Dari tadi pagi sebenernya seungyoun udah ngerasa ada yang aneh sama kondisi tubuhnya, dia pusing banget, terus rasanya dingin aja gitu padahal ini musim panas, tapi karna dia ada kerjaan di kantor akhirnya dia maksain untuk berangkat kerja.
Akhirnya dia di kantor bener bener maksain diri untuk ngerjain kerjaannya, kleyengan sebenernya, tadi sempet tidur juga di kantor, tapi gak lama. Abis itu mutusin buat pulang, itupun pulangnya dianter jinhyuk, karna seungyoun udah gak kuat untuk bawa mobil, kalau salah salah nanti nabrak aduh enggak deh, makanya minta tolong jinhyuk aja.
Jinhyuk cuma nganter seungyoun aja, waktu seungyoun masuk rumah, dan udah ketemu hangyul, dia langsung buru buru pulang, naik taxi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waktu masuk rumah, seungyoun disambut sama hangyul yang mukanya bingung, setelah bilang makasih ke jinhyuk (dna jinhyuknya pulang), hangyul mapah seungyoun ke kamar.
"Badan kamu panas banget, tiduran aja dulu"
Seungyoun berbaring di kasur, terus diselimutin hangyul
"Aku bikin bubur dulu ya, sebentar" kata hangyul
"Yang, disini aja boleh gak? Aku gak laper, mau peluk" kata seungyoun, nahan hangyul untuk pergi ke dapur bikin bubur
Seungyoun yang sehat aja udah manja, apalagi seungyoun yang sakit, makin manja jadinya.
Tapi yaudah gapapa, hangyul turutin aja apa maunya seungyoun, dia naik ke kasur, berbaring disebelah seungyoun, terus seungyounnya dipeluk
"Pusing ya?" tanya hangyul
"Iya, tapi begitu liat kamu pusingnya jadi ilang"
"Gausah gombal dulu, kamu tuh lagi sakit loh youn"
"Enggak ah, dipeluk gini juga langsung sembuh"
"Iya abis peluk gini terus gantian jadi aku yang sakit"
"Enggak lah sayang, mana ada, eh iya anak aku mana?" tanya seungyoun
"Lagi tidur, paling bentar lagi bangun" kata hangyul
Habis itu mereka gak ngomongin apa apa lagi, hangyul ngusap ngusap punggungnya seungyoun, seungyounnya tidur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gak lama setelah itu, ada suara dohyon yang baru bangun tidur manggil "baba.." di kamar sebelah, kamarnya dohyon
Hangyul buru buru bangun, langsung nyamperin dohyon "udah bangun ya, sini sini papa gendong" dohyon yang masih lemes karna bangun tidur, nurut aja waktu digendong terus dibawa ke kamar orangtuanya, dia baru bersuara lagi waktu liat dikasur ada papi lagi tidur
"Hngg, bapi?" tanya dia
"Iya, papinya lagi sakit, dohyon jangan berisik ya, sst" kata hangyul, bisik bisik
"Bapi kit?" (papi sakit?) tanya dohyon lagi
"Iya sayang" kata hangyul
"au peyuk" (mau peluk)
"Jangan ya, nanti sakitnya nular, dohyon disini aja sama papa"
"Au bapii, bapiiii" (mau papi, papiiii) eh suara dohyon malah makin kenceng
"Yaampun, sstt udah ah kita diluar aja" kata hangyul, mau bawa dohyon keluar kamarnya
"Hangyul, sini" ternyata seungyoun kebangun karna suara dohyon
"Sini aja gapapa" katanya lagi
Akhirnya dohyon dibiarin naik ke kasur, dia langsung liatin wajah papinya yang masih berbaring
"Bapi, kit ya?" (papi sakit ya?)
"Iya, dohyon jangan sampai sakit kayak papi, ya" kata seungyoun
"Bapi ngan kit, dodo cedih" (papi jangansakit, dodo sedih) kata dohyon sambil nepuk nepuk pipi papinya
"Uh sayangnya papii, sini peluk"
Dohyon langsung peluk papinya, keliatan dia sedih karna papinya sakit, padahal dohyon masih kecil, tapi dia udah ngerti soal papinya yang sakit
Hangyul tadinya rada was was, takut demamnya seungyoun nular ke dohyon, tapi yaudahlah, kayaknya dohyon gak se-lemah itu untuk langsung ketularan demam.
"Dohyon sayang papi gak?" tanya seungyoun
"Eum" dohyon ngangguk
"Sayang papa juga?" tanya seungyoun lagi
"Eum" dohyon ngangguk lagi
"Sayang papa atau papi?" seungyoun nanya lagi
"Eum.. Baba! hehehe" (eum.. Papa !hehehe) dohyon ketawa
"Iih dohyon" papinya kesel, terus anaknya di kelitikin
Papanya mantau aja, jagain takut anakny jatuh, soalnya kalau udah bercanda sama papi suka ga inget tempat, kalau sampai jatuh dari kasur kan bahaya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
