Sukses itu berawal dari mimpi, karena itu mari kita tidur..
:)
☘☘☘
Pagi yang cerah namun aku tidak menyukainya. Pagi ini aku harus melaksanakan kegiatan sekolah kembali setelah libur selama dua minggu lebih. Oh ayolah liburannya masih kurang, kenapa guru-guru sangat menyiksaku?Setelah berseragam lengkap aku meninggalkan kamarku, berjalan lesu menghampiri Ibuku yang sedang menyapu di teras belakang.
"Bu, aku berangkat ya."
Ibu yang tadinya fokus segera menoleh dan melebarkan matanya menatapku. Bodo lah jika aku masih berantakan layaknya manusia sehabis di kurung di dalam gua selama bertahun-tahun.
Mati dong ya?
"Astagfirullah Cahya! Kamu liat gak sih ini udah siang? Gak niat lagi kamu sekolah kan? Mau kebandung aja?" pertanyaan dari ibu yang terakhir membuatku tersigap dan menyengir ampun.
"Ngga bu Masyaallah, lagian sekolah deket ini aku lari juga gak akan telat. Yaudah bu money nya mana?" aku menodongkan telapak tanganku.
Ibu menggeleng kecil sambil menghela nafasnya kasar. Maaf Bu aku emang anak yang bodoh. Sesudah Ibu mendaratkan uang di telapak tanganku aku segera mengambil langkah lari dan berteriak pamit.
"Cahyaaa! Pamit apaan seperti itu? Ibu sumpahin duit kamu ilang!" teriak Ibuku.
Waiit..
Yaelah pake di sumpahin begitu segala lagi. Akhirnya aku kembali menghadap Ibu dan mencium punggung tangannya. "Bu jangan begitu dong Bu, Ibu 'kan tau doa seorang Ibu itu akan selalu manjur. Jadi doain Cahya mendapat bangku aja ya Bu di belakang."
Ibu mengibaskan tangannya. "Udah sana jalan! Udah siang Itu Cahya!"
Aku cemberut dan berjalan menjauh padahal niatnya aku ingin bercanda-canda pada Ibu dahulu eh malah Ibu marah-marah.
Tidak butuh lama aku sudah berada di area sekolah. Kan sebelumnya aku sudah bilang bahwa sekolahku tidak jauh dari rumahku berada. Aku berjalan malas di koridor utama, menatap mading yang sudah mulai sepi. Berhenti sejenak untuk melihat namaku di mading sekolah itu.
XI.IPA.IV
Aku bergusar kasar, kenapa tidak memakai angka biasa saja sih?! Kalau pakai Romawi begini aku suka lupa yang huruf 'V' dan 'X' itu berapa. Berdecak kesal aku mengeluarkan pulpen dari tas ku dan menulis huruf-hurufnya di telapak tanganku. Inilah caraku mencari kelas hehe...
Untunglah aku tidak sampai susah-susah mencari kelas itu, huh. Aku menghentikan langkah sejenak di depan kelas yang sepi, menatap ke langit yang berada di balakangku hingga ku memutar tubuhku. Aku sih tidak berharap banyak tetapi aku ingin kelas ini yang akan membawaku kebahagian sebagai anak kelas 11.
Aku membalikan tubuh dan berjalan memasuki kelas namun langkahku kembali terhenti di ambang pintu kelas. Aku terpaku menatap sosok gadis yang entah sejak kapan ada di kelas yang setahuku tadi tidak ada siapa-siapa di kelas ini.
"Atau berniat buat bikin gue cemburu apa ya? Secarakan dia udah tau gitu-aakh lagian kenapa sih nih duit harus ketinggalan?! Dasar pikun lo!" cewek itu bersungut-sungut sambil mengacak-acak isi tasnya.
Aku tak tahu harus melakukan apa. Kabur? Aku mengambil langkah mundur tetapi sayangnya cewek itu sudah membalikan tubuhnya dan aku? Tertangkap basah. Cewek itu sedikit terpekik mungkin terkejut.
"Eh," pekiknya menatapku seperti aku adalah pria hidung belang yang ingin memperkosanya. Horor. "Lo ngu-" kata-katanya yang terhenti membuatku menaikan alis.
Aku berlagak tak terjadi apapun sehingga aku melangkahkan kakiku memasuki kelas menuju bangku yang paling belakang dan terpojok. Cewek itu juga tidak berkata-kata lagi langsung lari pergi dari kelas.
Tunggu deh,
Baru kali ini aku melihat cewek bertubuh ramping dan tinggi memiliki pipi chubby.
Aku kira yang memiliki pipi chubby cuma pada orang yang bertubuh gendut.
☘☘☘
Langsung next ke part selanjutnya ya😊
Jangan lupa loh pencet bintang bersinarnya, hehe:p
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe
Fiksi RemajaPosisinya tuh aku suka kamu dan kamu mengabaikanku karena kamu suka dia. Bagaimana kalau posisinya terbalik? Menjadi, kamu suka aku ketika aku sudah menyukai cewek lain. Apakah kamu akan melakukan apa yang aku lakukan?