Hari ini hujan sangat lebat membasahi seluruh kota Jakarta, jalanan yang tadinya berisik karena klakson dan ramai karena macet sekarang menjadi lebih sedikit yang lewat. Hari ini juga aku harus berangkat bekerja, bagaimana pun aku harus sampai ke sana, nanti bisa-bisa aku di bilang karyawan yang hanya makan uang gaji saja tanpa mau bekerja. Sebenarnya pak Juna tak seperti itu, namun yang membuatku kesal adalah mereka teman-teman satu kantorku yang selalu menggosipi aku dengan berita" yang tidak benar.
Hujan terus lebat membasahi baju kemeja ku yang berwarna putih dan rok ketat ku yang berwarna hitam. Aku jadi malu kalau begini, pasalnya bra ku jadi tercetak jelas saat sedang basah begini, aduh bagaimana ya? Aku tidak bawa baju ganti lagi. Bagaimana jika pak Juna sampai melihat nya? Pasti dia akan menertawai ku. Aku jadi malu kalau begini, jika aku bekerja pasti bra ini akan tercetak jelas, sedangkan jika aku tidak masuk kerja sayang aku sudah jalan sejauh ini. Tidak apa lah aku nanti pinjam saja baju dengan temanku Rina.
Setelah beberapa lamanya aku berjalan akhirnya sampai juga di tempat tujuan yaitu kantor yang letaknya lumayan jauh sih dari rumahku. Di ibukota ini aku memang mengontrak, aku lagi menabung untuk membeli rumah baru untuk ku tempati, jadilah aku tak perlu mengontrak lagi.
Saat aku tiba di kantor, kantor sudah ramai. Bagaimana ini? Bajuku sangat basah sekarang, apa aku masuk dengan keadaan baju seperti ini? Ya sudahlah aku masuk saja. Aku melangkah masuk ke dalam kantor dan mencari Rina sahabat ku. Ku lihat sepasang mata teman-teman priaku menatapku dengan tatapan mesum, ada apa dengan mereka? Apa karena bra ku tercetak jadi mereka bisa melihatnya? Ya Tuhan bagaimana ini?
Dengan cepat ku berlari mencari Rina, Rina kamu di mana? Aku sedang butuh bantuan mu sekarang. Ku cari Rina hingga sudut koridor dan tak ku temukan dia, tiba-tiba saat ku balikan tubuhku aku terkejut melihat pak Juna ada di hadapanku sekarang.
""""
Astaga, Ya Tuhanku sungguh indah sekali tubuh karyawan ku Hana, ku lihat bra nya tercetak jelas di sana. Aku berusaha menahan gairahku dan juniorku yang sudah mengeras hanya dengan melihat tubuh indah dan molek milik Hana. Dengan kulitnya yang kuning langsat, matanya yang sipit, hidungnya yang tak terlalu mancung dan juga tidak terlalu pesek, rambut coklat panjangnya yang indah, pinggangnya yang ramping, payudara yang jumbo, pantat yang besar dan tinggi bak model yang membuat adik kecilku mulai berdiri sekarang.Ku tatap wajahnya sejenak, dia tampak ketakutan saat melihat ku. Ku usap rambutnya lembut, ternyata dia habis kehujanan. Aku tersenyum menatap dirinya "kamu mau kemana, Rani?" Rani adalah panggilan kesayangan ku untuknya. Dia hanya menunduk tak menjawab pertanyaan ku. Entah kenapa dia.
Jangan lupa vote & comment ya 😉 biar aku semangat lanjutin ceritanya.
See You 💞 💘
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR DADDY
Romance"Aku mencintaimu, baby" "Aku juga mencintaimu, mas Juna" Kisah gadis berusia 18 tahun yang menjadi sugar daddy pria matang atasannya. Bagaimana kisahnya? Bagaimana affair nya? Apakah akan ketahuan? Atau malah ada rasa cinta sehidup semati di antara...