ia tak pernah Alfa untuk mencintainy setiap detik

In school~

Benar benar sial!
Terlambat ia mengumpat
Terlalu pagi juga tetap mengumpat

"Ah anjing"lirih Jasmine stelah tau isi kelasnya yg sepi,sunyi dan belum ada tanda tanda kehidupan disini

Ia melirik arlojinya yg menunjukan pukul enam tepat,ia berpikir kalau begitu bgaimna bisa Daniel sepagi ini setiap hari nya

Jasmine menaruh tasnya diatas meja dan duduk di bangkunya,memasang headshet yg tersambung dengan ponsel pintar miliknya lalu diiring lagu Promise~JIMIN

Sungguh menenangkan mendengarnya,Ia akan seperti ini sampai Disa datang dan duduk di bangku depannya yg memang tmpt Disa duduk

Iya,mereka tak satu bangku,Karna alasan Disa yg terlalu cerewet dan bisa mengganggu konsentrasi belajar nya

Tetapi hingga kini tak boleh ada yg mengisi bangku disampingnya.

Mahesa*

Siswa siswi mulai ramai dan membuat tanda tanda kehidupan di sekolah ini,rambutnya yg berwana hitam kecoklatan itu terlihat rapih kali ini karna sentuhan pomade dari Novan

Benar benar bukan diri Mahesa yg sebenarnya,akan tetapi mau apa lagi?
Ia hanya menuruti nasihat Novan

"setelah ini~ lo jangan lupain gw ya?
Jangan lupa juga genti pomade gw yg hampir setengahnya abis buat rambut lo yg kayak nenek grandong itu!"ketus Novan namun dilanjut cekikikan

"Gue gk bakal lupa.Punya temen.."gantung Mahesa dengan muka datarnya

"Cabe kyk lo"lanjut Mahesa tanpa ekspresi apapun

Novan merasa sesak di dadanya
Novan tuh gak bisa diginiin
"Sa! Lo kalok mau bikin lelucon tambahin ketawa kek,jadi terkesan bercanda.jangan diem diem bae "

"oh"jawab Mahesa yg lalu pergi sepeninggalan Novan yg termelongo di sana

"tuhan~~~ kuatkan hambamuuu..~~"
Frustasi Novan namun disisi lain sedih karna akan jarang bertemu dengan Mahesa

Dikit ya?hehe
Soalnya lagi bingung buat rangkaian katanya terus nih tangan pegel bgt

Mau lanjut nggk?
Coment

JasmineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang