Finally

1.6K 147 11
                                    

_________________________

Sehun termenung di kamarnya. Dia berbaring di ranjang sambil menatap langit langit kamarnya. Tatapannya menerawang. Wajah Park Chanyeol memenuhi benaknya. Sialan, batinnya. Kenapa pria itu tidak lenyap dari pikirannya. Sehun mendengus pelan. Dia tidak bisa terus-terusan seperti ini. Belum lagi jantungnya entah kenapa berdebar setiap kali teringat momennya dengan Chanyeol. Apalagi tadi siang saat mereka menonton. Chanyeol begitu banyak bicara. Tapi entah kenapa itu tidak menganggu Sehun yang tengah menonton. Malah Sehun lebih memilih menyimak Chanyeol dan mengabaikan filmnya. Hingga Sehun sama sekali tidak menangkap apapun dari film tadi. Sehun benci saat ini dimana dia dikhianati tubuhnya sendiri hanya gara pria yang tak sengaja dia temui di caffe yang ternyata adalah pacar ibunya, Park Chanyeol.

Pacar ibunya. Sehun membenci kenyataan itu. Sedari tadi dia merutukinya. Percuma memang. Sehun tidak bisa memungkiri sekarang bahwa dia sepertinya menyukai Chanyeol. Dia gay? Ya, persetan dengan pendapat kalian semua, dia memang gay. Tapi Chanyeol adalah pacar ibunya. Dan Sehun tidak bisa apa apa. Memikirkan itu malah membuatnya sesak. Sehun meraih ponselnya yang tergeletak di sampingnya. Setidaknya dia harus meminta pendapat orang lain dulu. Dia mencari kontak temannya, Jongin. Tapi jarinya terhenti. Jongin pasti akan menceramahinya. Mengatakan bahwa Sehun begitu tega menyukai pacar ibunya dan dia tidak punya peluang apapun untuk cintanya itu. Sehun menghela nafas. Percuma. Tidak ada gunanya.

Sehun membalikan tubuhnya menjadi menelungkup. Membenamkan wajahnya pada bantal. Lalu menangis. Hanya itu yang bisa dia lakukan.

_______________________

Sehun menghentakan kakinya ke lantai di tengah perjalanannya menuju ke pintu. Bagaimana bisa pagi pagi sudah ada tamu. Padahal dia baru saja selesai membereskan rumah. Tidak bisakah dia menikmati waktu istirahatnya barang sebentar? Sehun berhenti sejenak di depan pintu. Dia mengatur nafasnya lalu berusaha membuat ekspresinya sebiasa mungkin. Setelah siap, dia membuka pintu. Tamunya adalah...

Park Chanyeol.

Ck apa-apaan dia? Batin Sehun.

"Pagi-pagi ibuku sudah pergi,"

"Aku tahu," jawab Chanyeol dengan cengiran lebarnya. Saat itu dia memakai sweater putih dan celana denim. Lengan sweaternya di singsingkan hingga sikunya. Topi putih melengkapi penampilannya. Ya, tampan seperti biasa. Dia melangkah masuk, membuat Sehun terpaksa membuka pintu lebih lebar. Dia berhenti dekat sekali di depan Sehun. "Aku datang untukmu, maksudku untuk menemuimu. Kau ada waktu? Aku ingin mengajakmu jalan jalan."

Sehun terkesiap sejak Chanyeol perlahan lahan menghapus jarak mereka. Kini dia berdiri begitu dekat hingga wangi tubuh Chanyeol menguar kuat seolah menari nari di sekitar Sehun. Menggoda Sehun untuk ikut menghapus jarak mereka dan memeluk lelaki di depannya. Namun di tahannya keinginan itu. Chanyeol sendiri menatap lekat lelaki manis didepannya. Jarak yang dekat membuat jantung Chanyeol berdetak dengan sangat cepat. Membuat Chanyeol terpaksa menahan hasratnya agar tidak mengecupi wajah putih bersih Sehun atau meraup dan melumat bibir pink itu dan membuatnya semakin ranum memerah akibat gigitannya. Tahan, Chanyeol.

Sehun terlihat gugup mendengar tawaran Chanyeol. Dia menggigit bibir bawahnya. Tidak, manis, jangan di gigit. Kau membuat lelaki di depanmu juga ingin menggigitnya. "Umm aku senggang sih hari ini." jawab Sehun ragu.

Chanyeol mengangkat bahunya. "Jadi tunggu apalagi? Mau kan?"

"Ya," Sehun tersenyum. "Tunggu hyung, aku harus siap-siap dulu." ucapnya. Chanyeol mengangguk lalu Sehun berlari ke kamarnya untuk berbenah diri.

"Ya, tidak masalah. Aku akan menunggumu sampai kapanpun." Chanyeol bermonolog sambil berjalan ke sofa dan menghempaskan pantatnya di sana. Selang beberapa menit kemudian, Sehun sudah turun dari kamarnya. Chanyeol mengalihkan pandangannya dari ponselnya, dan mendapati pemandangan yang membuatnya tak ingin berkedip. Sehun sudah siap dengan sweater jingga menyalanya dan celana denimnya. Sehun tersenyum manis. Dan itu senyuman yang jarang Chanyeol lihat darinya. Chanyeol kembali harus memendam hasratnya agar tidak melucuti kembali pakaian itu dan menaklukkan Sehun di bawahnya.

Love Your Scent (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang