satu

54 4 0
                                    

Aku membuka selimut yang menutupi wajahku. Dengan langkah malas dan nyawa yang masih belum terkumpul aku beranjak dari tempat tidur sembari membuka gorden jendela. Terlihat motor Scoopy hitam terparkir di depan rumah. Motor siapa lagi kalau bukan Wisnu.

Dengan senyum sumringah, aku segera merapikan tempat tidur dan melangkah keluar dari kamar menuju ruang tamu.

Terlihat Wisnu sedang duduk di kursi ruang tamu dengan seragam lengkapnya.

"Nuu! Masih pagi tau" ucapku tertawa dengan rambut yang masih berantakan dan berpakaian baby doll.

"Nayla! Kamu belom mandi juga? Aku kira udah siap siap" kata Wisnu sembari menggelengkan kepalanya.

"Belom lah? Tapi walaupun aku tidak mandi tetep cantik kok" jawabku dengan tertawa lepas.

"Mama ngga masak lagi?" tanyaku polos.

Mama mengangguk "jam lima tadi papa kamu sudah berangkat keluar kota, mama juga mau berangkat ke sekolah, karena ada les pagi. Jadi mama nggak sempat masak" ucap Mama lalu mencium keningku.

Ku lihat jam dinding masi pukul setengah enam pagi, Mamaku seorang guru mapel IPA di sekolah SMP dan ayahku seorang arsitek yang sering keluar kota.

"udah ya, Mama mau berangkat. Jangan lupa kamu sekolah yang rajin"

"Oke Ma, siap" ucapku seraya hormat kepadanya.

Setelah Mama pergi meninggalkan rumah. Aku bergegas menuju kamar mandi.

Beberapa menit kemudian, aku sudah mengenakan baju sekolah dan almamater berwarna navy.

"Dinda! Buruan!" teriak Bryan dari teras rumah. Dia adalah anak sulung dirumah ini.

Aku segera menggendong tasku keluar kamar dan bergegas menuju garasi.

*****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Limited Love~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang