Jasmine menghadap kedepan menatap lawan bicaranya yang sedang curhat dengan hubungan percintaanya yg cukup rumit
Disa memang terlihat ceria,tapi jika ditelisik lebih dalam.Cukup rumit bagi dirinya yg terjerat oleh seorang psycopath ,"trus gw harus gmna Mine?!"kata Disa dgn nada gusar.Jasmine menutup buku yang baru tadi ia pinjam di perpus
"Jujur gue juga nyesel ngerestuin hbungan Lo ama Rano.Ish gw kira dia baik buat lo.Kalok kaya ginih.. Solusinya cuma satu--"Jasmine menggantungkan ucapannya,setelah melihat seorang cowok diambang pintu dengan wajah datar namun ditambah ketampanannya
Sedangkan Disa merapatkan kuping,penasaran apa selanjutnya yg akan diucapkan Jasmine"paan?"
"Ganteng"Reflek Disa mencubit gemas lengan Jasmine lantaran bicaranya yg ngelantur,"sakit"tutur lembut Jasmine masih dalam pandangannya
Disa mengikuti arah pandang Jasmine yang jatuh pada cowok yg sedang hangat dibicarakan di grup kelasnya
"Hm.. Pantes"kata Disa mencelos
Sampai cowok itu berjalan menuju bangku milik Jasmine,duduk dengan santainya.Gak tau dia kalau Jasmine sudah deg degan.
"kita lanjut ngobrol nanti aja di kantin ya Mine?"Jasmine mengangguk,entah kenapa hari hari ini dia merasa akward jika berdekatan dengan Mahesa
Jasmine pun mengingat sesuatu hal yg perlu dibicarakan dengan Mahesa,ia mengarahkan badannya untuk menghadap Cowok berjuluk Ice prince itu"Sa.?"panggil Jasmine lirih
Sedangkan yg dpanggil hanya berdehem seraya mengutak ngatik layar ponselnya entah apa yg sedang di sibukan
"Kok elo kmaren nelpon gue? Pake 'sayang'segala lagi,trus habis itu katanya lo mau kerumah gw.tapi kok gk kerumah gw?"Mahesa mendelik ,mengingat ngingat
"oh.. Itu. Jangan geer dulu,wktu itu gw lagi di kafe,ada cewek cewek sekolah kita yg kebetulan juga nongkrong disana""terus?"sambar Jasmine
"terus mreka pada minta foto sama nempelin gw,jadi gue nelpon elo biar mereka tau klo gue udh punya pacar"ucap Mahesa panjang lebar namun dengan muka yg tetap datar
Penonton kecewa alias Disa,Jasmine sempat bercerita pasal Mahesa yg tiba tiba menelpon dengan panggilan sayang.iya sayang sekali Jasmine hanya dijadikan pengusir lalat
"oh.."lirih Jasmine ada nafas berhembus seperti kekecewaan
'Ada apa sama gw sih? Masa gitu aja baper? Dasar!'batin Jasmine
Bel istirahat.
"tuhkan muka lo di tekuk.pasti lo kecewa kan?"goda Disa pada Jasmine yg berjalan beriringan dengannya di lorong kelas
"kecewa apa sih Dis? Gue cuma bedmood aja "
"gue sahabatan sama lo udah 3 tahun Jasmine! Gue tau kapan lo lagi seneng,susah,bingung "
"ust!"Jasmine menyambar begitu tidak sopan,mau gimana lagi pasti Disa akan mengoceh sampai di kantin hingga dia tidak bisa makan dengan tenang nantinya
" ih lo mah kalok dibilangin susah banget yha? Pantes tmen lo cuma gue.Karna gue orang yg ekstra sabar huh "Disa berbelok kekantin tapi saat ia sadar bahwa sahabatnya itu tak mengekori dirinya ia pun kembali keluar kantin,betul saja Jasmine malah berjalan lurus
"Jasmine"teriak Disa tak membuat Jasmine menoleh
"Woy Jasmine!"teriak Disa namun naik satu oktaf dari sebelumnya,yg dipanggil pun menoleh dengan raut wajah masam
"balikin buku dulu!"jawab Jasmine seraya menunjukan buku di tangannyaDisa hanya geleng geleng kepala,sudah biasa ngantin sendiri.
Disa masuk kantin dengan lenggak lenggoknya cukup banyak juga yg mengenalnya dari kelas lain ,bisa dibilang teman teman jadi ia tidak malu sedikitpun
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasmine
Teen Fictionpada garis yg merangkak maju,Jasmine bertemu seorang pria yg berhasil membuatnya pacaran untuk yg pertama kalinya.Tapi beberapa umpatan ia ucapkan karnaa.. "pacaran rasa jomblo:>"